Pukul 15.00 
     Saya dan rekan-rekan sudah berencana pulang kembali ke Solo setelah selesai mengambil beberapa gambar di sudut Kota Jogja. Tapi langkah kami terhenti, dan akhirnya dengan suka rela menunda kepulangan untuk menyaksikan parade ini.
![]()  | 
| bersama rombongan House of Raminten | 
     Kekerasan bernuansa 
SARA di Indonesia menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Salah satunya dirasakan oleh Gerakan Seni Taruna Mataram (Genitama) dan Lingkar Muda. Merekapun berinisiatif mengadakan Pawai Budaya dan Obor Perdamaian dengan tema “Jogja The City of 
Tolerance” hari ini Minggu 18 Maret 2012 di sepanjang jalan Malioboro 
     Kegiatan Pawai Budaya dan Obor Perdamaian Nusantara punya tujuan 
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keberagaman dan perlindungan 
di tingkat masyarakat terhadap aksi intoleransi dan kekerasan terhadap 
kelompok minoritas serta komunitas berbeda sebagaimana dimandatkan 
konstitusi.
     Pawai ini melibatkan ribuan peserta lho....dari sekitar  40 komunitas yang 
berasal dari berbagai latar belakang, seperti  kelompok budaya, 
organisasi keagamaan, komunitas pemuda, komunitas LGBT, diffabel, antara
 lain, kelompok-kelompok Jathilan Jogjakarta, Ramintenia, Reog, 
komunitas-komunitas sepeda, Hadroh dari pesantren Mlangi dan pathok Lor 
Negara, Gusdurian, Difabel, kampung-kampung di Yogyakarta dan banyak 
yang lain.







saatnya anti kekerasan
ReplyDelete