Menjadi Bunda Baca dan Semangat Untuk Tetap Membaca

29.12.22

SARA NEYRHIZA
Saya melakukan Read Aloud di SMP Negeri 23 Surakarta



Membaca buku terasa begitu berat. Benarkah?


Saat duduk dibangku SMP, saya sampai rela menahan lapar demi menabung uang saku untuk membeli sebuah buku. Seribu dua ribu terkumpul setiap hari hingga cukup membeli serial cantik, buku tema percintaan yang sangat hits saat remaja dulu. Perpustakaan sekolah juga selalu ramai dengan para siswa yang rebutan buku keluaran terbaru. Novel Lupus, sampai Harry Potter sangat sering dipinjam hingga bentuknya berubah menjadi kumal. Ah, saya rindu energi kala itu. Menjadikan buku satu- satunya pelarian terbaik dalam mengusir kebosanan. Selalu ada buku.


Sekarang, saya masih mencintai buku, selalu menyempatkannya membacanya setiap hari. Tapi rasanya tidak lagi sama. Saya membaca buku karena harus, harus membaca. Harus dipaksa, agar tidak semakin terlena dimabuk social media. Atau dimanjakan dengan konten audio visual yang tidak ada habisnya, ya video pendek, ya anime Jepang, sampa serial on demand yang bisa diakses 24 jam sehari, 7 hari seminggu asal punya kuota internet.


Saya menyadari bahwa ketergantungan pada penggunaan gawai memberikan dampak yang besar, salah satunya minat membaca buku yang kian menurun. Bukan hanya pada orang dewasa, tapi juga anak- anak. Screen time yang tinggi mengurangi tingkat fokus. Begitu pegang buku, rasanya mata lebih mudah mengantuk. Belum lagi jika harus menggunakan alasan kesibukan yang kian banyak, rasanya tantangan baca buku semakin besar.


Di tahun 2019, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surakarta menjadi Bunda Baca Kota Solo. Sudah menjadi kewajiban saya untuk terus memberikan semangat kepada orang lain tentang pentingnya membaca buku. Saya tidak ingin omdo - omong doang. Membaca buku selalu saya lakukan setiap hari sebagai bentuk komitmen terhadap diri sendiri agar kemampuan literasi semakin meningkat. Kemampuan berpikir semakin kritis sehingga lebih peka terhadap berbagai isu sosial.


Mengemban tugas sebagai Bunda Baca ini masih saya pegang sampai tahun 2022. Saya bersyukur akan hal ini, karena masih diberikan kepercayaan untuk melakukan banyak kegiatan literasi yang melibatkan kedinasan, sekolah maupun kampus. Di 2022 ini ada beberapa kegiatan yang saya hadiri, harapan yang besar di 2023 saya memiliki banyak kesempatan lagi untuk berkunjung ke berbagai sekolah di Indonesia. Ingin bara cinta membaca buku tetap ada di diri saya. Tidak bermanja dengan alasan kesibukan. Sebuah komitmen yang ingin selalu saya jaga. 


Safari Budaya Baca bersama Perpusda Surakarta


Auto Post Signature