Review Voila Leather Tas Kulit Wanita Untuk Kerja

30.3.20
review voila leather

Rasanya, sulit menggambarkan rasa cinta saya kepada sebuah tas. Benda yang menemani saya ini tidak ubahnya kawan baik. Meski saya tidak bisa loyal dengan satu tas seumur hidup. Tapi, rasanya lebih tenang jika saya ditemani oleh tas yang berkualitas baik. Saya lebih percaya diri.

Teringat dulu saat sekolah, saya hanya punya satu tas. Kemanapun pakai tas punggung sekolah. Tapi jelas kini tidak lagi.

Cita -cita saya dulu, saya pengen punya beberapa tas yang siap sedia untuk berbagai situasi. Memang bukan kolektor tas, tapi saya selalu menyisihkan sebagaian tabungan untuk membeli tas yang saya inginkan. Orang bilang itu reward atas kerja keras diri sendiri. Buktinya, tas kualitas bagus selalu memberi performa yang tinggi. Tangguh dalam berbagai cuaca, di abuse setiap hari, tapi tetap menawan jika bawa kemana - mana.

Saya pemilih. Tidak mudah jatuh cinta. Saya harus yakin betul akan kualitas, sampai akhirnya mau memiliki sebuah tas. Saya tidak tergila- gila dengan brand luar negeri. Meski begitu, saya selalu memilih brand yang kualitas produksinya bagus.

Untuk merek lokal, saya suka brand yang memproduksi tas dari kulit sapi asli. Kenapa kulit? Tas kulit asli jelas secara kualitas bahan lebih bagus dari kulit sintetis. Jadi lebih awet. Meski harga relatif lebih mahal, tas kulit asli tangguh dipakai sehari- hari untuk bekerja. Kuat terhadap goresan dan air. Tas kulit juga fleksibel, lentur, nggak kaku.

Selain berbahan kulit, saya paling suka tas dengan model speedy. Speedy bag berbentuk tabungterlihat  elegant, compact sekaligus  stylish. Sangat cocok untuk perempuan pekerja yang aktif berkerja atau bersosialisasi. Enaknya pakai speedy bag, tas ini bisa dipakai berbagai situasi. Ke kantor oke, ke mall oke, bahkan di bawa kondangan juga nggak masalah.

Beberapa waktu lalu saya mendapat sebuah tas kulit. Dan tambah seneng lagi, ternyata tas kulit sapi ini berbentuk speedy bag dan berwana navy. Perfect! Kesukaan saya banget.

Tas kulit koleksi dari Voila Leather, sebuah brand yang khusus memproduksi tas premium yang terbuat dari kulit sapi asli. Ketika mendapat speedy bag dari Voila Leather ini, ternyata packagingnya bagus. Jadi selain dilengkapi tote bag juga ada dust bagnya. Pas banget untuk melindungi tas pada proses pengiriman.

Voile Leather ini punya banyak koleksi tas, clutch, dompet, sepatu dan gelang. Jika ingin tahu lebih lengkap, silakan buka website www.voilaleather.com

review voila leather

Review Speedy Bag Voila Leather

Speedy bag dari series Crystal ini memang dirancang untuk perempuan pecinta handbag yang memakai tas dengan cara dijinjing/ ditenteng. Meski begitu, series Crystal Voila Leather ini juga dilengkapi adjustable strap (tali panjang), jadi nggak masalah kalau pengen dislempangin di bahu. Terlebih buat kamu yang bepergian dengan kendaraan umum, menggunakan tali panjangnya akan lebih aman.

Speedy bag dari Voila Leather ini dibuat  kulit sapi softy nappa premium dibalut dengan bahan suede beludru. Kulitnya lentur, jadi nyaman banget dipakai- sehari- hari. Jahitannya juga rapi, menambah kesan classy dari tas ini.

