2021, di tengah keinginan untuk terhubung dengan sesama pegiat literasi bahasa lainnya, saya mencoba menghubungi dua orang kawan. Mbak Asri Pujihastuti, Guru SMKN7 Surakarta yang saya kenal ketika mengikuti seleksi Bunda Baca Kota Solo, dan Mbak Titi Setyoningsih, dosen FKIP Universitas Sebelas Maret yang lebih dulu saya kenal saat tergabung dengan Duta Cerita. Ketika menawarkan gagasan ini, saya hanya bilang bahwa "mungkin akan menyenangkan kalau kita bisa menyemangati para orang tua dan masyarakat pada umumnya untuk lebih cinta sama buku."
Mbak Asri dan Mbak Titi bukan orang baru diranah tulis menulis. Mereka sudah terbiasa menulis buku ajar bahkan novel. Sehingga bak gayung bersambut, mereka menyetujui untuk bersama- sama menginisiasi lahirnya Komunitas Read Aloud Solo Raya. Visinya cukup sederhana 'Mulai dari Membaca Dukung Literasi Bahasa' Jadi ya nggak muluk- muluk. Suka baca dulu aja deh, mulai dari rumah, mulai dari menularkan ke anak sendiri, baru kita bergerak untuk menginfluence orang lain.
Sejarah singkat lahirnya Komunitas Read Aloud Solo Raya ini, ditulis dengan apik oleh Mbak Mannisa, jurnalis Radar Solo, Jawa Pos yang menghubungi saya beberapa waktu lalu. Melalui sambungan telpon, ia bertanya dari awal bagaimana komunitas ini berdiri, program dan aktivitasnya, hingga cita- cita ke depan ke arah mana komunitas ini di bawa.
Sejujurnya, memang masih panjang untuk menjaga ke-konsistensi-an komunikasi dalam komunitas ini. Terlebih dengan situasi pandemi saat ini, rasanya setiap orang masih harus menahan diri berjumpa tatap muka. Tapi, kami akan mencoba perlahan, bagaimana semangat cinta buku ini bisa semakin tertularkan.
Melihat lebih dekat komunitas ini di www.instagram.com/readaloudsoloraya