Inilah 7 Pertimbangan Dalam Memilih Blogger Untuk Brand Campaign

20.10.17
Menulis dengan merdeka di blog adalah hak setiap blogger. Namun, ketika sudah memutuskan untuk memonetize blog yang dimiliki, itu artinya kita siap untuk lebih terbuka. Terbuka terhadap pembaca dan penawaran kerja sama dari brand dan perusahaan.

Era community based marketing saat ini, memberikan peluang yang besar bagi blog yang kita miliki tumbuh menjadi besar. Dan diharapkan semakin banyak kerja sama, semakin besar penghasilan.


Banyak blogger memiliki pertanyaan besar. Bagaimana sebuah brand memilih blogger dalam campaign atau promosi produk atau merek mereka. Apakah semua hanya berdasarkan traffic blog semata? Atau terdapat berbagai pertimbangan lainnya?

Inilah 7 pertimbangan yang menjadi dasar bagi brand dalam memilih blogger untuk diajak bekerja sama, berdasarkan referensi dari Everywhere Agency sebuah agensi periklanan dan Group High, sebuah influencer resources.

1. Konten Blog
What does the blogger write about?
Apa yang blogger tulis akan menjadi pertimbangan brand ketika memilih blog untuk turut campaign mereka. Pertimbangan ini bukan hanya terbatas pada niche blog, tetapi juga kualitas tulisan. Ketrampilan blogger dalam mengiklankan produk di sponsored posts juga menjadi pertimbangan. Sehingga penting bagi blogger untuk mampu mempelajari teknik penulisan yang baik berdasarkan tujuan penulisan, apakah hanya sekedar infomatif atau persuasif.

Konten memang hal terpenting di sosial media. Tetapi konten yang yang berkualitas jauh lebih penting.
2. Nama Blog

Mungkin, beberapa blogger memilih nama blog mereka sebelum mereka memonetize blognya. Namun, nama ini ternyata menjadi pertimbangan brands dalam memilih blog. Sebagai contoh, nama blog "ceweksexymenggoda.com" dirasa kurang tepat untuk mempromosikan sebuah produk perlengkapan ibadah, meskipun blog ini memiliki traffic yang tinggi.

3. Numbers dan Engagement

Tingginya traffic blog, domain authority dan page authority, jumlah engagement di social media lainnya tentu tidak akan brand anggap remeh. Hal ini menjadi PR besar bagi blogger, bahwa membangun blog dan social media lainnya harus dilakukan secara sustainable atau berkesinambungan. Sehingga, kualitas blog dan socmed akan diikuti oleh "perolehan angka" pembaca dan engagement yang baik pula.

4. Reliabiltas

Diartikan sebagai konsistensi, kehandalan, kestabilan dan dapat dipercaya.
Dalam hal ini brand akan tertarik untuk bekerja sama dengan blogger yang mampu berkomunikasi dengan baik. Sangat disayangkan ketika sebuah email penawaran kerja sama telah masuk, namun blogger tidak segera memberikan respon dengan alasan sibuk dan lainnya.

Jika penawaran yang ditawarkan tidak sesuai atau memang tidak tertarik, baiknya blogger tetap memberikan tanggapan.

"80%of success partnership is just answering your emails"

5. Harga

Penting bagi blogger dalam memberikan penawaran harga yang relevan dan masuk akal. Bukan hanya sekedar ikut-ikutan dengan blogger lain yang memberikan rate sekian rupiah. Perhatikan juga sejauh apa kualitas dari blog yang dimiliki, sebesar apa effort yang kita keluarkan untuk menulis, dan sebagainya.

Tidak jarang bukan, karena blogger memasang harga terlalu tinggi, brands justru pergi dan tak pernah kembali.

6. Demografis

Brand juga akan mempertimbangan demografis (data kependudukan seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan) dari pembaca blog apakah sesuai dengan produknya. Gunakan Google Analytic untuk menganalisis demografi pembaca.

7. Figure

Personal branding, juga figure dari blogger menjadi hal yang diperhatikan lainnya. Sebuah laptop gaming akan lebih relevan dengan figure seorang gamers, atau creative director daripada  ibu rumah tangga.