REVIEW TAS KULIT VOILA LEATHER


Kebetulan saya memang suka navy. Tapi kalau kamu pengen cari warna lain, ada pilihan warna nude juga. Dari ukuran tas ini tidak terlalu besar. Dimensinya panjang 27 x tebal 17 x tinggi 17 cm. Yang saya suka, tas ini roomy, barang- brang bawaan bisa masuk semua, tanpa kelihatan bulky. Tekstur luar kotak- kotak, juga membuatnya terlihat lebih menarik. Ketika dibawa ke kantor juga nggak bikin pegel.

TAS KULIT YANG BAGUS


Kamu bisa perhatikan pada foto di bawah ini, kalau speedy bag dari Voila Leather ini punya 1 kompartemen besar dengan penutup resleting. Di dalamnya ada 2 kantor kecil yang bisa digunakan untuk menyimpan handphone, juga sebuah kantong kecil dengan resleting untuk menyimpan barang lainnya yang lebih aman.
VOILA LEATHER
Gambar diambil dari www.voilaleather.com
Semakin menambah kesan mewah, pada bagian handle dan resleting juga tercetak nama brandnya "Voila". Jadi kita tahu bahwa Voila Leather ini memang concern untuk urusan detail koleksi mereka.

So far, saya puas memakai series Crystal Voila Leather ini. Oiya, ada satu kelebihan lagi dari Voila Leather yang saya rasa nggak semua brand memberikan pelayanan ini. Yakni selain ada garansi untuk resleting dan asesoris, Voila leather juga memberi free ongkir.

Pembelian juga mudah, kamu bisa buka official websitenya di www.voilaleather.com ataupun di official instagramnya di www.intagram.com/voilaleather

Merawat Tas Kulit Voila Leather


Merawat tas kulit dari Voila Leather hampir sama dengan tas kulit kebanyakan.
Pertama, pastikan untuk menyimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika terlalu lembab, bisa tumbuh jamur. Maka, dalam proses penyimpanan, berikan silika gel, dan simpan di dalam dust bag yang diberikan pada saat pembelian.

Kedua, jika tas terkena noda, jangan gunakan minyak atau alkohol untuk membersihkannya. Pakai cairan khusus untuk tas berbahan kulit, atau bisa juga gunakan air dengan sedikit sabun, lalu usap hingga kering sebelum disimpan kembali. Simpan dengan rapi dan hindari menumpuk- numpuk dengan tas lain.

Ketiga, hindari benda tajam dan juga tinta, agar tidak meninggalkan goresan dan noda pada kulit tas. Umumnya noda tinta dari bolpen akan sulit untuk dihilangkan dan mengurangi keindahan tas.

Saya yakin Voila Leather ini akan jadi kesayanganmu. Dan punya satu koleksi saja, rasanya nggak cukup. :)

See you on the next blogpost.







Thank you, 


Mempromosikan Personal Brand Melalui Event

18.3.20
CARA MEMBANGUN PERSONAL BRANDING


Sudahkan  menemukan apa passion- mu?

Jika masih ragu apa passion mu, coba cari sebuah aktivitas yang sering kamu lakukan yang memenuhi 4E : Enjoy, Easy, Excellent, dan Earn.

Enjoy : Aktivitas yang membuat kita nyaman dan senang melakukannya.

Easy : Aktivitas yang kita lakukan terasa mudah

Excellent : Aktivitas yang kita lakukan hasilnya baik

Earn : Aktivitas tersebut dapat mendatangkan uang, prestasi, penghargaan dan sebainya.

Sudahkan menemukan satu atau dua aktivitas yang memenuhi 4E di atas? Jika sudah, bisa jadi itu adalah PASSION hidupmu.

Passion ini bisa berwujud profesi, bisa juga berbentuk HOBI. Passion menjadi modal bagi seseorang dalam menentukan PERSONAL BRAND.


