Perempuan Hobi Belanja, Wajib Tahu Cara Aman Bertransaksi Online

13.2.19
TIPS ONLINE SHOPPING



Jika ditanya apakah perempuan suka berbelanja? Sebagian besar mungkin menjawab, IYA. Aktivitas berbelanja selalu menjadi hal yang menyenangkan, bukan hanya sekedar kebutuhan. 

Beberapa riset menunjukkan bahwa perempuan lebih suka berbelanja dari pada laki-laki. Pada tahun 2013, sebuah penelitian yang melibatkan 2000 responden laki-laki di Inggris menyebutkan, bahwa laki-laki akan merasa bosan setelah berbelanja selama 26 menit. Sedangkan perempuan? Mereka bisa betah berbelanja hingga 2 jam lamanya.

Saya sendiri menggunakan momen belanja sebagai kesempatan “me time”, paling tidak seminggu sekali. Kadang membeli sebuah pakaian saja, saya bisa tahan 90 menit untuk keluar masuk tenant di mall. Apalagi ketika masa diskon tiba. Seperti saat mendekati hari raya atau momen penting seperti valentine dan tahun baru. Bisa kuat lama-lama berbelanja.


Apakah kamu juga melakukan hal yang sama?



Jika flash back ke sejarah manusia, ternyata perempuan terlahir dengan tugas berburu dan mengumpulkan barang "hunter-gatherers". Sampai 8000 BC, ada pembagian peran yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki bertugas memburu binatang, sedangkan perempuan bertugas mencari buah, sayur, berry atau kacang-kacangan. Sehingga sudah ditakdirkan bahwa perempuan memang punya hobi mencari-cari dan berburu sesuatu. 

Meskipun sejarah berkata demikian, namun teori lain menyebutkan bahwa aktivitas berbelanja para perempuan adalah bukti kebebasan ekonomi yang mereka miliki. Artinya perempuan memiliki hak untuk memilih, mengeluarkan uang dan membeli sesuatu yang mereka inginkan.


Perempuan dan Berbelanja Online


Sekarang di saat teknologi semakin maju, aktivitas berbelanjapun semakin mudah untuk dilakukan. Hanya perlu smartphone di tangan, aktivitas memilih hingga melakukan pembayaran bisa dilakukan dengan lebih efisien. Belum lagi banyaknya diskon dan penawaran menarik seperti saat harbolnas atau black friday. Juga strategi pemberian garansi dari berbagai platform e-commerce. Tentu hal ini semakin meminimalkan risiko kesalahan pembelian online.

Di tahun 2015, digital economy mencatat jumlah transaksi sebesar US$ 24 triliun dari aktivitas e-commerce di dunia. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2016 sebanyak 23,8 juta orang bertransaksi jual beli secara online (We are Social, 2016). Hadirnya beragam situs e-commerce seperti zalora.com, berrybenka.com, hijup.com, mataharimall.com,dan online market place seperti tokopedia.com, bukalapak.com, lazada.com serta beragam toko online yang memanfaatkan social media seperti facebook dan instagram, berhasil menyediakan berbagai pilihan produk dan model pembayaran bagi para konsumen.

Baca Juga : Berrybenka, Ngapain Buka Offline Store?



Perubahan Perilaku Konsumen Era digital


Era digital ini praktis telah mengubah perilaku konsumen. Dahulu, setelah konsumen mendapatkan terpaan iklan produk, konsumen umumnya akan menjadi tertarik terhadap produk yang diiklankan, lalu dilanjutkan dengan melakukan pembelian. Ketika produk tersebut ternyata memuaskannya, ia akan melakukan pembelian ulang.

Namun perilaku konsumen masa kini berubah.

