My Highlight of 2017

31.12.17
Selalu ada kecewa dalam limpahan bahagia. Agar tidak terlena dan lupa.

Penghujung Tahun.

Seperti kebanyakan orang, saya kembali membuka buku diary yang tertuliskan resolusi di sana. Saya kembali melihat apakah semua sudah terpenuhi dan kemudian siap merancang misi satu tahun ke depan. 

Kembali ke masa lalu sejenak.

Awal 2017 saya masih disibukkan dengan menyeleseikan studi. Harapan saya Januari sudah selesai semua. Hanya saja, kendala kebijakan kampus yang mengharuskan mahasiswa pasca sarjana menerbitkan artikel di jurnal terakreditasi membuat kelulusan saya meleset 2 bulan dari yang saya perkiraan.

Saya bahagia akhirnya dapat selesai 3 semester saja. Meski kemudian dihinggapi kecewa karena pembayaran semester tetaplah harus sampai 4 semester. Nominal yang tidak sedikit cukup menguras tabungan saya. "Semua pasti ada gantinya", batin saya, sambil meringis melihat saldo yang menipis.

Menyelesaikan sekolah ini membuat saya jungkir balik. Mungkin mudah untuk orang lain, tapi cukup berat untuk saya.

Dulu saya ingin melanjutkan sekolah, setelah bangku sarjana selesai saya tempuh. Tetapi kemudian ajakan menikah dari sesorang yang sudah dekat dengan saya selama 7 tahun tidak dapat saya tolak. Namun, saya punya 1 syarat, setelah saya punya anak, saya harus lanjut sekolah.

Tahun 2015 setelah si kecil lahir, suami saya memenuhi janjinya. Dia mengizinkan saya sekolah, bekerja, sembari momong si kecil yang masih bayi. Meninggalkan anak yang saat itu masih 5 bulan bukan perkara mudah. Saya yang masih memberinya ASI, setiap pagi dan malam hari harus memompa payudara agar persediaan ASIP tercukupi. Pagi-pagi saya harus menyiapkan segala perlengkapan dan membawa si kecil ke rumah mama saya untuk dititipkan hingga saya pulang kuliah. 

Presentasi sambil gendong anak
Dari hari Senin sampai Jumat saya terus berkutat dengan kuliah, mengajar, mengerjakan tugas dan mengurusi tanggungjawab rumah tangga. Meski harus jumpalitan, saya sangat bersyukur suami saya mensupport segalanya. Terkadang, beliau harus saya tinggal di rumah sendiri, jika saya begitu kelelahan dan memilih untuk menginap di rumah mama saya. Belum lagi, menghadapi rengekan saya jika Sabtu Minggu minta diajak jalan-jalan sebagai obat kebosanan.

Namun, semua sudah berakhir. Untuk obsesi yang satu ini, saya sudah merepotkan banyak orang. Termasuk mama dan kedua adik saya yang bergantian mengasuh anak saya ketika saya tinggal.
Dibalik perjuangan seseorang, ada orang lain yang turut berkorban.Terima Kasih.
Memonetize Blog.

Setelah lulus, saya meminta izin suami lagi untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi. Suami cukup paham, bahwa menikah diusia 23 dan memiliki anak di usia 24 tahun, membuat tantangan berumah tangga datang lebih awal. Itu mengapa ketika saya ingin bergabung dengan komunitas, beliau tidak melarang.

Bulan Maret 2017 saya bergabung di Komunitas Blogger Solo dan Kumpulan Emak Blogger Solo. Melalui 2 komunitas itu, hobi saya menulis blog tersalurkan dengan baik. Saya juga berkenalan dengan banyak orang baru.

Aktivitas momotret produk bersama rekan Blogger Solo
Awalnya saya menulis blog sebagai media dokumentasi aktivitas pekerjaan saya ketika menjadi penyiar dan reporter radio. Agar pengalaman tersebut tersimpan dalam bentuk tulisan. Namun, sejak mengenal komunitas blogger, saya mulai memonetize blog. Membuat blog saya menjadi lebih profesional.

Sayapun tidak ragu untuk bergabung dengan komunitas blogger berskala nasional. Sejak itulah, berbagai tawaran kerja sama masuk. Mulai dari campaign bagian dari promosi suatu merek, content placement, content creation, dan product endorser. Belum lagi undangan event mulai banyak yang berdatangan. Bukan hanya dari berbagai instansi/ perusahaan di Solo, tetapi juga luar kota.

Nominal pendapatan dari aktivitas menulis blog dan social media ini terbilang lumayan, terutama untuk saya yang mulai menjalankan blog di lini komersial. Hobi ini menjanjikan.

Saya sangat bersyukur bertemu dengan banyak teman yang menyenangkan. Mereka memotivasi agar saya selalu merawat blog ini dengan baik. Blogging selalu menjadi hiburan disela-sela mengerjakan tugas kantor dan mengurus keluarga.

Riska dan Si Gembul

Bulan Juni, adalah kali pertama serial Riska dan si Gembul diputar di MNC TV. Salah satu serial animasi, dimana saya menjadi dubber karakter utamanya bernama  Riska.