Personal Brand memang dapat dioptimalkan dengan social media. Tapi faktanya, branding bagus di social media saja tidak cukup. Jika ingin kompetensi kita teruji dan diakui, maka kita perlu berinteraksi secara langsung (face to face) dengan target market  atau komunitas masyarakat yang kita tuju di dunia nyata. Interaksi tatap muka dapat membuktikan kemampuan yang kita miliki baik secara verbal maupun nonverbal. Salah satu interaksi tatap muka yang digunakan untuk mempromosikan personal brand adalah melalui EVENT.

Jika berkesempatan berinteraksi dengan target market kita, kemudian mereka yakin dan merasa puas, mereka akan dengan suka rela membicarakan kita, merekomendasikan kepada orang lain, termasuk memberi ulasan positif di social media. Dalam dunia marketing disebut dengan word of mouth.

Lantas, bagamana mempromosikan personal brand melalui event?

Mulailah dengan menjadi pembicara tamu (guest speaker)

Ajak kawan, atau suatu komunitas untuk berkolaborasi mengadakan suatu event. Rekomendasikan secara suka rela diri sendiri untuk menjadi pembicara di acara tersebut.

Dengan menjadi guest speaker, kita akan memperoleh beberapa keuntungan?

1. Kita dianggap mampu dan menguasai bidang yang menjadi keahlian kita.
2. Bertemu dengan orang- orang baru di luar lingkar pertemanan dan komunitas kita.
3. Mengamati aktivitas manajemen event yang dilakukan panitia. Kita bisa belajar bagaimana panitia mengkoordinasi pembicara, peserta, promosi event, dll yang nantinya berguna saat kita membuat event sendiri.
4. Kita tidak perlu khawatir tentang logistik pengorganisasian acara, seperti lokasi, katering, peserta, tetapi personal brand kita dapat terekspos kepada audiens yang ditargetkan.

Jika kita sudah memiliki strong position,  jaringan relasi yang cukup banyak, dan pemahaman manajemen event yang baik, maka selanjutnya kita bisa membuat event kita sendiri untuk mempromosikan personal brand.

Jadi jika sebelumnya kita menumpang di event komunitas lain, sekarang saatnya membuat event mandiri.

Membuat Event Mandiri


PELATIHAN PERSONAL BRANDING


Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk membuat event mandiri untuk mempromosikan personal brand?

1. Pilih event yang tepat

Sebelum merencanakan sebuah event, cari tahu dulu apa event yang membuat kita nyaman dari segi modal (pembiayaan) dan teknis pelaksanaan.

Jenis event yang dapat dipilih seperti :
- Live streaming (Youtube/ instagram)
- Virtual events (Kulwap)
- Seminar dan workshop
- Pameran
- Talkshow, dll

2. Uji kelayakan event

Jika event ini kita buat secara mandiri, maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan

a. Berapa biaya atau modal yang kita miliki
b. Berapa banyak orang yang akan terlibat membantu kita
c. Bagaimana memasarkan event tersebut agar banyak orang yang tertarik datang

3. Promosikan event

Manfaatkan berbagai platform digital untuk mempromosikan event. Baik yang gratis maupun berbayar.
Ide promosi event menggunakan social media, selengkapnya dapat di dengarkan melalui Podcast The Late Brunch With Sara Neyrhiza di bawah ini




4. Deskripsikan event secara persuasif

Temukan sebuah alasan yang kuat mengapa orang harus datang ke event kita. Sampaikan melalui berbagai postingan di social media. “Avoid empty, superfluous words that don’t give the reader useful information.”
Jelaskan juga profil dari pembicara yang hadir. Siapa mereka dan mengapa mereka relevan, atau membawa perspektif penting ke topik event.

 Baca Juga : Public Speaking Workshop


5. Pilih lokasi event yang ideal

Setelah menentukan jumlah target orang yang hadir, selanjutnya pilih lokasi yang ideal. Tidak perlu terlalu besar, namun memiliki fasilitas yang memadai. Saat ini sudah banyak hotel dan restauran yanng menyediakan meeting room dengan harga terjangkau. Biasanya kita hanya perlu membayar biaya konsumsi, pihak hotel akan memberikan fasilitas tempat gratis, beserta perlengkapan seperti lcd proyektor, screen, alat tulis, dll.