PERILAKU KONSUMEN ERA DIGITAL
Customer Path dulu dan sekarang

Sekarang kita dapat melihat adanya perubahan pada customer path. Di mana ketika konsumen mendapat terpaan iklan di media (tv, koran, radio, internet), kemudian ia tertarik. Yang dilakukan selanjutnya adalah berusaha bertanya dan mencari informasi tersebut di internet. Setelah mendapatkan informasi yang sesuai, baru kemudian dia memutuskan untuk melakukan pembelian atau tidak. Setelah mendapatkan produk, dan produk tersebut memuaskan dirinya, ia dapat mengadvokasi orang lain mengenai produk tersebut. Merekomendasikan secara suka rela melalui word of mouth atau dapat juga menuliskannya di social media, di blog atau di forum-forum pelanggan (electronic word of mouth)
Buat saya pribadi, electronic word of mouth ini membuat saya rajin belanja online. Misalnya, setelah membaca ulasan lipstick dari beauty blogger, saya langsung mencari produk tersebut di e-commerce. Jika harganya cocok, langsung saat itu juga saya melakukan pembelian, membayar dengan mobile banking dan tinggal menunggu barang datang. Sebegitu mudahnya kan?

Berbelanja secara online tentu saja berisiko, seperti risiko terjadinya kerugian karena penipuan atau barang yang diterima tidak sesuai. Namun demikian, penelitian tesis yang saya lakukan di tahun 2017 justru membuktikan hal berbeda. 

Pada penelitian berjudul Peran Mediasi Citra Merek dan Persepsi Risiko pada Hubungan antara Electronic Word of Mouth (E-WOM) dan Minat Beli (Studi pada Konsumen Kosmetik E-Commerce di Solo Raya), pada pengukuran pengaruh persepsi risiko berbelanja di e-commerce ternyata tidak mempengaruhi minat beli konsumen. Hal ini terjadi, karena konsumen telah paham betul akan kemungkinan menghadapi kerugian ketika mereka berbelanja secara online. Jadi meskipun penipuan berbelanja daring masih sering terjadi hingga saat ini, para konsumen sudah cukup paham dengan risiko yang akan mereka hadapi.

Baca Juga : Manfaat Baca Review Sebelum Beli Kosmetik



Konsumen Cerdas Paham Cara Aman Bertransaksi


Kebiasan berbelanja online ini ternyata juga seiring dengan perubahan perilaku masyarakat dalam melakukan pembayaran. Salah satu konsep yang muncul adalah cashless society. Yakni cara pandang yang baru di dalam masyarakat dalam memandang hakikat uang, terkait dalam penggunaanya dalam bertransaksi. Dalam hal ini uang dianggap sebagai sebuah tools, dan bukan entitas fisik semata. Itu mengapa kini hadir model-model pembayaran electronik yang tidak membutuhkan bentuk uang secara fisik atau nyata.

Penerapan teknologi dalam bidang finansial membuat kebutuhan transaksi memang jadi lebih mudah. Salah satunya adalah dengan digunakannya alat pembayaran non tunai. Berbagai merchant di pusat perbelanjaanpun mempermudah transaksi mereka dengan menggunakan kartu debit dan kartu kredit. Begitu pula dengan model pembayaran tol yang kini menggunakan uang elektronik.

Uang elektronik memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan instrumen pembayaran lainnya seperti kartu kredit dan kartu ATM/Debit, namun penggunaan instrumen ini tetap sama dengan kartu kredit dan kartu ATM/Debit yaitu ditujukan untuk pembayaran. 

Mengutip halaman website resmi Bank Indonesia, uang elektronik didefinisikan sebagai alat pembayaran dalam bentuk elektronik dimana nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu. Chip atau server digunakan sebagai media untuk menyimpan nilai uang elektronik tersebut.

Bagaimana dengan para online shopper? Pemakaian mobile dan internet banking tentu sudah tidak asing lagi. Hanya butuh beberapa kali klik, maka transaksi selesai dilakukan.

ALAT PEMBAYARAN ONLINE


Selain bermanfaat bagi konsumen, transaksi non tunai juga memberikan manfaat bagi negara. Penggunaan instrumen non tunai akan membantu efisiensi baik untuk biaya produksi uang kartal maupun untuk pengedaran, pencabutan, penarikan, dan pemusnahan uang yang jelas membutuhkan biaya besar. Transaksi non tunai juga mencegah adanya underground economy atau kegiatan ekonomi yang tidak dilaporkan secara resmi, dimana hal tersebut berpotensi mengurangi pajak yang diterima oleh negara.