Meski menjadi dubber dan voice over talent adalah pekerjaan yang sudah saya geluti sejak 10 tahun lalu, namun ini kali pertama suara saya muncul di televisi. Saya senang mendapatkan pengalaman baru ini. Selain sebagai pengisi suara, saya juga menyanyikan theme song serial ini, serta turut menyumbang sebagai penulis cerita untuk beberapa episode.


Selain di televisi, serial Riska dan Si gembul saat ini juga dapat disaksikan di kanal Youtube. 
Ah, ya,,,salah satu fans saya adalah anak saya sendiri. Terima Kasih Nak..

Duta Cerita, Mengenal Keberagaman

Bertemu dengan teman-teman yang beragam, salah satu yang saya cita-citakan. Meski singkat hanya melalui workshop selama 3 hari, saya bertemu dengan Duta Cerita. 

Bersama rekan Duta Cerita
Duta Cerita adalah program iklusivitas yang digagas oleh Yayasan Habibie Center. Melalui program ini saya beremu dengan banyak orang dari lintas suku, agama dan ras. Kami saling bertukar pikiran dan bercerita. Menghargai perbedaan dan menguatkan keyakinan bahwa kami semua adalah Indoneisa. Tidak selayaknya bermusuhan, karena takdir kita memang beragam. Unity in Diversity.


Kekecewaan Sebagai Bagian Pelajaran Hidup

2 Bulan terakhir di tahun 2017 lebih banyak diisi dengan aktivitas mengajar di kampus. Khususnya dikelas manajemen event yang saya ampu. Saya membimbing 9 kelompok untuk melaksanakan tugas membuat event yang berbeda-beda. Sekali lagi saya bersyukur, event-event mahasiswa berjalan dengan baik. Goal untuk mendapatkan publikasi dari media massa juga dapat teraih.

Ironisnya, setelah saya mengevaluasi kinerja saya selama 1 tahun ini, saya harus mengakui bahwa beberapa lini usaha saya tidak berjalan mulus. Event organizer saya misalnya.

Target bulanan yang harusnya diraih ternyata tidak dapat dicapai. Beberapa klien yang mencoba mendekat, akhirnya pergi tanpa pamit, juga tanpa ada kesepakatan yang terjadi.


Pernah ada 1 event saya gagal total. Bahkan, setelahnya saya menangis semalaman. Berpuluh kali mengerjakan event ulang tahun, baru kali ini saya salah menuliskan nama anak yang berulang tahun pada MMT Backdrop. Tentu saja sang tuan rumah marah besar. Saya tidak dapat berbuat apa-apa, karena waktu yang sudah mepet dimulainya acara.
 Saya merasa begitu bodoh. 
Pengalaman ini begitu menyesakkan jiwa hingga saya ngambek dan takut menerima job yang sama. Karena kecerobohan ini saya harus membayar mahal. Bukan hanya malu tetapi juga nama baik. Pelajaran berharga dalam hidup saya untuk lebih teliti dan berhati-hati seberapa tinggi jam terbang yang dimiliki.

Ya, 2017 telah berakhir. Saya bersyukur seluruh keluarga diberikan kesehatan. Alhamdullilah, tahun ini menyenangkan. Dan seperti biasa tidak ada perayaan dan kembang api dipergantian tahun.

Malam tahun baru kami tidur di rumah seperti biasa. Tidak ada pesta. Kami sudah kekenyangan hanya dengan memesan nasi goreng bakso kesukaan. Meski kemudian tetap bangun kesiangan. Seolah-olah ikut begadang.

Tahun 2018

Banyak cita-cita seperti biasa. Namun, saya ingin sekali menyelesaikan menulis buku. Diperam, namun tak matang-matang. Jelas saja, karena tidak dikerjakan. Mohon doanya semoga segera paripurna. Buku ini seperti hutang yang harus segera dibayar.

Di tahun ini saya ingin terus menulis blog. Saya begitu mencintai kegiatan ini. Menulis seperti self healing. Jika saya sedang sedih, menulis bagai obat penghibur. Dan kemudian menjadi bahagia jika kemudian invoice klien telah cair. :)

Awal tahun ini saya juga akan terlibat dalam kelas Institut Ibu-Ibu Profesional Solo Raya. Saya sudah tidak sabar ingin belajar banyak hal baru dan bertemu dengan kawan-kawan baru. Tentu saja suami saya mendukung sepenuhnya. "Bersenang-senanglah, namun tetaplah jadi ibu dan istri sepenuhnya," pesan dari suami saya.

Semoga di tahun 2018 kita semua selalu diberi limpahan kesehatan dan perlindungan. Apapun yang kita cita-citakan dapat bermanfaat untuk banyak orang.


31 Desember 2017
Di bawah lampu temaram

Pengalaman Belanja Saat Harbolnas. Harga Murah Nggak Murahan Lho!

30.12.17
Bulan Desember selalu ditunggu. Ada Apa?

Buat para shopaholic, angka 12.12 bagai angka keramat. Mereka menyebutnya Harbolnas - Hari Belanja Online Nasional-. Berbagai e-commerce merayakan momen ini karena penjualan mereka naik bekali- kali lipat.


