Tips Agar Suara Terdengar Lebih Enak Saat Direkam

30.8.21


Tips Agar Suara Terdengar Lebih Enak Saat Direkam


Kebanyakan orang, ngerasa nggak nyaman ketika mendengar hasil rekaman suaranya sendiri. Padahal hasil rekaman suara inilah suara kita yang sebenarnya, yang didengar orang lain setiap hari. Suara yang direkam, hanya merambat melalui udara, sehingga tidak melalui tahap penyesuaian tulang- tulang di kepala atau rongga telinga. Sehingga biasanya akan terdengar lebih cempreng, dan pitchnya lebih tinggi. (Sumber : https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/kenapa-suara-di-rekaman-berbeda/)


Nggak masalah kok, kalau memang kita punya suara yang cempreng. Tidak ada suara yang jelek, semua unik. Hanya memang ada yang sudah terlaltih ada yang belum.


Makanya buat kamu yang bekerja dengan mengoptimalkan suara, sebenarnya ada beberapa tips untuk membuat suaramu lebih enak didengar. Apa yang saya tulis di bawah ini, berdasarkan pengalaman saya merekam suara ketika menjadi voice over talent, podcaster, ataupun membuat konten audio visual.


Bagaimana caranya agar suara lebih enak didengar saat direkam?


1. Hindari merekam suara pada waktu- waktu ini

Seperti saat baru bangun tidur, kondisi lelah, atau setelah makan pedas

Saat bangun tidur, suara terdengar lebih kering/ serak. Tenggorokan juga terasa sakit, apalagi jika belum makan dan minum apapun. Begitu pula saat lelah, pitch suara cenderung lebih rendah dan kurang power/ bertenaga. Dan untuk beberapa orang yang sensitif, akan mengalami tenggorokan berlendir bahkan batuk setelah mengkonsumsi makanan pedas.


2. Tulis naskah terlebih dahulu

Naskah akan membuat kita  lebih siap saat proses merekam suara. Sehingga kita bisa fokus pada proses menghasilkan suara, bukan berpikir materi apa yang mau disampaikan. 


3.Posisikan tubuh yang nyaman

Merekam suara boleh dilakukan dengan berdiri ataupun duduk. Pastikan tubuh kita dalam posisi yang tegak dan nyaman.Hindari membungkuk, atau bersandar. Agar pernapasan dan suara yang dihasilkan lebih leluasa.


4. Lakukan pemanasan

Pemanasan bukan hanya untuk kamu yang mau berolahraga. Ketika akan merekam suarapun, otot wajah dan rongga mulut juga perlu melakukan pemanasan. Apalagi jika naskah yang akan kita baca dalam jumlah banyak.


Pemanasan yang dilakukan misalnya dengan senam wajah. Lafalkan huruf vokal dan konsonan sembari mulut dibuka lebar- lebar. Lakukan juga hamming (bergumam) 3- 5 kali. Ambil napas dalam- dalam dan hembuskan perlahan ulangi 3- 5 kali, untuk menguatkan otot penapasan dan otot perut.


5. Latihan teknik presenting

Apa yang membuat merekam suara dengan berbicara sehari- hari itu berbeda? Yakni pada teknik presentingnya. Ketika merekam suara, kita akan membuat vokal kita lebih berintonasi, tertata rapi dan enak untuk didengarkan. 


Saat merekam suara, jangan lupakan teknik vokal seperti intonasi, tone dan aksentuasi, sehingga suara lebih berdinamika. Salah satu teknik yang sering digunakan disebut dengan smiling voice, yakni berbicara dengan memasukkan ekspresi tersenyum.


6. Perbanyak latihan

Semakin banyak latihan dan mencoba, kita akan semakin mengenal karakter suara kita sendiri. Kita jadi tahu, harus "mengubahnya seperti apa" agar bisa terdengar lebih baik dan enak didengar, dan ini perlu latihan tentu saja.


Itu tadi beberapa tips yang bisa dicoba, jika ingin mereka suara dengan hasil yang lebih baik. Semoga bisa membantu ya...


See you on the next blogpost.






Thank you, 


Melatih Public Speaking Anak Sejak Dini

5.8.21
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING ANAK


Tujuan latihan ini bukan supaya anak jago ngomong cas- cis- cius. Nanti dulu, dan bersabar.


