[AWARD] Mengkritisi Mutu Pendidikan di Indonesia dalam " Karena Keterbatasan Bukan Akhir "

31.5.12
 Terimakasih untuk Solo Mengajar yang beberapa waktu lalu menyelenggarakan lomba penulisan artikel.Di lomba tersebut saya turut serta mengikutkan karya saya yang berjudul " Karena Keterbatasan Bukan Akhir " . Pada tulisan saya, saya mengulas fenomaa 2 sekolah dasar di daerah sukoharjo dan sebuah sekolah dasar di Gunung Kidul. Ketiga sekolah tersebut memiliki kondisi yang cukup memperihatinkan, khususnya di kelengkapan sarana prasarana sekolah. Fasilitas sekolah yang terbatas tersebut, otomatis mempengaruhi kegiatan belajar mengajar para siswa disana.


      Permasalahan tersebut adalah sebagian kecil dari permasalahan yang ada di dunia pendidikan Indonesia.

1. Rendahnya mutu pendidikan
2. Pemanfaatan teknologi informasi kurang maksimal
3. Tingginya biaya pendidikan
4. Pemerataan layanan pendidikan
5. Belum terpenuhinya standart kompetensi guru
6. Terbatasnya dana pendidikan
7. Keterbatasan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
8. Akses kependidikan yang rendah
9. Rendahnya angka partisipasi masyarakat
10. Rendahnya kesejahteraan guru

    
Adalah PR besar yang belum terpecahkan. Dalam artikel yang saya tulis, saya mencoba memberikan beberapa solusi untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya

1. Memperbaiki sistem
Sistem pendidikan saat ini erat kaitannya dengan sistem ekonomi yang diterapkan yakni sistem ekonomi kapitalis, dimana negara meminimalkan peran dan tanggung jawabnya dalam urusan publik, termasuk pendidikan. Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang  menyangkut perihal pembiayaan  seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya pendidikan, berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada.

2. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis  yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Sebagai contoh agar seorang guru memiliki kemampuan yang mumpuni, maka para guru diberikan kemudahan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

3. Memupuk kesadaran sosial.
Selama ini mungkin kita terlalu egois dengan kebutuhan diri kita sendiri, sementara masih banyak anak-anak yang kesulitas menempuh pendidikan bahkan putus sekolah.
Saat ini penting bagi diri kita untuk lebih peduli dengan sesama. Lebih memperhatikan nasib Saudara kita yang membutuhkan bantuan. Kitapun dapat turut membantu mencerdaskan bangsa dengan melakukan hal sederhana yang kita bisa lakukan. Kita bisa memberikan les-les gratis, melatih ekstrakulikuler, menyalurkan nilai positif melalui dongeng atau mengajarkan ketrampilan kepada mereka yang kurang atau belum mempu menikmati dunia pendidikan. Tidak harus di dalam forum formal, namun kita bisa membantu sesama dengan cara-cara yang sederhana. Harapannya dengan kesadaran dari hati untuk membantu sesama, kita dapat menggali prestasi yang lebih tinggi dari segenap rakyat Indonesia.

             4. Melatih Kreativitas
Selama ini pelajaran di sekolah cenderung mengajari kita untuk menghafal, menghafal dan menghafal. Sedangkan, dunia luar, khususnya di era globalisasi saat ini menuntut kita untuk memiliki soft skill yang baik, yang dapat berupa kreativitas, kemampuan berinovasi, berorganisasi dan sebagainya. Meskipun memiliki keterbatasan dalam sarana, tidak ada salahnya, saat ini kita mengikuti atau bahkan membuat sebuah kegiatan yang berisi simulasi-simulasi tertentu yang erat kaitannya untuk memupuk kemampuan soft skill individu. Sehingga bukan hanya kemampuan intelegensi saja yang dikejar, namun juga kemampuan atau ketrampilan pendukung lainnya. 













“Keterbatasan bukan menjadi halangan. Tetapi menjadi tantangan, yang harus kita yakini,kita mampu melewatinya. Karena keterbatasan bukan akhir dari segalanya.”
 

An Afternoon Sharing Moment with PRO Solo " Be Confident With High Heels".