Sejak tahun 2014, Bank Indonesia sudah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). GNNT bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai (Less Cash Society/LCS) khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya

Bagi perempuan, kemudahan berbelanja dengan transaksi non tunai ini jelas sangat menyenangkan. Jika selama ini harus berpegal kaki mengelilingi mall, sekarang bisa dilakukan dengan duduk manis di depan laptop. Meski demikian, menggunakan alat pembayaran non tunai harus dilakukan secara bijak dan hati-hati. 


Bagaimana cara bertransaksi non tunai secara aman?


Bagi kamu yang hobi online shopping seperti saya, dan sering bertransaksi non tunai, beberapa hal di bawah ini sebaiknya diperhatikan.


1. Hindari pemindahtanganan kartu

Jangan meminjamkan kartu kepada orang lain, agar kartu tidak disalahgunakan. Termasuk juga memberikan kartu kepada petugas saat hendak melakukan transaksi. Seperti misalnya saat makan di sebuah rumah makan, pengunjung sering kali menyerahan kartu kepada petugas untuk dibawa ke kasir saat hendak melakukan proses pembayaran. Sebaiknya hindari melakukan hal tersebut karena memungkinkan orang menukar kartumu dengan kartu orang lain.

2. Lakukan transaksi dengan PIN

Utamakan melakukan transaksi menggunakan PIN daripada tanda tangan demi keamanan transaksi, karena PIN lebih bersifat pribadi. Pastikan selalu ingat PIN pribadi ya!

Nah, buat kamu pemilik kartu kredit dan kartu debit, informasi rahasia seperti tiga digit nomor Card Verification Value (CVV)/ Card Verification Code (CVC), PIN dan tanggal kadaluarsa kartu yang tertera pada bagian belakang kartu, sebaiknya tidak diberitahukan pada siapapun.

3. Simpan dengan baik fisik uang elektronik

Khusus penggunaan uang elektronik dengan berbasis chip, jaga dengan benar uang elektronik jangan sampai hilang. Kehilangan uang elektronik berarti kehilangan sejumlah uang yang berada dalam uang elektronik tersebut.

4. Gunakan Gadget Pribadi

Jika terbiasa menggunakan fitur internet banking, sebaiknya menggunakan komputer pribadi atau komputer rumah. Hindari melakukannya dari komputer kantor atau komputer umum lainnya, yang bisa menimbulkan risiko penyalahgunaan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pastikan pula jika komputer ataupun gadget dilengkapi antivirus, sehingga risiko pencurian password dapat dihindari.

5. Top up uang elektronik sesuai kebutuhan

Penting bagi perempuan untuk menghindari belanja impulsif. Salah satunya dengan bijaksana dalam mengisi uang eletronik. Maka isilah kartu elektronik secukupnya. Hal ini juga meminimalkan risiko apabila terjadi kehilangan .


Informasi lengkap bisa membaca infografis Bank Indonesia diambil dari www.bi.go.id berikut ini.

CARA AMAN TRANSAKSI ONLINE

Berbelanja memang mengasyikkan, terlebih dengan model transaksi non tunai yang tanpa repot. Cukup klik atau gesek. Bukan hanya mudah namun juga efisien. Meski demikian pastikan untuk selalu bertransaksi non tunai secara aman dan bijak. Gunakan manfaatnya, perhatikan keamanannya!



Referensi

Noor Eriza, Zahra. 2017. Peran Mediasi Citra Merek dan Persepsi Risiko pada Hubungan antara Electronic  Word  of  Mouth  (E-WOM)  dan  Minat  Beli  (Studi  pada  Konsumen  Kosmetik  E- Commerce di Solo Raya). Jurnal Komuniti Vol 9 No 1

http://markplusinsight.com/article/detail/144/how-to-turn-customer-complaints-into-wow-experience

https://www.bustle.com/articles/19853-why-do-women-like-to-shop-more-than-men-stereotype-or-not-researchers-have-their-theories

https://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_165814.aspx




Let's be friends!


Instagram | Facebook | Twitter

See you on the next blogpost.





