|
Sumber Gambar : www.firstpost.com |
Handphone terakhir yang saya pakai sebelum saya pakai ASUS ini adalah
Samsung Mega 5.8.
Bodynya yang besar dengan RAM 1,5 GB menjadi alasan saya membeli Samsung Mega di tahun 2013. Saat itu harganya 3,6 juta saya beli di Plaza Singosaren Solo. OS nya Andoid
Jelly Bean
Hampir selama 4 tahun, Samsung Mega ini menemani aktivitas saya. Termasuk di saat saya hamil dan tergila-gila dengan Hayday.
Ketika saya mulai aktif bermain instagram, saya merasa handphone ini sudah mulai lemot. Juga ketika mengirimkan pesan di WhatsApp selalu ada "hank" sekitar 2 detik hanya untuk mengetik pesan. Feeling saya saat itu, handphone ini sudah menua.
Ketika 2017 saya bergabung di komunitas blogger, saya mulai merasa Samsung Mega ini sudah tidak layak untuk aktivitas jepret foto. Menangis jika lihat hasilnya yang ngeblur. Meski ternyata lensa kamera yang tergores menjadi salah satu penyebabnya.
Teman di komunitas blogger membuat saya kenalan dengan beberapa merek handphone lain. Sebagai orang yang mindsetnya "Samsung banget", saya mulai tergoda beralih ke ASUS. Alasannya sederhana, budget saya terbatas dan ke-pengen-an saya banyak akan fitur di dalam sebuah handphone.
Mencari Handphone Murah dengan Fitur Lengkap
Budget saya cuma 3,5 juta. Tetapi saya ingin punya handphone dengan RAM 4 GB. Saya butuh handphone yang powerfull dalam menjalankan berbagai aplikasi. Saya tahu pasti, kerjaan blogger akan banyak memakai aplikasi edit foto dan edit video. Saya juga butuh aplikasi e-commerce, expanse manager, period tracker, cache cleaner dan segambreng aplikasi lainnya.
Di dalam masa pencarian, termasuk konsultasi dengan beberapa teman pengguna ASUS lainnya, akhirnya entah menemukan di website mana, saya ketemu dengan ASUS ZENFONE 3 Laser.
Wih, dari namanya sangar! Awalnya, saya pikir dia punya kemampuan lampu laser and bla-bla lainnya. Ternyata, seri "Laser" di sini merujuk keunggulan dalam fitur kameranya.
Setelah mantab dengan berbagai referensi, berangkatlah saya ke Plaza Singosaren untuk beli handphone baru.
Menyambangi berbagi konter handphone, ternyata sulit menemukan ASUS tipe satu ini. Hingga akhirnya saya menemukan salah satu konter yang menjual. Meski, sebelumnya saya di tawari berbagai merek lainnya, yang ini dan itu, tetapi saya kekeuh dengan pilihan ASUS 3 Laser ini. Selain punya RAM 4GB dan memory 64 GB, handphone ini juga dilengkap OS Lollipop, yang bisa di upgrade ke Marshmellow.
ASUS 3 Laser ini akhirnya saya beli dengan harga 3,3 juta di tahun 2017. Harga segitu, saya nggak dapat bonus apa-apa, screen guard juga nggak. Maklum, bonus buat saya penting. Termasuk trik service excellent counter gitu deh..
|
Gmabar: gsmarena.com |
ASUS 3 Laser Produk Gagal?
Dua minggu setelah saya menggunakan ASUS 3 Laser saya mulai mengalami masalah. GHOST TOUCH! Itu yang saya hadapi. Di mana layar handphone scroll ke atas ke bawah sendiri, padahal tidak dioperasikan.
Kondisi ghost touch semakin parah ketika handphone dalam keadaan panas. Padahal handphone saya ini cepat sekali panas, terutama setelah aktivitas berfoto ria.
Mencari berbagai opini, ada yang mengatakan bahwa ASUS tipe Laser memang punya kendala di ghost touch ini. Seorang kawan juga menyarankan untuk membawa handphone ke service center. Tetapi saya malas melakukan. Malas ribet.
Akhirnya saya diamkan saja. Saya anggap itu ujian punya handphone baru.
Hingga suatu ketika saya mengantarkan ayah mertua membeli handphone. Kekecewaan saya terhadap ghost touch di ASUS 3 Laser, tidak membuat saya dendam. Saya tetap menyarankan ayah mertua untuk membeli ASUS 3 Max, alasannya karena fitur handphone yang lengkap dan harga terjangkau. Toh, ayah mertua cuma memakai handphone untuk mainan whatsapp dan berfoto. ASUS 3 Max sudah lebih dari cukup.
Saat itulah, saya mencoba menanyakan kondisi
handphone 3 laser saya kepada
provider ASUS di konter tempat ayah mertua membeli
hape.