Saya biasanya tidak terlalu peduli dengan Harbolnas. Nggak usah nunggu Desember, bulan apa aja pasti saya belanja online. Pantas aja sering bokek :p

Tapi gara-gara di tahun 2017 ini saya terlaibat campaign dengan salah satu e-commerce tentang event akbar Harbolnas ini, mau nggak mau saya melirik kesana kemari, berkunjung dari satu website ke website lainnya. Ternyata, banyak juga onlineshop (seperti di instagram) yang juga memberikan diskon besar. Tambah banyak godaan pastinya.

Harbolnas tidak lepas dari tren Black Friday. Hari belanja Black Friday dilaksanakan pada hari Jumat setelah Thanksgiving Day (hari libur di Amerika Utara memperingati syukuran panen akhir tahun). Saat Black Friday para karyawan libur, toko-toko memberikan diskon besar dan buka lebih lama. 
It's considered the kickoff of the holiday shopping season. 

Black Friday juga mengilhami Cyber Monday. Tidak jauh berbeda, namun Cyber Monday ini dirayakan pada hari Senin setelah Thanksgiving.


Indonesia juga tidak ingin ketinggalan. Tren belanja online yang semakin meningkat, serta  tujuan mengedukasi masyarakat Indonesia, bahwa berbelanja daring saat ini menjadi aktivitas yang mudah, aman, nyaman dan dapat dilakukan kapan saja, maka sejak 12 Desember 2012 dicetuskanlah sebagai Harbolnas. Perayaan ini diprakarsai oleh perusahaan-perusahaan e-commerce di Indonesia yang bergabung di Asosiasi Ecommerce Indonesia (IdeA) yaitu Lazada, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka dan Bukalapak.

Sekarang saya ingin berbagai pengalaman berbelanja saat Harbolnas. Ada beberapa barang yang akhirnya saya beli. Diantara barang itu, satu kotak produk Laneige ini yang buat saya kegirangan.

Di tanggal 12 Desember 2017, iseng-iseng saya membuka akun instagram Lazada, dan menemukan informasi bahwa ada diskon 40 % untuk produk Laneige. Maka segera meluncurlah saya ke lazada.co.id

Benar saja, saya menemukan sebuah paket produk Laneige seharga Rp 600.000,- Yang membuat saya bahagia adalah dengan harga 600 ribu saya langsung mendapatkan beberapa produk sekaligus, yakni 

2 buah BB Cushion (Pore Control) + Refill ❤️
1 buah Multi Cleanser_EX ❤️
1 buah Water Bank Mineral Skin Mist ❤️
1 buah Ultra Mini Fan ❤️



Padahal jika dihitung per item, bisa jadi paket produk itu bernilai 1,2 juta rupiah. 
Tahu nggak, BB Cushion ini biasa saya beli  seharga Rp 560.000,- di counternya. Selisih harganya, jauhhhhhh kan?
Wah..saya paling happy kalau dapat belanja murah seperti ini. Jadi, tahun depan belanja di Harbolnas lagi? Sepertinya IYA!


Nah, mungkin buat yang masih apatis atau takut-takut untuk berbelanja di Harbolnas, mungkin saya dapat memberikan beberapa tips agar mendapatkan barang dengan harga terjangkau dan memuaskan.

1. Sebelum Harbolnas tiba, jangan ragu untuk mengunjungan official social media dari produk yang kita cari. Biasanya di sana akan ada info mengenai diskon dan promosi lainnya. ✔️

2. Cari juga e-commerce yang memberikan banyak penawaran menarik. Selain diskon, ada juga yang memberikan freeongkir, gift dan cash back. ✔️

3. Setelah menemukan barang yang akan dibeli di e-commerce/ market place, jangan lupa untuk mengecek penjual apakah terverifikasi atau belum. Kalau saya, lebih memilih membeli langsung dari official storenya. Jadi sekarang itu, berbagai brand punya official store di e-commerce. Kalau langsung belanja di official store pasti lebih terjamin barangnya. ✔️

4. Jangan males baca review. Sehingga semakin meyakinkan barang yang akan kita beli. Termasuk cari informasi ada garansi produk atau tidak. ✔️

5. Jika ada fasilitas COD (Cash on Delivery), saya lebih memilih fasilitas tersebut. Selain alasan keamanan, juga agar barang yang kita terima sesuai dengan yang dipesan. ✔️

Well. itu tadi cerita pengalaman saya belanja di Harbolnas. Boros nggak ya? Intinya, barang yang saya beli adalah barang yang saya butuhkan. Dan pas sekali produk Laneige di rumah sudah hampir habis. 

Barang-barang yang ditawarkan saat Harbolnas memang menggiurkan. Tetapi pastikan untuk jeli dalam memilihnya serta efisien dalam mengeluarkan dana juga. Jangan mubazir deh. ^^

Kira-kira Harbolnas kemarin kamu belanja apa? Atau malah tidak tertarik berbelanja online? Cerita di kolom komentar dong...

Rangkaian Event Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS

29.12.17
Manajemen Event merupakan salah satu mata kuliah yang saya ampu di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bisa dibilang juga, ini adalah mata kuliah yang saya suka, karena tidak melulu belajar teori. Mahasiswapun juga akan ditantang untuk dapat mempraktekkan pengetahuannya secara langsung.


Dalam mengelola sebuah event dapat dikatakan gampang-gampang susah. Ada 4 strategi yang harus diterapkan yakni, 

📌 1. Strategi Manajemen Event

Bagaimana suatu event dirancang dengan baik mulai dari perumusan ide, studi kelayakan, penulisan proposal, mengelola sumber daya manusia, anggaran dan sistematis pengawasan.