Yuhu..... lagi! Saya diundang di acara PRO Solo (Komunitas Public Relations Solo Raya)  An Afternoon Sharing Moment, Rabu, 30 Mei 2012, yang kali ini mengangkat tema " Be Confident With High Heels "

Acara yan bertempat di D'Coral Resto Paragon Hotel ini di mulai pukul 15.30 dan dihadiri oleh banyak kalangan. Ada beberapa wajah yang saya kenal dan beberapa yang masih asing, berarti tamu yang hadir semakin luas, termasuk para mahasiswa UNS pun terlihat hadir disana.

Seperti judulnya, acara ini banyak membicarakan tentang "High Heels", sepatu berhak tinggi yang dalam kamus hidup saya merupakan most have item dan termasuk dayly outfit. Menyusahkan memang, namun ada perasaan bahagia ketika mengenakannya.Nah, masalahnya, ternyata sisi menyusahkan itu berimplikasi pada kesehatan.:( Thats happen to me too...
sumber foto : www. retnowulan.net

Beginilah dokumentasi dengan BB berjarak 10 meter dari objek. Tapi lumayanlah ya...
dr. Andri Putranto (Dokter Pusat Studi Kesehatan Seksual UNS) yang menjadi pembicara di acara ini memberikan banyak informasi terkait penggunaan dan bahaya high heels dari sisi medis.Ternyata bila kita menggunkan hak yang terlalu tingggi, diatas 10 cm, dapat mempengaruhi rangka tubuh kita secara permanen, menjadi membungkuk, radang pada persendian kaki, bahkan membuat payudara melorot.

Selain itu, hadir juga rekan seprofesi saya yang juga owner dari Elmer Shoes, Gunung Dewantara. Sebagai produsen sepatu, dia memilih spesialisasi killer shoes yang sering di gunakan para model.Vina Ayunda Prasasti ( Duta Wisata Nasional 2007) juga turut sharing pengalamannya ketika masih aktif menjadi model. Bahwa menggunkan high heels menjadi suatu keharusan.

with Gunung Dewantara

***Okey.... dari acara ini akhirnya saya mendapat pencerahan. Sepertinya saya harus menurunkan tinggi hak sepatu yang saya pakai, hanya menjadi 5 cm saja :p



Beberapa produk sepatu dari Elmer Shoe (so cruel killer)

"Menyentuh Hati Generasi Berprestasi", Deklarasi Solo Mengajar

26.5.12


Penyematan PIN Anies baswedan kepada Jokowi{sumber: suaramerdeka.com} 


       Jumat, 25 Mei 2012, Gerakan Solo Mengajar di deklarasikan. Semangat bergaung di Gedung F, FKIP UNS, terlebih ketika Anies Baswedan, Pendiri Gerakan Indonesia Mengajar menceritakan banyak hal terkait Indonesia Mengajar.

        Acara yang kurang lebih berlangsung selama 3 jam ini dihadiri hampir 700 orang. Diacara tersebut kita dapat menyimak kuliah umum sekaligus sharing dari Anies Baswedan, Zaki, Pengajar Muda Indonesia Mengajar angkatan pertama serta Hanny Setiawan, Founder dari Solo Mengajar.



catatan kecil :
Diacara ini juga  dilaksanakan pengumuman pemenang Lomba Artikel dan Lomba Mading. Dan beruntungnya, saya mendapat juara pertama di Lomba Artikel dengan artikel berjudul "Karena Keterbatasan Bukanlah Akhir..". Namun, karena sampai blog ini saya tulis, saya belum memegang piala + sertifikat + hadiah, saya belum bisa posting gambarnya :p
 

Pembentukan Forum Jurnalis Kepenyiaran se-Solo Raya

        Tanggal 21-22 Mei 2012 yang lalu, Saya bersama 40an insan kepenyiaran se-Solo Raya mengikuti acara yang diselenggarakan KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Provinsi Jawa Tengah bertajuk "Pembentukan Forum Jurnalis Kepenyiaran" di Hotel Agas Solo.