6. Dokumentasikan acara

Jangan lupa untuk mendokumentasikan acara yang nantinya dapat kita unggah di social media, blog atau website. Mereka yang tidak hadir di acara  kita, tetap akan mengetahui informasi event yang kita buat.

Bagaimana, sudah siap membuat acaramu sendiri?

See you on the next blogpost.







Thank you, 

Persiapan Pembicara Seminar dan Workshop

16.3.20
TRAINER PUBLIC SPEAKING DI SOLO JOGJA SEMARANG




Sebuah acara sering kali menghadirkan pembicara sebagai narasumber. Narasumber yang dipilih umumnya memiliki pengalaman, keahlian atau profesi tertentu yang dianggap mampu memberi wawasan, ilmu dan pengetahuan kepada audiens yang hadir. 

Ketika seseorang dihubungi oleh panitia acara dan diminta sebagai pembicara, pastikan ia melakukan berbagai persiapan dengan baik. Orang bijak mengatakan "Barang siapa yang tidak melakukan persiapan, berarti ia sedang mempersiapkan kegagalan". Tentu kita tidak ingin gagal bukan?

Persiapan apa saja yang harus dilakukan para pembicara seminar dan workshop agar tampil prima di depan audiens? 

1. Tanyakan detail 5W + 1H


Ini bukan sekedar prinsip dasar ilmu jurnalistik. Namun bisa diterapkan dalam mendeskripsikan suatu hal secara detail. Tanyakan kepada panitia beberapa hal berikut ini :

Apa acara dan temanya?
Kapan hari, tanggal dan waktu pelaksanaan?
Di mana tempat dilaksanakan acara?
Siapa saja yang akan hadir sebagai audiens?
Bagaimana format pelaksanaan acara? Apakah pembicara melakukan presentasi atau live talkshow? Jika presentasi berapa lama durasinya?


2. Tidak perlu sungkan menanyakan fee


Tidak masalah jika seseorang tidak meminta bayaran atas kehadirannya dalam suatu acara. Namun, jika kita ingin dihargai atas waktu, tenaga, pemikiran, biaya transportasi, penampilan fisik yang kita persiapkan untuk menjadi pembicara suatu acara, maka tanyakan berapa nominal fee yang akan kita terima. Tidak perlu malu!

Ada baiknya masalah fee ini clear di depan. Saya pribadi memiliki kebijakan beragam dalam menentukan fee pembicara seminar dan workshop. Ada beberapa pertimbangan seperti siapa penyelenggaranya, bagaimana konsep acara, berapa banyak audiens yang hadir, apakah audiens yang hadir memebayar tiket atau gratis, berapa jauh lokasi acara dan tempat tinggal saya, dan apa saja detail materi yang saya persiapkan.

Semakin kompleks kebutuhan, saya akan mengajukan budget fee yang lebih tinggi. Ingat, komunikasikan hal ini dengan panitia jauh hari sebelum acara. Panitiapun juga akan mengukur, apakah budget pembicara sesuai dengan anggaran yang mereka siapkan.

3. Meminta TOR (Term of Reference)


Sebelum mulai menyiapkan materi, mintalah pada panitia TOR (Term of Referense) yakni referensi topik yang dibahas oleh pembicara. TOR ini mencakup rincian materi yang diinginkan panitia untuk dibahas pada acara tersebut.

Minta TOR ini jauh- jauh hari, agar mempersiapkan materi seminar dan workshop dapat dilakukan dengan baik dan terstruktur.

4. Slide presentasi


Slide presentasi ini dibutuhkan ketika pembicara diminta untuk memresentasikan materi di depan audiens. Tanyakan pada panitia berapa lama durasi yang disediakan untuk membawakan materi tersebut.