📌 2. Strategi Marketing Event

Marketing berkaitan dengan usaha-usaha mencapai target event baik kuantitatif (profit, jumlah peserta, dll) juga kualitatif (brand image, kepuasan, liputan media, dll)

📌 3. Strategi Manajemen Risiko

Resiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian yang akan dihadapi. Pada fase pra event, para pengelola event harus mampu memprediksi kemungkinan risiko. Sehingga memiliki langkah strategis untuk menghadapi risiko tersebut dengan merencanakan plan B sampai dengan Z.

📌  4. Strategi Pengawasan

Pengawasan terhadap event perlu dilakukan sejak masa pra event. Semua dilakukan agar event dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan. Pengawasan perlu dilakukan, hingga proses evaluasi/ pertanggugnjawaban selesai dilakukan.

Nah, dikelas manajemen event semester ini, saya mengampu 3 kelas. Masing-masing kelas dibagi atas 3 kelompok. Sehingga total ada 9 kelompok. Mereka saya tugasnya untuk membuat event. Goal dari mata kuliah ini adalah tercapainya target kualitatif yakni mendapat publikasi dari media massa baik lokal maupun nasional.

Selama kurang lebih 3 minggu 9 event telah diadakan. Saya bersykur event-event mahasiswa dapat terlaksana dengan baik.

Lomba Mewarnai
12 November 2017
Goro Assalam Hypermarket

Deskripsi Acara : Lomba mewarnai untuk anak usia 6-8 tahun dalam rangka memperingati Hari Pahlawan



Workshop Travel Writing
13 November 2017
Ruang Seminar Fak. Ekonomi dan Bisnis UMS

Deskripsi Acara : Workshop penulisan cerita perjalanan dengan menghadirkan wartawan Solopos.


Solopos, 13 November 2017
Fun Baking Class
18 November 2017
Toko Roti Ganeps

Deskripsi Acara : Kelas memasak roti yang diikuti peserta anak-anak dari panti asuhan



Joglo Semar

 Kampanye Hari Anak Universal
19 November 2017
Car Free Day Slamet Riyadi Solo

Deskripsi Acara : Kampanye memperingati Hari Anak Universal dengan mengangkat tema "Anti Kekerasan pada Anak". Kampanye dilakukan dengan membentangkan kain sepanjang 10 meter dan melibatkan pengunjung car free day untuk turut serta mengecapkan tangan pada lembar kain tersebut dengan cat warna warni.



Jawa Pos, 19 November 2017

 Beauty & Hijab Class
23 November 2017
Kolonial Resto

Deskripsi Acara : Workshop kecantikan dan hijab bekerja sama dengan Make Up Artist dari Wardah



Solopos, 23 November 2017
Seminar Entrepreneur
24 November 2017
Play Ground Cafe

Deskripsi Acara : Seminar wirausaha dengan menghadirkan wirausahawan muda Kota Solo


Fokus Jateng, 25 November 2017
Pelatihan, Hunting, Diskusi dan Gelar Karya
26 November 2017
Car Free Day Jl. Slamet Riyadi Solo

Deskripsi Acara : Acara dilakukan selama 3 hari dalam waktu berbeda. Acara ini melibatkan siswa dari YPAC Solo. Setelah dilakukan pelatihan dan hunting bersama, pada tanggal 26 November dilaksanakan diskusi dan gelar karya di car free day.



Aktivitas Menanam Pohon
28 November 2017
SLB Surakarta

Deskripsi Acara : Kampanye hari Menanam Pohon Nasional dilakukan dengan mengajak siswa -siswi SLB Surakarta untuk menanam berbagai jenis tumbuhan.

Solopos
Seminar Videografi
2 Desember 2017
Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS

Deskripsi Acara : Seminar videografi yang menghadirkan salah satu youtuber Anjas Maradita


Dengan selesainya seluruh event dan proses evaluasi, maka saya sebagai dosen pengampu mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah bekerja keras, dan mengeluarkan banyak waktu, dana, dan tenaga. Tidak lupa dukungan Program Studi yang memberikan dukungan terkait kebijakan, izin dan lain sebagainya.

Tidak lupa terima kasih kepada seluruh sponsor yang telah mendukung baik secara materiil maupun non materiil sehingga membawa event-event tersebut bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya, saya melakukan penilaian berdasarkan berbagai aspek manajemen event, yakni :

1. Kedisiplinan dalam mencapai target persiapan, seperti penulisan proposal, membuat desain poster dan publikasi lainnya. ✔️

2. Kreativitas dalam merencanakan ide event (ide tidak mainstream), publikasi media sosial, pelaksanaan pada hari H, dan pembuatan laporan berupa video audio visual. ✔️

3. Kerja keras, kekompakan dan manajemen SDM. ✔️

4.  Pencapain target publikasi media massa ✔️

5. Kedisiplinan dalam menyusun laporan pertanggungjawaban. ✔️

Maka saya telah memilih kelompok yang terbaik berdasarkan kelima indikator tersebut. Yakni kelompok dengan event

PELATIHAN, HUNTING, DISKUSI DAN GELAR KARYA "AKU BISA"
DAN
 PLANTING ACTIVITY DAY

Sekali lagi saya ucapkan selamat untuk semua kelompok. Semoga tugas kuliah ini menambah portofolio pengalaman rekan-rekan mahasiswa dan bermanfaat baik di dunia kerja atau ketika bersosialisasi dimasyarakat. Sukses Selalu!




