Apakah kamu memperhatikan caramu bergerak ketika melakukan public speaking? Atau selama ini hanya sekadar melangkahkan kaki tanpa arti?
Tidak banyak orang yang menyadari, bahwa blocking adalah salah satu elemen pendukung dalam performa seorang public speaker di atas panggung. Bagaimana caranya bergerak dan memindahkan tubuh, dapat memberikan makna yang kuat dalam komunikasi lisan yang dilakukan. Blocking adalah pegerakan dan perpindahan tubuh saat melakukan public speaking.
Tidak jarang seorang pembicara publik hanya berdiri tagak di samping screen. Atau bergerak mondar- mandir seperti setrika yang bekerja menghaluskan pakaian. Pergerakan tanpa arti ini hanya membuang- buang energi.
Blocking bisa dipelajari. Ketika mampu menggunakannya dengan baik, blocking dapat memberi manfaat
1. Mengurangi level adrenalin saat gugup.
Ketika kita merasa stres karena akan tampil berbicara dihadapan banyak orang, sering kali tidak menyadari bahwa tubuh kita memproduksi hormon adrenalin berlebihan. Salah satu efeknya adalah, detak jantung yang semakin intens, keluar keringat dingin, hingga membuat seseorang berbicara dengan terbata- bata. Denganb ergerak selama sesi public speaking, tubuh kita bisa menyalurkan energi berlebih ini sehingga level stres bisa menurun.
2. Menambah energi dan terlihat lebih percaya diri.
Apa yang kita lakukan bisa menjadi perhatian audiens. Ketika bergerak, seorang public speaker akan nampak lebih percaya diri membawa tubuhnya sehingga tidak terpaku hanya pada posisi tegak dan foksu menyampaiakn materi saja.
3. Memberi variasi dalam penampilan.
Public speaking hampir serupa dengan sebuah pertunjukkan. Audiens tidak hanya ingin mendapatkan materi, namun juga keharmonisasian aksi. Suara yang jelas dan nyaman didengar, visual yang menarik, gaya yang atraktif, sehingga apa yang ditampilkan seorang presenter tidak membosankan atau sekadar formalitas.
Jika blocking mampu memberikan manfaat yang besar dalam sebuah penampilan presentasi di depan khalayak, lantas bagaimana cara menetukan blocking yang tepat?
Berikut ini adaah beberapa alternatif ide blocking yang bisa dipraktikkan.
1. Power Position
Saat menyampaikan materi utama presentasi, posisikan diri kita tepat di tengah dan dekat dengan audiens. Pertahankan posisi ini dalam diam (nggak mondar- mandir)
2. A Stage Timeline
Pindahkan posisi berdiri kita sesuai dengan struktur atau alur presentasi.
3. Story Time
Ketika menjelaskan pokok materi dengan panjang lebar, kita bisa bergerak di seluruh area kosong yang tersedia.
4. Move Close for Emphasis
Mendekatlah ke arah audiens, untuk memberikan tekanan atau membangun chemistry yang lebih kuat dengan audiens yang hadir.
Jadi, apakah kamu hanya ingin terpaku diam saat melakukan presentasi, atau mencoba variasi blocking agar penampilanmu lebih optimal?
See you on the next blogpost.
Thank you,