Salah satu aturan presentasi dikenalkan oleh Guy Kawasaki melalui rules 10/20/30. Tips membuat presentasi efektif sudah pernah saya tuliskan sebelumnya dan dapat dipraktikkan bagi pembicara yang ingin menyajikan presentasi yang tidak bertele-tele.

Jika acara berformat talkshow, saya juga biasanya menyiapkan slide power point sederhana. Siapa tahu dibutuhkan, slide presentasi ini bisa ditampilkan.

Setelah slide presentasi kita buat, jangan lupa untuk menduplikasinya ke flash disk atau cloud computing ( drop box, google drive, dsb) untuk segala kemungkinan buruk yang terjadi (file terhapus tanpa sengaja)

Jika menjadi pembicara suatu workshop yang memerlukan demonstrasi, siapkan alat dengan baik. Dan jika membutuhkan asisten peraga, maka hubungi dan lakukan briefing dengan asisten jauh sebelum hari H.

5. Persiapkan wardrobe sesuai acara


Saya selalu menayakan pada panitia apakah ada dresscode khusus yang ditentukan. Misalnya dari segi warna yang menjada identitas acara. Contoh brand SGM, dresscode warna merah, Shopee warna oranye, Pocari Sweat warna biru, dll. Pembicara adalah kesatuan penting dalam acara, maka memilih pakaian dan riasan yang tepat akan membuat pembicara nampak memahami betul acara dan siapa yang mengundangnya. 

Blazer dan skinny pants sering menjadi andalan saya. Selain nampak kasual profesional, juga nyaman digunakan.

Baca Juga : Pentingnya Visual Public Speaker

6. Ajukan MOU ( Memorandum of Understnding)


Kerja sama diikat oleh sebuah kepercayaan. Kepercayaan dapat dibangun melalui naskah tertulis yang disebut MOU. Gunanya, agar penitia dan pengisi acara (pembicara) sama - sama memahami hak dan kewajibannya.

Sebagai pembicara biasanya saya mengajukan beberapa daftar, seperti teknis pembayaran ( berapa jumlah down payment, kapan pelunasan fee, dll). Ada kalanya saya juga mengajukan riders seperti antar jemput dan penyediaan mic wireless dan pointer. Tentu saja, setiap pembicara memiliki kebijakan masing- masing. Dan sebelum MOU ditanda tangani, antara pembicara dan panitia bisa melakukan negosiasi agar semua senang semua tenang.

Berdasarkan pengalaman sebagai public speaker, detail MOU akan lebih kompleks jika event dilaksanakan di luar kota (domisili), bahkan lintas negara yang membutuhkan akomodasi dan transportasi yang beragam.

7. Sediakan CV


Curriculum Vitae (CV) adalah dokumen yang berisikan informasi pengalaman pendidikan, pekerjaan dan kualifikasi seseorang. Buatlah sebuah CV dalam bentuk PDF. Perbarui CV ini secara berkala khususnya jika ada perubahan terhadap profesi yang dijalani. Tidak perlu panjang- panjang dalam menyertakan informasi di CV. Cukup 1 lembar halaman yang mampu mendeskripsikan pengalaman profesional kita secara jelas.

CV ini nantinya digunakan oleh panitia/ moderator ketika sesi perkenalan sebelum pembicara memberikan materi.

Halaman about me di blog ini, sering kali saya gunakan sebagai pengganti CV


8. Mintalah rundown pada panitia


Rundown atau susunan acara, biasanya sering berubah hingga mendekati acara. Minta fix rundown dari panitia, agar pembicara memiliki gambaran kapan sesinya dimulai dan berakhir. Pembicara juga dapat memperhitungkan kapan ia harus tiba di lokasi acara agar tepat waktu.