Bagaimana Cara Melawan Hoax ?

26.12.17
Pasti banyak yang sepakat bahwa semenjak Pilpres 2014, hawa panas sering menerpa baik di dunia nyata maupun dunia maya. Obrolan menjadi tidak semenyenangkan dulu. Terlebih jika memiliki pilihan politik dan kepentingan yang berbeda.

Ketika berselancar di internet saya jadi punya aktivitas baru. Unfriend. Unfollow. Block.

Sebagai usaha menjaga kewarasan dan kesehatan batiniah. Biarlah berkawan di dunia nyata saja, menghindari adu argumen. Menjauh dari saling debat tanpa  imbalan. Bahkan, sebungkus nasi kucing pun.

Sebagai pengguna internet a.k.a netizen kita dihidangkan berbagai sajian informasi. Termasuk informasi yang salah maupun yang sengaja dibuat salah. Parahnya, informasi salah, palsu atau HOAX  terbukti mampu merusak persatuan bangsa. Isu SARA juga masih menjadi bumbu penyedap yang praktis memicu berkembangnya "sel kanker".

Waktunya menjaga kesehatan. Sekarang. Sebelum terlambat.


Mengenal Apa itu HOAX

Informasi HOAX semakin meningkat. Ditaksir ada lebih dari 800 situs berbahasa Indonesia yang menyebarkan kobohongan dan  ujaran kebenjian. (Pratama, 2016)

Social media jelas memiliki andil juga. Laporan investigasi majalah Tempo menemukan ada 2 kelompok besar situs penyebar hoax, yakni

1. Akun pribadi yang terafiliasi dengan partai politik.

2. Situs pencari untung. Membuat berita yang provokatif dan kontroversial.

Dr. Ismail Cawidu, M.Si, seorang praktisi komunikasi dalam Forum Dialog Publik "Menggalakkan Etika Jurnalistik Untuk Para Netizen" menjelaskan ada beberapa karakteristik HOAX yang perlu netizen pahami, yakni :

1. Fear Arousing
Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan dan provokasi

2. Whispered Propaganda
Berasal dari sumber yang tidak jelas, tidak ada yang dapat dimintai pertanggungjawaban dan klarifikasi

3. One Side
Berasal dari satu pihak, menyerang pihak yang lain

4. Stealing Authority
Mencatut nama tokoh berpengaruh atau menggunaka nama yang mirip dengan media terkenal

5. Negative Labelling
Memberikan julukan

6. Band Wagon
Meminta supaya disebarkan, diviralkan

7. Pseudo Sciences
Menggunakan argumen yang sangat teknis, supaya terlihat ilmia dan dipercaya

Ketika mengaku sebagai blogger, akhirnya sayapun memahami bahwa sebagai pembuat konten di internet pelu lebih berhati-hati agar terhindar dari HOAX. Jangan sampai turut membuat informasi yang tidak benar atau minimal mencari referensi dari sumber salah.

HOAX juga memiliki beberapa jenis, seperti

1. HOAX Virus

Dikembangkan lewat email atau aplikasi chatting berupa peringatan adanya virus berbahahaya di komputer. User diminta memasang aplikasi tertentu atau menghapus file di perangkat.

2. HOAX Kirim pesan beranatai

Kita diminta mengirim pesan berantai dengan berbagai alasan misalnya kirim ke 10 orang agar terhindar dari musibah, mendapat rezeki dan lain sebagainya

3. HOAX Urband legend

Cerita seram, legenda mengani suatu tempat yang dibumbui dengan foto yang belum tentu benar. Beberapa diantaranya bermotif persaingan bisnis, agar orang tidak mau berkunjung atau membeli ditempat tersebut.

4. HOAX Dapat hadiah

Seperti penipuan yang dikirimkan via pesan teks atau email. 

5. HOAX Isi Pilu

Informasi seseorang yang sedang sakit, atau menderita. Memberikan foto dan cerita sedih untuk menarik empati orang lain

6. HOAX Pencemaran Nama Baik

Informasi tentang seseorang yang terpandang melakukan suatu tindak kejahatan atau bersikap tidak baik. Bertujuan untuk menghancurkan karir dan nama baik orang lain.


Blogger Melawan Hoax

Bagaimana, sering bukan kita menemukan informasi dengan karakteristik seperti di atas, termasuk di social media?

Jika IYA, berarti tidak heran bukan bahwa HOAX ini sangat berbahaya. Agenda Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 juga diprediksi akan meningkatkan terpaan HOAX di berbagai media baik cetak, elektronik maupun internet.

Itu mengapa, sudah saatnya blogger mengambil bagian untuk melawan HOAX. Literasi media juga dibutuhkan sehingga blogger paham pula mengenai pengetahuan isi media, industri media dan efek media. Sehingga mampu mengali informasi dari sumber yang terpercaya.