Thank you, 

19 comments on "Perempuan Hobi Belanja, Wajib Tahu Cara Aman Bertransaksi Online"
  1. Transaksi online emang kudu hati2, apalagi kalo udah pake kartu kredit, biar uang kita tetap aman

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener mas termasuk kartu debit yang tanpa verifikasi pin

      Delete
  2. Wah, keren banget nih tulisan neyrhiza. Bunda mendo'akan tulisan ini maju terus pantang mundur sampai meraih Juara. In Shaa Allah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih atas doa dan supportnya Bunda Yati..sukses ngeblognya terus ya Bunda

      Delete
  3. Jaman now meman semua serba dimudahkan.. semua bisa dilakukan secara online.. tp memang dibalik semua kemudahan dibutuhkan juga kewaspadaan diri, agar tidak tersangkut hal-hal yang tidak diinginkan ya.. bijak dalam berbelanja online bisa membantu kita terjauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

    ReplyDelete
  4. Sekarang dompet gak perlu tebal karena kebanyak duit, cukuo kartunya yang ditebalin ya. Selain karty, bisa juga dengan cara digital, cukup dengan gadget.
    Hidup makin mudah yaa...

    ReplyDelete
  5. Artikel yang dalam ini mba. Aku sendiri baru tau kalau penggunaan uang tunai memberikan keuntungan sehubungan dengan produksi uang kartal. Aku sendiri lebih suka belanja dengan mbanking hehehe, sering jebol deh tuh 🤣🤣.

    ReplyDelete
  6. Perempuan dan belanja online. Kita banget ini ya. Maka itu perlu banget memgetahui seluk beluk belanja digital yang semakin banyak penawarannya. Harus cerdas memahami jangan sampai dompet jebol. Ah hidup semakin dipermudah yaa.

    ReplyDelete
  7. Makin kesini makin males bawa uang cash. Memudahkan sih, asal hati-hati.

    ReplyDelete
  8. Wah memang harus lebih aware ya soal belanja online begini. Jadi belajar hal baru deh

    ReplyDelete
  9. Yang jelas...harus bisa menahan diri kalau pakai non tunai...hihihi..

    Non tunai tak perlu dompet berisi tebal y mbk...

    Tengkyu for info

    ReplyDelete
  10. Komplit bgt sih tulisannya... Aq jg skg jarang punya cash di dompet. Bayar arisan aja pakai aplikasi. Gampang ga ribet dan ga khawatir tercecer

    ReplyDelete
  11. Jaman sekarang semakin mudah ya karena mulai banyak merchant yg bisa cashless dan promo2 menarik.

    Aku suka manfaatin promo bank dsb, walau sesungguhnya aku #timcash garis keras. Gak tau kenapa, tp aku lebih aman kalo pegang cash 😆

    ReplyDelete
  12. Gunakan manfaatnya, perhatikan keamanannya.

    Iya juga ya mba. Kalau sudah kehilangan kartu e-money itu memang rasanya nyessss banget kayak baru kehilangan dompet.

    Terima kasih banyak untuk ulasannya.

    ReplyDelete
  13. Sejak ada belanja online jadi makin sering transaksi non tunai, dan jarang megamh uang cash yang penting bawa hape. noted banget nih tipsnya harus di ingat terus

    ReplyDelete
  14. Jaman now dengan segala kemudahan juga patut mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan termasuk dalam belanja online ini ya ka.. semoga semakin banyak orang yang aware akan pentingya melakukan transaksi online dengan aman

    ReplyDelete
  15. Kemajuan teknologi memang sangat membantu kita dalam beraktivitas sehari-hari, apalagi perkembangan e-commerce saat ini banyak bermunculan. Jadii kita harus bisa lebih bijak ya Ka dalam melakukan transaksi dan sebisa mungkin hal2 yg disebutkan Ka Sara diatas bisa diterapkan.

    ReplyDelete
  16. Zaman serba digital bawa uang cash secukupnya aja deh hahaha, suka juga belanja online aku, kalau udah prepare kitanya insya Allah nyaman aman ya

    ReplyDelete
  17. Belanja online udah bahaya buat kantong, apalagi kalo ngga hati2 pas transaksi online juga ya maaakk.. hahahaha

    ReplyDelete

You made it all the way here! Thanks for reading. :)
(Untuk meninggalkan komentar, sebaiknya jangan memilih Anonymous agar tidak menjadi brokenlink dan saya hapus.
Tulis saja nama dan url Google/facebook biar lebih aman)

Auto Post Signature