Itulah beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan dikomunikasikan dengan panitia sebelum tampil sebagai pembicara seminar atau workshop. Pembicara yang baik bukan hanya fokus pada materi yang disajikan, namun juga visual, manajemen waktu dan pemahaman terhadap tujuan suatu acara diadakan. Maka, tidak perlu ragu untuk berdiskusi dengan panitia terkait apa saja yang dibutuhkan oleh pembicara demi suksesnya acara.


Artikel ini juga bisa dinikmati melalui podcast The Late Brunch with Sara Neyrhiza. Klik di sini untuk mendengarkan.

persiapan menjadi pembicara seminar



See you on the next blogpost.







Thank you, 


Baca Juga : Tips Persiapan Talkshow di Radio



Workshop Teknik Presentasi di Universitas Slamet Riyadi

14.3.20

WORKSHOP PUBLIC SPEAKING SOLO JOGJA SEMARANG

Jumat, 13 Maret 2020 adalah terakhir kalinya saya hadir sebagai pembicara event sebelum Solo mendapatkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) akibat COVID 19. Saya berkesempatan untuk memberikan pelatihan public speaking kepada para mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi di Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Acara yang dikemas workshop ini di awali dengan pemberian materi teknik presentasi. Selanjutnya, peserta yang hadir dikelompok dan diberi kesempatan untuk membuat slide presentasi kemudian mempresentasikannya.

Saya memberikan penilaian kepada tiap kelompok yang mempraktikkan teknik presentasi. Kebanyakan dari peserta, ternyata masih harus lebih kreatif dalam membuat slide presentasi. Tidak semua menggunakan aturan presentasi efektif ala Guy Kawasaki yang sudah saya terangkan sebelumnya. Secara teknik presenting juga masih harus dilatih lagi. Meski demikian, semoga pelatihan yang berlangsung dari pukul 09.00- 15.00 WIB dapat memberi wawasan bagaimana tampil public speaking dengan baik dan dapat dipraktikkan di dalam perkuliahan.

PRAKTISI KOMUNIKASI SARA NEYRHIZA

WORKSHOP TEKNIK PRESENTASI

See you on the next blogpost.







Thank you, 

Glossophobia, Ketakutan Berbicara di Depan Umum

9.3.20
PELATIH PUBLIC SPEAKING SOLO JOGJA SEMARAG

Mengapa rasanya begitu deg- degan ketika diminta berbicara di depan umum?
Sebagian orang, mungkin bisa mengatasi rasa grogi dan gugup ketika melakukan public speaking. Namun, sebagian yang lain harus berusaha lebih keras. Mungkin sebelum tampil sudah melakukan persiapan yang matang jauh- jauh hari. Ketika hari H, semua materi seperti menguap tak bersisa. Memandang jumlah hadirin, justru membuat  banyak keringat dingin keluar.

Public speaking, kegiatan berkomunikasi di depan umum ini memang menantang. Rasa percaya diri adalah kunci. Percaya diri ini harus dilatih, agar seseorang mampu mengatasi kecemasan yang dirasakan.

Ketakutan yang hebat ketika diminta melakukan public speaking, sering dialami para penderita GLOSSOPHOBIA, yakni fobia berbicara di depan umum. Rasa takut yang dirasakan ternyata mampu menimbulkan gangguan fisik, seperti pusing, mual, dan rasa ingin selalu kencing atau BAB.

Lantas, bagaimana glossophobia bisa terjadi?

Apa gejala glossophobia?

Dan bagaimana mengatasi glossophobia ini ?

Selengkapnya bisa didengarkan di episode terbaru podcast The lLate Brunch with Sara Berikut ini.







Baca Juga : Cara Menjaga Kesehatan Mental


See you on the next blogpost.







Thank you, 




Pelatihan Public Speaking Mahasiswa vs Ibu Rumah Tangga

6.3.20
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING SOLO JOGJA SEMARANG

Fokus membangun SPEAKING.id, ruang belajar public speaking, saya diberikan kemudahan untuk bertemu banyak orang dari berbagai segmentasi demografi. Tidak melulu berhadapan dengan mahasiswa anak sekolahan. Nyatanya, banyak para ibu yang tidak mau kalah. Masih punya semangat tinggi untuk selalu belajar ketrampilan berbicara di depan umum.