Agus Sudibyo dalam  Forum Dialog Publik "Menggalakkan Etika Jurnalistik Untuk Para Netizen" 18 Desember 2017 di Best Western Hotel Solo Baru

Agus Sudibyo ,seorang peneliti dan konsultan media dalam pembahasan "Netizen Zaman Now Pintar Menggunakan Internet", memaparkan pentingnya para netizen, terutama para blogger  untuk memiliki sikap mental kritis seorang jurnalis yaitu :

1. Memiliki sikap curiousity /ingin tahu

2. Sikap selidik

3.Mau membandingkan 1 informasi dengan informasi yang lain sehingga menemukan suatu kebenaran. Sehingga informasi yang disebarkan adalah sebuah berita yang terverifikasi.

Kominfo dalam situs resminya memberikan beberapa  langkah yang dapat dilakukan agar lebih cermat terhadap informasi di internet.

1. Hati-hati dengan judul provokatif

Informasi HOAX seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif. Tidak jarang juga, berita diambil dari situs berita resmi namun dimodifikasi agar memancing emosi pembaca.

Jika menemukan berita yang demikian, jangan ragu untuk mencari referensi dari portal berita lainnya dan membandingnkan isinya sama atau beda. Sehingga akan di dapat kesimpulan yang berimbang.

2. Mencermati alamat situs
Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita.

Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.
Alamat situs yang terlihat mencurigakan, atau "dimirip-miripkan" dengan situs berita yang sudah ada, harus diwaspadai dan cek apakah sudah terverifikasi atau belum.

3. Periksa fakta

Perhatikan berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif. 

Memperhatikan sumber berita juga penting. Apakah dari institusi resmi atau bukan. Jangan mudah percaya juga apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.

4. Cek keaslian foto

Foto juga dapat diedit atau di"framing" sesuai dengan agenda setting pembuat HOAX. Jangan ragu untuk cek keaslian foto. 
Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.
5. Ikut serta grup diskusi ANTI HOAX

Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.  Du grup-grup tersebut, semua anggota dapat ikut berkontribusi untuk saling memberi informasi mengenai berita HOAX, sehingga grup berfungsi layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.


Setelah mengenal dan memahami apa itu HOAX, sekarang saatnya blogger untuk berperan aktif menjadi netizen yang cerdas. Jangan ragu pula untuk mengedukasi keluarga dan teman mengenai kebenaran suatu informasi di internet. Sehingga tidak mudah terhasut dan menimbulkan keresahan pada diri sendiri serta menghadirkan kebencian pada orang lain.

Pengalaman Menginap di RedDoorz, Akomodasi Murah Dekat Lawang Sewu

23.12.17
Beberapa waktu lalu saya harus melakukan suatu pekerjaan di Semarang. Karena judulnya bekerja bukan tamasya, saya harus pandai-pandai mengatur anggaran. Salah satunya untuk pembiayaan akomodasi.


Jika biasanya secara acak saya memilih hotel terdekat dengan lokasi bekerja, tapi kali ini saya memfilter pilihan di aplikasi booking online berdasarkan budget terendah. Maka munculah nama RedDoorz.

Sekilas Tentang RedDoorz

RedDoorz adalah salah satu jaringan akomodasi budget di Indonesia. Yah, 11 12 dengan airy room dan air bnb jika selama ini kita lebih mengenalnya. Istilah "budget" tentu mengacu pada harga yang relatif terjangkau.
RedDoorz  membantu para pemilik hotel dan guest house untuk mengiklankan properti mereka di platform dua arah, sehingga penjualan hotel dan guest house tersebut dapat meraih cakupan audiens yang lebih luas, meningkatkan distribusi mereka serta mendapatkan suatu merk dengan standar operasi yang efisien. - Red Doorz official website
RedDoorz ini punya official website yang membantu untuk pemesanan hingga pembayaran. Karena pada waktu itu saya mengakses lewat ponsel, saya tidak melakukan riset mendalam. Hanya berdasarkan filter lokasi, saya akhirnya menemukan RedDoorz di area dekat Lawang Sewu.

Harga yang saya dapatkan adalah 179.550. Room Only.

Pencarian Lokasi dan Proses Check- In

Dari Solo saya sampai di Semarang sekitar pukul 08.30. Handphone saya langsung mendapatkan notifikasi di email yang menunjukkan saya sudah berada di Semarang, sekaligus informasi rute menuju ke RedDoorz.

Karena waktu check in masih lama, untuk menghabiskan waktu saya ke Lawang Sewu. Dari Stasiun Poncol, saya naik bus Trans Semarang hingga Balaikota. Lalu jalan kaki sekitar 800m hingga Lawang Sewu. 

Sekita pukul 12.00, saya naik go-car untuk menuju ke lokasi RedDoorz. Lokasi tidak sulit dicari meski awalnya tetap bingung juga. Berdasarkan gambar di google map, alamat yang dituju mengarah ke pemukiman warga. "Wah, kost-kostan nih", batin saja.

Perkiraan saya tidak salah, kalau Red Doorz near Lawang Sewu ini memanglah sebuah kost-kostan eksklusive bernama De' Leota. Kost ini terletak di deretan ruko-ruko. Sesuai dengan namanya, kost ini terlihat mahal. terbukti dengan banyaknya mobil yang berjajar di area parkiran. Dari informasi di meja resepsionis, saya juga menemukan informasi harga kost sekitar Rp 1.400.000,-/bulan


Parkiran yang cukup luas
Saat tiba, di samping pintu masuk ada rumah "induk semang" atau penjaga kostnya. Setelah melakukan verifikasi data dan meninggalkan KTP pada meja resepsionis, akhirnya saya diperbolehkan untuk langsung masuk kamar meski saat itu belum pukul 14.00.

