Solopos, 22 Desember 2012 - Sara Neyrhiza Pantang Telat

28.12.12

Jurnalis :Nadhiroh

Sara Neyrhiza Pantang Telat

Suka duka berkecimpung di dalam event organizer (EO) sudah banyak dirasakan Sara Neyrhiza. Sara kali pertama gabung EO pada tahun 2008. Perempuan kelahiran Solo, 29 September 1990 itu beberapa kali pernah mengalami kekecewaan dengan pihak EO.Yaitu, ketika pihak EO kurang bertanggungjawab untuk membayar hak-haj orang-orang yang sudah ikut menyukseskan acara.

Pengalamannya dalam kepanitiaan semasa masih duduk di bangku SMAN 3 Solo, kuliah dan di EO, membuat anak pertama pasangan suami istri Mohammad Kharis dan Erlin Rachmawati itu memiliki jaringan yang cukup banyak.

Lulusan SD Ta'mirul Islam dan SMPN 1 Solo itu kini sudah memiliki Red Production yang bisa mengelola sebuah acara. Sara langsung mendapat pelajaran. Dia menerima cek palsu senilai Rp 7 juta seusai menyelenggarakan seminar. Iapun lebih hati-hati dan selektif dalam mengelola sebuah acara.

"Kalau saya lebih enjoy mengelola acara keluarga seperti ulang tahun dan pernikahan. Uangnya lebih cetho dan lebih enak mengelolanya,"kata Sara saat ditemui Espos di solo Paragon Hotel belum lama ini.
Sara menyatakan pantangan bagi dirinya untuk telat membayar partner bisnis dan rekan kerja. (nad)
23.12.12
Abah.. Terimakasih untuk selalu "ada". Saya menyayangimu selamanya
07.00 RS. Kasih Ibu 23 Desember 2012
Innalillahiwainnailaihirojiun


Bass Eduventure, Solo Bass Festival

11.12.12



Bass Eduventure, Solo Bass Festival, Atrium Solo Grand Mall 10 Desember 2012

Rider Funbike Solo

10.12.12
Rider Funbike. Lapangan Kota Barat Minggu 9 Desember 2012










Solopos, 4 Desember 2012 - Menimba Pengalaman dan Jaringan Lewat EO

4.12.12

Jurnalis : Nadhiroh

Sopar Talk with Centro and The Body Shop "Discover Your Beauty"

30.11.12
Menikmati jumat sore ini, di penghujung November, saya dan Intan Febrizki melaju ke Paragon Hotel and Residences tepatnya di Red Sapphire untuk datang ke event Sopar Talk with Centro and The Body Shop bertajuk "Discover Your Beauty"


link berita : solopos.com


Seperti layaknya beauty class lainnya, dipermulaan kita dikenalkan dengan berbagai produk dari The Body Shop, seperti produk skin care,misalnya. Selanjutnya, para peserta dapat mengikuti secara langsung make up couching dari The Body Shop expert trainee. Kita bisa mencoba beberapa produk yang disediakan seperti toner, pelembab, serum, bedak, eyeliner,lipstic dan perlengkapan make up lainnya dipandu dengan tata cara bermake up yang benar.


taken from : solopos.com
Thanks for a Goody Bag


Carrousel 2nd Collection Fall/Winter 2012 Fashion Show - Eclair

26.11.12
My last 10 minutes on ...


Carrousel 2nd Collection Fall/Winter 2012 Fashion Show - Eclair



Fashion Show yang menampilkan 28 koleksi rancangan Suci Utami Apsari Sutardi, di gelar Minggu 25 November 2012 di Solo Bistro Restaurant. Pada acara ini, juga menghadirkan model androginy Indonesia Darell Ferhostan.

Darell Ferhostan












Bersama Suci Utami Apsari Sutardi
 Thanks for a  Goody Bag...





Clarissa Alvita, Sara Neyrhiza, Asri Annisa, intan Febrizki

Usaha Minim Modal dari Bangku Sekolahan

16.11.12
Saya adalah orang yang hobi belanja. Sepertinya tidak terlalu mengherankan ungkapan kejujuran tersebut, karena bisa dipastikan belanja menjadi sebuah ritual wajib bagi wanita.
Gambar diambil dari www.lindaprabowo.com

Tetapi ternyata hobi berbelanja saya, tidak didukung oleh modal yang cukup. Hobi saya ini muncul ketika saya masih duduk di bangku sekolah,dan praktis, uang saku saya per hari hanya 10.000 rupiah. Saya harus ekstra berhemat, untuk membeli sebuah tas, atau membeli beberapa produk perawatan kecantikan, karena saya juga tidak ingin meminta uang lebih pada orang tua.

Gambar diambil dari banknotesinfo.com

Penyakit doyan belanja ini, ternyata semakin bikin repot. Karena saya gampang “mupeng” ketika melihat barang yang menarik.