Si provider justru menyarankan untuk tukar tambah ASUS 3 Laser dengan ASUS seri anyar. Alasannya, karena ASUS 3 Laser itu produk gagal.
What?
Saya kaget!
Produk gagal?
Yang bener nih?
Saya langsung flashback. Pantas saja, saya tidak pernah melihat iklan ASUS tipe ini. Pantas saja tidak semua konter handphone menjual. Dia produk gagal, toh?
Duh, sial bener!
Uang saya terbatas, saya tidak tertarik tukar tambah. Saya bertekad tetap memakai ASUS 3 Laser ini. Entahlah, membeli tas seharga 4 juta saja saya enteng, tapi membeli handphone saya pelit. Biarin!
Menghilangkan Ghost Touch di ASUS 3 Laser
Suatu ketika, setelah saya mencolokkan handphone ASUS milik saya ke laptop, handphone ini mengalami masalah. Dia tidak bisa booting, dan layarnya bergerak-gerak sendiri. Entahlah.
Salah satu solusinya adalah dengan factory reset. Untuk mengatasi hal ini butuh perjuangan dari suami saya. Ceritanya panjang, sempat download beberapa aplikasi bla-bla lainnya juga. Tetapi akhirnya berhasil factory reset juga, yang sekaligus menghilangkan foto-foto jalan-jalan ke Bali, yang belum saya back up.
Sekali lagi sial!
Tetapi, ternyata ada keberuntungan
Apa?
Apa?
Ghost Touch di Asus 3 Laser milik saya menghilang!
Alhamdulillah...terima kasih ya Allah..
Meski handphone ini masih sering overheat, tetapi ghost touch tidak muncul. Sungguh sebuah keajaiban. Akhirnya, hingga tulisan ini saya publish ghost touch tidak pernah menampakkan diri.
Kelebihan ASUS 3 Laser dan "Keajaiban"nya dalam Membantu Aktivitas Blogging
Saya tidak punya DSLR, juga mirrorless. Saya tidak punya sense of photography yang baik. Otak saya, tidak unggul dalam hal estetika. Baiklah.
Seluruh foto di blog dan social media yang saya miliki sejak setahun yang lalu adalah buah karya ASUS 3 Laser ini. Yang saya gunakan dengan jongkok, berdiri, dan berbagai poles aplikasi.
Tetapi saya benar-benar bersyukur. Karena jepretan ASUS ini, blog saya menghasilkan uang.
Meski "merasa sial" sebelumnya, handphone ini saya pakai dengan 'CINTA'. Jadi, dia bawa hoki juga ke saya. Di dalamnya ada beberapa fitur yang menurut saya sangat membantu sekali untuk masalah produktivitas kerja.
Saya juga memakai handphone ini untuk membaca artikel maupun e-book di manapun saya berada.
Mungkin kamu harus tahu!
1. Instal Banyak Aplikasi Jarang Ngehang.
Kata suami saya, saya termasuk pengguna handphone yang "JOROK" karena sering bongkar pasang aplikasi dan membuka berbagai aplikasi dalam satu waktu.
Tetapi ASUS 3 Laser ini sanggup bertahan tanpa ngehang. Panas iya, tetapi tidak membuat handphone ini jadi bodoh.
2. Kamera depan yang ajaib
Terima kasih atas adanya fitur beautification. Salah satu fitur andalan untuk mengambil selfie. Meski tidak saya pakai ketika sedang review kosmetik. He he he
Kamera depannya lebih bagus dari kamera belakang.
Tetapi..
Kamera belakanglah yang membantu saya dalam mengambil berbagai gambar. Untuk di luar ruangan, hasilnya memuaskan.
Sekali lagi terima kasih. Tanpa kamera dari ASUS 3 Laser ini, blog saya seperti buku tulis. Nggak indah!
ASUS 3 Laser ini juga dilengkapi pengaturan foto manual yang bisa mengatur ISO, speed dan diafragma. Tetapi saya tidak pernah memakainya. Pakai auto saja saya sudah bahagia.
|
Hasil foto mode auto, ketika saya memfoto produk untuk artikel review |
3. Tahan banting
Ini makna denotasi bukan konotasi.
Jadi handphone ASUS 3 Laser ini sudah sering sekali jatuh. Entah karena body metalnya yang licin, atau anak saya sedang usil. Tetapi, belum pernah ada kendala atau kerusakan yang disebabkan karena benturan tersebut. Layar masih mulus, Jack!
Bodynya yang berwarn gold juga masih kinclong.
Jadi itu tadi pengalaman saya selama 1 tahun menggunakan ASUS 3 Laser. Meskipun dikata orang ini adalah PRODUK GAGAL, tetapi "ngrejekeni" buat saya dan masih dapat saya gunakan untuk bekerja.
Mau dipakai sampai kapan?
Sampai rusak atau kinerjanya sudah jauh menurun.