Produk diapers akan lebih sesuai dengan ibu yang memiliki bayi daripada dengan ibu yng memiliki anak remaja. Hal-hal seperti ini yang kadang membuat blogger menjadi baper. "Mengapa blogger itu dapat job, kok saya tidak."

Lantas, apa yang harus dilakukan seandainya "Saya adalah orang yang biasa-biasa saja"? Maka sudah saatnya mencari selling point atau menggali hal positif yang menjadi kelebihan diri. Dan bangun hal tersebut untuk menjadi sebuah merek diri.

Blogger, blog, konten blog dan social media memiliki benang merah yang tidak terpisahkan. Membangun di satu hal harus diikuti developing yang lainnya. Jika blogger konsisten dan terus menumbuhkan kreativitas, tentu hasil tidak akan mengingkari usaha.
25 comments on "Inilah 7 Pertimbangan Dalam Memilih Blogger Untuk Brand Campaign"
  1. Wah makasih banget nih Mbak udh sharing, bermanfaat sekali apalagi buat aku yg masih newbie di bidang blogging hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mbak Firda, sudah mampir..
      Saya juga belajar, biar blognya naik terus :D

      Delete
  2. Dari sini jadi paham kalau banyak yang harus dibenahi. Terutamaa soal isi blog. Hmmm.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saya juga. Begitu lengah sedikit, lang kerasa dampaknya. Gak aktif nulis, langsung turun da nya..hihi

      Delete
  3. Harus banyak ni dibenahi ..terutama soal konten.., biasanya kalau dapat email lagi aku bales.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat mbak..
      Konten betul2 menguras energi dan ide..harus cari2 ide tulisan segar

      Delete
  4. Konsisten menulis itu langkah pertama, dan terus berusaha memperbaiki diri, termasuk meningkatkan kualitas blog.

    Terima kasih untuk tips yang bermanfaat ini ^^

    ReplyDelete
  5. Wah meskipun dapat tawaran sekali2 di blog ki tapi tetap harus masih banyak belajar nulis ini..

    Nice infonya mba baru tau banyak pertimbangan brand tidak hanya sekedar trafic

    ReplyDelete
  6. Nentuin rate card itu tu Mbak yang emang buah simalakama. Entar matok rendah, jadi patokan. Ngasih harga tinggi, ditinggal. Karena itu kadang saya ngasih merekanya dulu deh yang buka penawaran berapa 😀

    ReplyDelete
  7. Terima kasih infonya ya mbak, jadi tau nih apa aja yang harus disiapin.

    ReplyDelete
  8. Jadi berniat ngurus blog bener2 deh kalo liat temen2 udah pada profesional gini

    ReplyDelete
  9. Aku sih agak selektif sekarang, agar branding tetap ada,

    ReplyDelete
  10. Penting banget nih buat dijadikan acuan saya yang newbie didunia blogging,makasih banyak tipsnya mba

    ReplyDelete
  11. Ini dia, bahasannya bermanfaat banget. Makasih banyak, yah :*

    ReplyDelete
  12. Pemting banget fast respon kalo ada email kerja sama. Kalau nggak gitu, tawarannya bisa hangus sekalipun kita balasnya esok hari.
    Trus soal harga nih, kadang ku juga bingung2 mau nentuinnya mbak, hihi
    Salam kenal dari Bumi Jember selatan yah Mbk Neyriza ^_^
    (rurohmadotcom)
    Nice share artikelnya yah mbak ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mbak... kecepatan respon menunjukkan antusias terhadap pekerjaan juga..
      salam kenal mbak..

      Delete
  13. Terima kasih infonya bermanfaat banget untuk blogger pemula seperti saya ☺️

    ReplyDelete
  14. Huauuu yang lifestyle biasanya punya kesempatan dapet job review / CP karena brand banyak yang membutuhkan soft selling ya mbak... Thanks for sharing

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya mau lifestyle atau niche sama sama berpeluang. Namun, kalau dilihat dari variasi brand dan produk, blog lifestyle lebih luas

      Delete

You made it all the way here! Thanks for reading. :)
(Untuk meninggalkan komentar, sebaiknya jangan memilih Anonymous agar tidak menjadi brokenlink dan saya hapus.
Tulis saja nama dan url Google/facebook biar lebih aman)

Auto Post Signature