Meski cukup kaget karena akan menempati salah satu ruang kost-kostan, tapi akhirnya saya pasrah dan menerima saja apa yang sudah saya pilih. Toh, saya sudah bayar lunas. Selain itu, lokasi RedDoorz ini dekat dengan lokasi tempat saya bekerja.

Lorong menuju kamar saya
Fasilitas Kamar

Saya mendapatkan 2 botol air mineral dan sepaket  toiletries, berupa body wash, shampoo, sikat dan pasta gigi, sisir dan cotton bud

Sebelum membuka kamar, saya disambut dengan sebuah tong sampah yang cukup bersih. Dibekali dengan smart card, akhirnya pintu kamarpun terbuka.


Memasuki kamar, terlihat sebuah single bed dengan ukuran cukup besar untuk saya dan suami. 

Ruangan kamar ini kecil. saya tidak bisa membayangkan jika si kecil ikut dan harus berada di kamar ini. Pasti dia akan uring-uringan karena tidak dapat bergerak dengan bebas.



Ada 1 lemari yang cukup untuk menyimpan beberapa baju. Ada TV kabel namun tidak terlalu jernih, dengan pilihan saluran yang terbatas.

Diantara semua yang terparah adalah kamar mandinya. Benar-benar jorok. Baik itu di closet maupun di tembok dan krannya. Apalagi tidak ada fasilitas sandal di sini. Saya yang tidak membawa sandal jepit harus bergidik jijik tiap ke kamar mandi. Dan tentu saja tidak ada fasilitas air panas.

Kamar mandi yang kotor
Ketika saya tinggal bekerja, suami sudah bersiap-siap untuk mengerjakan pekerjaannya dikamar dengan bermodalkan sebuah laptop. Namun apa daya, koneksi WIFI juga tidak dapat diandalkan.

Untung saja, saya hanya membutuhkan kamar ini untuk bermalam. Dan pukul 07.00 keesokan harinya saya  segera checkout untuk kembali pulang ke Solo.

Jadi..

Dari pengalaman menginap di RedDoorz, ada 2 hal yang tidak mengecewakan

1. Lokasinya strategis. Mudah aksesnya menuju pusat kota. ✔️
2. Banyak makanan di sekitar lokasi. Sangat membantu ketika mencari makan malam dan sarapan. Harga makanan di sekitar RedDoorz ini juga terjangkau. ✔️

Catatan penting dari saya yakni perlu adanya peningkatan fasilitas dan kebersihan. Terlebih di website resmi RedDoorz sudah dicantumkan bahwa mereka memberikan garansi terkait fasilitas. Diharapkan, nantinya para tamu yang menginap akan merasa puas dan dapat merekomendasikan pada orang lain.

Diambil dari website resmi Red Doorz www.reddoorz.com
Penilaian : ★★

Apa Perbedaan Dagang dan Bisnis?

22.12.17

Saya membeli baju batik di pasar seharga Rp 27.000,-. Kemudian saya jual dengan harga Rp 50.000,-. Berapakah laba yang saya terima? 

Jika kamu menjawab, bahwa laba yang saya terima adalah Rp 23.000,- jawaban tersebut belum tepat.

Rp 23.000,- adalah margin atau selisih. Didapat dari harga pokok (harga kulakan barang) dikurangi harga jual. 

Namun untuk mendapatkan laba, kita perlu menambah harga pokok dengan biaya-biaya yang keluar untuk mendapatkan baju batik tersebut. Misalnya, biaya bensin, biaya makan (jika saat membeli baju batik kita juga cari makan), biaya parkir dan lain sebagainya.

Harga pokok    Rp 27.000.-
Biaya bensin    Rp 8.500,-
Biaya parkir     Rp 2.000,-
===========================
Total   (harga pokok)     Rp37. 500,-

Harga Jual                     Rp 50.000,-

Laba diterima                Rp 12.500,-

Hitungan "sepele" di atas memang terlihat sederhana. Namun, masih banyak para pedagang yang, tidak memasukkan biaya-biaya yang dikeluarkannya ketika "kulakan". Akibatnya, terbuai dengan margin yang besar. Namun, tidak sadar laba yang diperoleh sedikit. 

Salah satu contoh lainnya, ada seorang perempuan berjalan berkeliling komplek rumah saya untuk menjual bakwan. Bakwannya enak, dengan ukuran 2 kali lebih besar dari bakwan yang ada di pasaran. Potongan wortel di dalamnya juga besar-besar. Saya, begitu kaget ketika dia menjual bakwan tersebut dengan harga Rp 500,- per buah.

Yang lebih mengagetkan lagi, dia membutuhkan pagi sampai sore untuk menjajakan 30 buah bakwan dagangannya hingga semua laku. Si penjual mengatakan, bahwa ia membawa pulang laba Rp 5.000,- yang diperoleh dari total uang yang diterima dikurangi harga beli bahan membuat bakwan.

