Jurnalis : Paramitha Sari I.W
Garap EO, Manfaatkan Online Marketing
Dibalik perawakannya yang mungil, Sara Neyrhiza menyimpan sejuta ide cemerlang untuk ikut meramaikan dunia entrepreneur Solo.
Selain bekerja sebagai announcer (penyiar) di Radio PTPN Solo dan dosen praktisi di Jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), perempuan berusia 22 tahun ini merupakan pemilik Red Production (EO) hasil kerja sama dengan Budi Pasadena, teman dekatnya, yang beralamat Jalan Pancala C3 Gading Permai Solo Baru.
"Red Production lebih fokus ke bidang birtday party dan family event. Karena handllingnya gampang, pembayaran jauh lebih mudah dan lancar.Selain itu di Solo, EO acara ulang tahun dan keluarga masih jarang. Sehingga saya pikir peluang EO bidang ini masih besar,"kata Sara saat dijumpai Joglosemar, di sela-sela siarannya, jumat (1/3).
Red Production menjadikan online marketing sebagai strategi ampuh dan efektif untuk menggaet klien. Selain itu, jejaring sosial dan forum-forum internet gratis seperti Kaskus pun tak luput digunakan. Dia menilai, dari online marketing, dirinya lebih banyak menarik konsumen daripada melalui mulut ke mulut.
"EO ini juga menyediakan paket khusus, maupun diluar paket tersebut.Seperti, hanya pesan badut saja, dekorasi, dan lain-lain. Strategi lain yang syaa kembangkan adalah memberi potongan harga paket EO di moment-moment tertentu,"ceritanya bersemangat.
Perempuan kelahiran 29 September ini menerangkan, saat ini bisnis EO-nya dari hari ke hari mengalami peningkatan terus. Upaya yang akan ditempuh selanjutnya pada bisnisnya, dengan menggencarkan promosi, memperbanyak kreativitas dalam konsep tema serta memberikan harga yang bersaing di pasaran.
Red Production mulai ditapaki Sara semenjak awal tahun 2011. Sebelum membuka bisnis EO-nya sendiri, Sara telah bergelut dibidang EO dari tahun 2006, semenjak dia masih duduk dibangku sekolah. Menjadi mahasiswi, Sarakemudian bergabung dengan salah satu EO di Solo. Dari sana dia mendapat pengalaman dan motivasi untuk maju membangun cita-citanya untuk membuat EO.
" Ketika bekerja dengan orang, secara konsep kita harus mengikuti pemilik.masalah pembayaran terkadangjuga menjadi kurang sesuai dengan hati, maka dari itu saya berinisiatif membuat Red production." tuturnya.
Dalam perjalanan nya bersama Red Production, dia dia tak lantas mendapatkan perlakuan manis.Perlakuan pahitpun pernah dialaminya.
"Di saat pertama terjun menangani EO ini saya pernah mendapat cek kosong. Saya sampai menjual barang-barang berharga untuk membiayai pekerja,"keluhnya.
Tidak hanya itu saja, tahun ini,dia akan melebarkan sayap bisnisnya dibidang tas dan fashion, yang merupakan bidang favoritnya.
"Untuk kedepan bisa membuat butik tas dan gamis di rumah dan secara reseller. saya juga akan membuat label sendiri bernama Charis. Untuk promosi penjualannya saat ini saya menggunkan forum internet," ucap lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) ini.
Produk bisnis usahanya ini, rencana akan didatangkan dari Taiwan. Sara menilai, produknya terlihat lenih jarang di pasaran. Selain itu, dia akan memproduksi tasnya sendiri secara limited (terbatas), namun dengan harga yang terjangkau.