Ditahap awal, anak- anak perlu belajar mengenal dirinya dengan baik. Tampil berani berbicara di depan umum adalah sebuah proses menunjukkan kemandirian dan kesempatan untuk didengar. Tidak perlu terlalu banyak target, biarkan anak :

  • Nyaman dengan dirinya sendiri
  • Anak bisa mengendalikan rasa malu
  • Nyaman berbicara di depan orang lain
  • Lebih berani menyampaikan pikiran


Jadi kalu anak masih malu- malu, bingung, nggak tahu harus ngomong apa, banyak ketawa- ketiwi, ya nggak papa.


Public speaking adalah aktivitas mengkomunikasikan ide, gagasan, opini dan perasaan di hadapan banyak orang. Umumnya, berbicara di depan umum memiliki tujuan : memberikan informasi, memberikan pengajaran, memotivasi, mengajak/ persuasi, memimpin dalam suatu proyek atau tugas tertentu dan menghibur orang lain.


Belajar public speaking tidak harus melalui  kursus atau pelatihan. Orang tua bisa kok melatih dari rumah. Khususnya melatih anak -anak yang sudah mampu berbicara dengan lancar. Nah, kira- kira apa saja yang orang tua bisa lakukan untuk melatih public speaking pada anak sejak dini?



1.Jelaskan tujuan latihan

Sampaikan pada anak, mengapa anak harus berlatih public speaking. Jika anak belum paham apa itu public speaking, orang tua bisa menyampaikan bahwa ini adalah "latihan percaya diri" atau "latihan bercerita". Bawa suasana menjadi menyenangkan ya, jangan terlalu formal dan kaku layaknya sekolah. Orang tua bisa membangun suasana yang menyenangkan seperti sedang bermain.


Meski begitu, ajak anak untuk belajar fokus dan mau mendengarkan apa yang orang tua sampaikan.



2. Berikan contoh

Jangan cuma teriak "Gini lho, Dek..Kamu harus ini, harus itu" Tapi nggak dikasih contoh. Ya, gimana anak bisa ngerti? Coba berikan contoh apa yang harus anak lakukan. Misalnya, ibu mencontohkan bagaimana caranya bercerita sambil membawa sebuah boneka. Minta anak untuk melihat dan mengamati.  



3. Minta anak untuk mencoba

Setelah mengamati contoh yang diberikan orang tua, anak bisa mencoba menirukan apa yang sebelumnya ia lihat. Minta anak untuk melakukan hal yang sederhana, seperti misalnya : mempekenalkan diri, cerita mengenai mainan kesukaan, bercerita tentang cita- cita, dan lain sebagainya.


Jika anak melakukan kesalahan jangan buru- buru dikoreksi. Biarkan anak merasa nyaman menyampaikan apapun yang ada dipikirannya.



4. Gunakan alat bantu

Agar sesi latihan lebih menyenangkan, anak bisa menggunakan alat bantu seperti boneka, flash card, buku, dll. Alat bantu ini juga sebagai penyalur energi, mana kala anak merasa grogi, dan butuh "teman".



5. Rekam untuk sesi evaluasi

Ketika anak berani mencoba, coba rekam penampilan mereka. Kemudian ajak anak untuk melihat penampilannya. Saat anak mengamati hasil rekaman, kita bisa mulai beri masukan jika ada kekurangan.

"Nanti adek coba bicara lagi, tapi wajahnya yang semangat ya. Kalau cemberut, nanti dikira habis nangis lho.."



6. Beri apresiasi

Beri pujian ketika anak bisa tampil dengan baik. Sehingga ia merasa bahwa hasil kerja kerasnya mendapatkan apresiasi dari orang lain.



7. Tulis naskah bila perlu

Untuk anak yang sudah fasih baca tulis, kita bisa meminta anak  menuliskan terlebih dahulu apa yang ingin mereka sampaikan. Sehingga, mereka bisa berlatih berbicara dengan lebih rapi dan runtut.



Itu tadi beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk melatih public speaking pada anak sejak dini.

Kemampuan berbicara itu perlu dilatih. Bisa karena terbiasa. Jika anak berani menyampaikan ide- ide di kepalanya, ia akan lebih mudah bersosialisasi dengan orang lain. Iapun juga tidak segan untuk menunjukkan kemampuannya di sekolah.


Jika ingin belajar public speaking secara private dan online dan membutuhkan pengajar profesional, silakan akses www.SPEAKING.id untuk informasi selengkapnya.


See you on the next blogpost.







Thank you, 

Auto Post Signature