Rp 5.000,- tersebut bukanlah laba melainkan margin/ selisih. Mbak pedagang bakwan tadi tidak menghitung berapa biaya produksinya (termasuk bahan bakar gas), biaya lelah memasaknya, berapa biaya lelah jalan kaki pagi hingga sore. 

Jadi, jika dihitung lebih detail, mbak penjual tadi bukannya laba tapi justru rugi.
Miris sekali bukan..

Jika menghitung laba saja masih belum mampu, maka tidak kaget jadinya jika seorang pedagang yang katanya barang dagangannya laku, malah bangkrut dikemudian hari.

Mbak Ligwina Hananto seorang Financial Advisor yang menjadi pembicara dalam acara Telkomsel My Business yang diadakan di Novotel Hotel Solo beberapa waktu yang lalu, kembali mengingatkan saya akan 3 hal sederhana yang membedakan apa itu dagang dan apa itu bisnis.

Ligwina Hananto dalam Telkomsel My Business 23 November 2017
Jika selama ini, kita cukup percaya diri dengan mengatakan kita sedang berbisnis, mungkin sebenarnya kita masih dalam tahap berdagang. Lantas, apa yang membedakan berdagang dengan berbisnis?

1. Pemisahan rekening pribadi dan rekening usaha

Jika selama ini masih menggunakan 1 rekening untuk keperluan pribadi sekaligus untuk usaha, dapat dipastikan bahwa manajemen keuangan kita berantakan. Kita akan sulit membedakan mana uang pribadi yang bisa bebas kita belanjakan dan mana uang usaha yang membutuhkan perhitungan detail lainnya ketika akan dikeluarkan.

Mbak Ligwina menyarankan untuk melakukan pemisahan rekening tersebut, salah satunya untuk melihat kondisi keuangan pribadi dan usaha secara lebih real. Sehingga kita tahu, mana yang uang pribadi mana yang tidak.

Jika memang sudah berniat untuk berbisnis, poin pertama ini wajib untuk dipenuhi.


2. Membuat laporan keuangan

Jika selama ini kita berjualan dan kemudian tidak memiliki catatan/ laporan keuangan (financial statement) berarti kita hanyalah seorang pedagang biasa dan untuk menjadi pebisnis masih sangat panjang jalannya.
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi financial suatu usaha/ perusahaan dalam periode tertentu.
Jika kita pernah mempelajari akuntansi ada 5 jenis laporan keuangan yaitu, 

1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Arus Kas
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Neraca 
5. Laporan Atas Laporan keuangan

Kembali mbak Ligwina Hananto memberikan saran, jika membuat laporan keuangan dirasa berat dan susah, maka mulailah dengan mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran. Mencatat secara terpisah antara pengeluaran pribadi dan dagang.

Pencatatan sederhana ini akan memberikan gambaran sederhana mengenai kondisi keuangan.


Selanjutnya, jika dagang di rasa semakin baik pencapiannya, kita dapat beralih untuk membuat laporan laba rugi. Seperti namanya, laporan laba rugi berfungsi untuk membantu mengetahui apakah usaha berada dalam posisi laba atau rugi. Apabila pendapatan lebih besar daripada beban atau biayanya, maka dagang memperoleh laba. Sebaliknya, jika pendapatan cenderung lebih kecil dari beban atau biayanya, maka kemungkinan besar dagang mengalami kerugian.

Umumnya, ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi, yaitu single step (cara langsung) dan multiple step (cara bertahap). Metode single step relatif lebih mudah dibandingkan multiple step. Kita hanya perlu menjumlahkan seluruh pendapatan dari atas sampai bawah menjadi satu kelompok, kemudian menguranginya dengan total beban atau biaya dalam periode yang berlaku.


3. Pedagang hanya mencari laba

Umunya pedagang hanya berfikir bagaimana caranya mencari laba. Namun, pedagang yang memiliki visi yang panjang dan bagaimana menjalankan usahanya dengan sistem yang baik, maka ia layak disebut pebisnis. Maka tidak mengherankan bahwa banyak jumlah pedagang tapi sedikit jumlah pebisnis. Pebisnis umumnya memikirkan bagaimana mengembangkan usahanya.
Jika sebelumnya hanya kulakan di pasar untuk membeli barang dagangan, para pebisnis akan berfikir bagaimana caranya untuk dapat memproduksi sendiri barang yang dia jual sehingga margin yang diterima akan semakin besar dan dengan keuantungan yang semakin besar pula.
3 hal di atas adalah hal sederhana untuk membedakan antara dagang dan bisnis. Ada 1 hal lagi yang saya ingat dari pesan mbak Ligwina Hananto, yang merupakan CEO Quantum Magna Financial (QM Financial) adalah, jika ingin kulakan dagangan jangan lupa untuk membawa 2 dompet yang berbeda. 1 dompet untuk uang pribadi, 1 lagi untuk uang dagang. Sehingga jelas, ketika ingin beli oleh-oleh untuk keluarga tentu menggunakan uang pribadi. Tetapi untuk membayar parkir bisa dihitung biaya dan diambil dari uang dagang.

Jika mulai disiplin dari hal sederhana, tentu tidak akan sulit jika dagang kita menjadi lebih besar nantinya. Dan akhirnya kita siap dikatakan sebagai pebisnis.

Auto Post Signature