Kita vs Korupsi.
Semalam saya jalan-jalan lagi, dan kali ini malam senin saya habiskan menonton sebuah film.
Sebuah film yang bertujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk turut mendukung Anti Korupsi, semalam Minggu 29 April 2012 diputar di halaman kantor Harian Joglo Semar. Film yang didukung Transparasi Internasional Indonesia (TII) bersama
sejumlah sineas kondang di Indonesia yang didukung oleh Komisi
Pemberantas Korupsi (KPK) ini menyajikan cerita mengenai orang-orang
yang biasa dihadapkan dengan uda pilihan.
Korupsi atau tidak.
Film omnibus ini terdiri dari 4 film pendek, yakni Rumah Perkara, Aku Padamu (yang dibintangi Revalina S. Temat, Ringgo Agus Rahman,Nicholas Saputra), Selamat Siang, Rissa dan Sssst, Jangan Bilang Siapa-siapa
Saya mencoba mengutip dari timlo.net, untuk menuliskan keempat kisah yang terdapat dari film yang di produseri oleh M. Abduh
Aziz ini.
Rumah Perkara, film pertama yang diputar |
Film pendek pertama berjudul Rumah Perkara dengan latar
belakang suasana pinggiran kota, menggambarkan bahaya dari perbuatan
pemimpin yang korup. Dimana saat seorang lurah yang semestinya menjadi
pelindung bagi warga, malah memilih jadi kaki tangan pengusaha yang
menggusur tempat tinggal warga demi sebuah proyek real eastate.
Film
kedua yaitu Aku Padamu yang bercerita mengenai sikap seorang gadis yang
tidak bangga menjadi anak seorang koruptor. Kehadiran figur guru yang
sederhana dan jujur, namun sangat peduli dan dekat dengan murid-muridnya
begitu membekas di hati sang gadis hingga dewasa.
Film pendek
ketiga berjudul Selamat Siang Rissa yang menceritakan tentang keteguhan
keluarga yang menolak sogok, padahal anak mereka sedang sakit keras.
Dengan latar belakang tahun 70 an, sang ayah yang dipercaya menjadi
mandor gudang sebuah perusahaan pemerintah justru mempertanyakan sikap
sang pedagang yang menimbun beras saat situasi rakyat sedang kelaparan.
Film ini mengajak untuk memikirkan sikap-sikap yang sering berusaha
mengambil untung dalam situasi sulit.
Dan terakhir film yang ke
empat berjudul Pssttt… Jangan Bilang Siapa-Siapa membidik potret buram
dunia pendidikan dan rumah tangga yang telah digerogoti sikap toleran
terhadap korupsi. Film ini menyajikan realitas siswa-siswi yang menjadi
korban kepala sekolah dan guru yang mencari untung melalui berjualan
buku. Siapapun yang tidak membeli buku yang telah di mark up tersebut
akan celaka.