Otak saya berputar bagaimana caranya saya memiliki uang. Saya mencoba untuk browsing-browsing di internet, apa kiranya pekerjaan yang bisa dilakukan anak sekolahan. Hingga akhirnya, saya terfikir untuk menjual sesuatu.

Saya sadar betul bahwa saya tidak memiliki ketrampilan untuk membuat sesuatu yang kemudian dapat saya jual. Padahal di benak saya, saya ingin menjual asesoris kalung untuk mendapatkan uang. Akhirnya, keberuntunga membawa saya bertemu dengan seorang teman yang pandai membuat boneka yang terbuat dari kain flannel. Dia sangat terampil membentuk kain flannel yang diisi dakron menjadi boneka-boneka binatang yang lucu.

Properti awal yang saya gunakan untuk membuat kalung

Dengan modal yang minim, hasil berhemat tentunya, saya membeli beberapa boneka flannel buatan teman saya, 2 buah benang dan beberapa rantai kalung. Dengan ketrampilan yang ala kadarnya , saya menggabungkan boneka flannel tersebut dengan rantai kalung. Dan kemudian jadilah kalung yang “lumayan” unik.

Ternyata, kalung yang saya jual jual cukup menarik perhatian teman-teman sekolah saya. Dengan plastik pembungkus sederhana dan sebuah kartu ucapan mini, saya menjual kalung flannel dengan nama produk NEYZBOX tersebut dengan harga 12.000 rupiah.


Saat itu, banyak orang yang mulai menggunakan facebook. Internet bukan lagi sesuatu yang asing. Semakin banyak orang yang melek digital. Karenanya, melalui media internet ini memberikan kemudahan bagi saya untuk promosi dan memasarkan produk yang saya jual. Akhirnya saya juga menjual kalung flannel itu melalui facebook. Harapan saya, supaya teman-teman saya yang berada jauh disana, bisa ikut membeli.

Maka saya buatlah sebuah akun facebook untuk memasarkan produk yang saya jual. Ini adalah kali pertama saya memanfaatkan internet sebagai media berjualan. Saya membuat sebuah akun, melengkapi dengan berbagai data dan mengupload beberapa produk yang saya jual serta berinteraksi dengan para calon pembeli melalui kotak comment.



Tapi ternyata, bisnis saya ini tidak berlangsung lama. Akhirnya saya berada pada suatu titik kebosanan dan hanya bertahan selama 6 bulan, usaha saya ini berhenti.

Setelah beberapa waktu menikmati saat sibuk mahasiswa dan bekerja pada sebuah stasiun radio serta freelance suatu event organizer, dalam hati saya muncul kembali keinginan untuk berbisnis.
Berbekal pengalaman bergabung dalam berbagai kepanitaan saat sekolah dan kuliah, serta 2 tahun berkecimpung di dalam bidang event organizer, tahun 2011 saya akhirnya membuat sebuah event organizer untuk ulang tahun anak-anak dan event keluarga seperti khitan dan syukuran.

Beberapa postingan  promosi di salah satu portal berita di internet

Saya sangat beruntung dan sekali lagi bersyukur, saya hidup di era saat ini, era melek digital. Sekali klik kita bisa mendapatkan apa yang kita butuhkan dan kita inginkan. Termasuk modal usaha. Saya tidak butuh uang untuk start up usaha saya. Saya hanya butuh internet.

Usaha event organizer adalah usaha bidang jasa. Yang saya lakukan adalah membuat profil usaha yang menarik serta menjelaskan secara tekstual produk layanan jasa yang dapat kami penuhi. Tidak lupa saya menyertakan contact person saya agar calon pelanggan mudah menghubungi saya.

Blog yang saat ini masih saya gunakan
 
Kemudian saya membuat sebuah blog menggunakan domain gratisan blogspot. Saya upload seluruh data yang saya miliki. Termasuk gambar-gambar  pernak-pernik ulang tahun untuk menarik perhatian. Saya juga bergabung di beberapa forum portal berita dan forum jual beli. Agar semakin lengkap, saya juga membuat sebuah akun facebook untuk menyebarkan informasi sekaligus promosi.

      Terimakasih untuk axis yang menemani saya setiap hari ketika mengupdate seluruh informasi promosi event organizer saya. Kecepatan akses yang ditawarkan memudahkan pekerjaan saya


Akun Facebook Red Production
 
 Tidak membutuhkan waktu yang lama, saya mulai mendapat beberapa panggilan telpon calon pelanggan. Beberapa terjadi diskusi tawar menawar dan akhirnya deal untuk menggunakan jasa event organizer saya, Red Production, Birthday Party & Family Event. Bisnis saya masih berlangsung hingga saat ini dan tentu saja saya masih bergantung pada promosi via online.

Melek digital adalah hal yang wajib saat ini. Dengan melek digital, uang bukan lagi menjadi modal utama membuka suatu usaha. Selagi ada kemauan pasti ada jalan.



Auto Post Signature