Banyak komunitas perempuan yang kian produktif. Sering mengadakan forum belajar, event- event, serta kolaborasi dengan instansi atau komunitas lainnya. Kegiatan bersosialisasi inilah yang pada akhirnya menyadarkan kembali, bahwa aktivitas public speaking yang dulu sering dilakukan kala kuliah, ternyata butuh diasah kembali.

Motivasi Belajar Public Speaking


Minggu, 1 Maret 2020 saya berkesempatan untuk memberikan pelatihan public presentation and communication untuk mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. Acara ini dihadiri para mahasiswa baru. 

MAGISTER MANAJEMEN UNS SOLO


Menggunakan referensi kala kuliah dulu, saya mencoba memberikan wawasan bahwa ketrampilan public speaking bisa diasah dari dalam kelas. Setiap tugas menuntut untuk dipresentasikan di depan dosen dan mahasiswa lainnya. Maka, tidak ada salahnya presentasi dilakukan dengan teknik yang benar.

Terlebih ketrampilan ini bukan sulapan. Butuh dilatih agar makin terasah. Makin adaptif terhadap audience dan situasi tak terduga di lapangna.

Berbeda dengan mahasiswa yang memiliki tuntutan belajar, para ibu yang berlatih public speaking lebih tanpa beban. Kamis, 27 Februari 2020 saya memberikan pelatihan public speaking bersama Komunitas Playdate Solo Raya. Ada sembilan ibu yang hadir, karena workshop ini dirancang dengan waktu yang terbatas dan kelas yang intim. Beberapa yang  datang membawa buah hatinya.

Baca Juga : Berlatih Public Speaking dalam 4 langkah


KURSUS PUBLIC SPEAKING DI SOLO JOGJA SEMARANG


Meski suara tangis anak, memberi jeda sesekali, rupanya tidak menyurutkan percaya diri peserta untuk tampil praktik master of ceremony. Sebagian harus menggondong anaknya, yang merajuk tak mau ditinggal sendiri. Dengan tangan kiri menggendong dan tangan kanan memegang microphone, sesi praktik tetap bisa dilalui. Para ibu ini mengaku grogi, tapi tetap mengambil kesempatan. Tanpa beban saja, tidak ada penghakiman. Meski sesekali saya memberi saran dan masukan, agar bisa diperbaiki dirumah.

KURSUS PUBLIC SPEAKING DI SOLO JOGJA SEMARANG

KOMUNITAS PLAYDATE SOLO RAYA

Baca Juga : Mitos dalam Public Speaking


Motivasi belajar tiap orang tentu saja berbeda. Ada yang hanya sekedar ingin tahu, ada yang karena perintah, tapi ada yang betul- betul ingin meningkatkan skill berbicaranya. Di kelas private, bahkan ada seorang Ibu yang berusia 55 tahun mendaftarkan diri mengantri berbulan- bulan lamanya. Datang selalu tepat waktu, menyimak materi dengan sungguh- sungguh, dan tanpa malu- malu tampil di depan saya untuk praktik. Beliau mengatakan, sejak belajar percaya dirinya bertemabah. "Karena sudah tahu ilmunya, sekarang jadi tahu harus bicara apa, Mbak," ujar sang Ibu yang tinggal di Sragen, puluhan kilometer dari akntor SPEAKING.id.

Jadi kalau ditanya memberikan pelatihan public speaking untuk mahasiswa dan ibu rumah tangga, susah yang mana? Jawabannya adalah SAMA SAJA. Yang susah itu kalau bertemu yang tidak niat belajar. Bingung saya, dia maunya apa :)


See you on the next blogpost.







Thank you, 

Auto Post Signature