Pelatihan Public Speaking untuk Siswa SMP

27.1.24

Terima kasih atas liputan yang diberikan oleh surat kabar Suara Merdeka atas pelaksanaan pelatihan public speaking untuk siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta.






Kantor Baru SPEAKING.id di 2024

1.1.24

SPEAKING id pelatihan komunikasi public speaking pengembangan diri

Lahir dari keluarga pedagang, sejak SMA kelas 2 menekuni bidang ilmu komunikasi, jadi praktisi dan pengajar, finally di 2024 akhirnya memutuskan untuk "nyemplung" sebagai entrepreneur. Wah, bener ya ternyata, 24/7 selalu mikir. nggak bisa sesantai biasanya..ha.ha.ha


Di 2018, setelah menutup usaha event organizer yang bisa dibilang hobi sejak zaman kuliah, saya mendirikan SPEAKING.id lembaga pelatihan komunikasi dan pengembangan diri. Alhamdulillah, respon dari pasar sangat bagus. Terlebih, dengan jangkauan media sosial, eksposur SPEAKING.id tidak terbatas pada geografi tertentu. Kami mendapat banyak klien di berbagai kota di Indonesia.


SARA NEYRHIZA ZAHRA NOOR ERIZA PRAKTISI KOMUNIKASI


Di tahun 2024 ini SPEAKING.id menempati gedung baru. Tepat terletak di Jalan Kapten Pattimura No. 40, Surakarta. Kantor yang lama kami fokuskan sebagai studio rekaman dam ruang pembelajaran daring.


Dengan adanya kantor baru, maka saya juga memperbarui segala sistem manajemen usaha yang ada. Meski bergerak dengan small team, saya rasa itu adalah pilihan paling bijak untuk saat ini. Mengingat, kami masih dalam tahap merintis untuk menjangkau pasar lokal dan nasional, sekaligus membuat sistem manajemen usaha yang efektif.


Sama, seperti pemilik usaha lainnya, saya mencurahkan banyak energi di SPEAKING.id. Sebagai CEO - Chief Everything Officer :) - saya masih bertanggung jawab pada banyak hal. Tim yang ada saya optimalkan berkaitan dengan aktivitas customer relation dan digital promotion. Aspek yang berkaitan dengan keuangan dan strategi masih menjadi tugas utama saya.


Ketika belajar berbisnis, saya menyadari satu hal. Apa yang saya pelajari di bangku perkuliahan saat mengambil program magister pemasaran, ternyata tidak memberikan dampak signifikan terhadap pemahaman saya tentang bisnis dan konsumen. Apa yang saya lakukan saat ini, lebih didasarkan pada learning by doing. Entah memang bangku perkuliahan masih didominasi dengan teori- teori dan pengajar yang bukan praktisi, atau memang perkembangan teknologi khususnya digital yang membutuhkan kemampuan belajar dan adaptasi yang cepat.


Menjadi entrepreneur menjadi sangat menantang. Terlebih dengan mengandalkan modal pribadi, saya paham sekali bahwa segala risiko dari usaha menjadi tanggung jawab pribadi sepenuhnya. Saya hanya ingin mencoba. Jika berhasil, maka inilah jalan hidup yang saya pilih, menjadi profesional sekaligus wirausaha. Tapi, kalau nantinya gagal, paling nggak saya sudah mencoba.


Kantor baru, semoga semangat selalu baru. 


Auto Post Signature