     Acara yang berlangsung 2 hari ini cukup menyenangkan, walaupun saya tidak mengikuti acara secara full. Beberapa materi terkait penyiaran diberikan, diikuti beberapa diskusi yang cukup panas, menikmati seduhan kopi cream kala coffee break, mengenyangkan perut saat breakfast, lunch maupun dinner dan ber-haha-hihi dengan rekan baru, serta untuk yang mengambil "ekstra" bisa tidur nyenyak di empuknya kasur Hotel Agas. 
        Acara ini kemudian diakhiri dengan pembentukan Forum Jurnalis Kepenyiaran se-eks-Karisidenan Surakarta, dan yang kemudian terpilih menjadi Ketua alah Bapa Haminto dari Radio Botani FM Klaten.

Keyboard BK5 Launching Product

23.5.12
       Karena saya gagal nonton Dark Shadow di bioskop, entah mengapa saya justru datang di acara Roland Keyboard BK5 Launching Product di Novotel, Selasa 22 Mei 2012. Yah, walaupun saya tidak mengerti permainan keyboard, tapi saya cukup menikmati nyanyian sang demostrator,Mega Sihombing..


Soft Launching SOLO TV

22.5.12
       20 Mei 2012 malam, saya datang di acara soft launching SOLO TV, salah satu TV lokal di Kota Solo. Acara di mulai sekitar pukul 20.30. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambuta, doa, dan makan-makan. Untuk selanjutnya acara dilanjutkan ramah-tamah...Entah sampai jam berapa berakhirnya acara...karena pukul 21.30 saya sudah pulang... :D
     SOLO TV mengusung slogan "Jati Diri Kita". Maknanya, SOLO TV ingin menjadi media telivisi yang menampilkan jati diri masyarakat Solo dan sekitarnya.

Disambut beberapa janur layaknya acara kondangan
Sinden dan pengiring yang ikut memeriahkan acara

Kisah Kabar Kabur Mugiyono Kasido

15.5.12
sosok Mugiyono Kasido

Siang tadi, Selasa 15 Mei 2012, di tengah kegalauan mencari berita untuk tugas, saya melabuhkan langkah ke Balai Sujatmoko.Yah, apa yang saya temukan cukup membuat siang saya menjadi lebih sejuk.
Beberapa poster dan foto terpamerkan di sana dan saya langsung bertemu sang "Empu"nya.


Mugiyono Kadino, mungkin namanya masih asing. Seniman kontemporer ini malahan sudah melalang buana ke 18 negara di seluruh dunia. Poster dan foto yang dipamerkan di Balai Sujatmoko adalah dokumentasi penampilan saat dia berpentas di  Belanda, Italia, Jepang, Singapura, Jerman, Amerika, Irlandia, dan Denmark.

Saya pertama kali melihat perform beliau saat di car free day. Kabar Kabur, sebuah tarian kontemporer yang terinspirasi tragedi huru hara 98 yang kemudian lebih dikenal dengan nama Tari Kaos. Tubuh Mugiyono bak gadis plastik yang bisa dilipat-lipat dalam balutan kaos.

Kabar kabur alias Tari Kaos


Mugiyono sudah menggeluti Tari Kaos ini sejak tahun 2000. Kesenangan dalam dunia seni di mulainya melalui seni pedalangan dan beliau terus mengembangkan hingga sekarang.
Untuk mengenal lebih jauh silakan klik www.mugidance.com

Tarung Solo - Festival Film Solo 2012

14.5.12
     Cukup sangat lama. Lama...saya tidak membuat coretan. Entah kenapa sedikit sibuk dengan rutinitas yang membosankan... Saya hanya ingin menuliskan sedikit "jalan-jalan malam" yang saya lakukan tepat di tanggal 10 Mei 2012...

     Ya, saya datang ke sebuah event Festifal Film Solo tahun 2012 untuk session Tarung Solo. Tiga film indie sineas solo di pertarungkan. Saya kurang menikmati filmnya sebenarnya (karena kondisi saya yang tidak bisa di jelaskan- ada sedikit gangguan dari seseorang dari alam lain :)- tidak bisa dijelaskan bukan??? )

     Ini adalah Tiga Film yang saya tonton, screen shot saya ambil dari www.festivalfilmsolo.com


Auto Post Signature