Berkomunikasi dengan Bahasa Ruang atau Proksemika

31.1.22


Hayo, siapa nih yang kalau lagi berantem dengan pasangan, milih duduknya berjauhan pas naik motor? Atau memilih tidur di pojokan kasur, biar nggak bersenggolan saat tidur? 

Pernah nggak kita menyadari bahwa selain berkomunikasi dengan kata- kata dan tulisan, manusia juga berkomunikasi dengan jarak ruang (spasial). Komunikasi ruang disebut proksemika.

Proksemika masuk dalam salah satu pesan non-verbal. Hanya dengan melihat jarak antara diri kita dengan lawan bicara, kita bisa memahami lho sedekat apa hubungan kita dengan orang tersebut dan bagaimana kondisi psikologis atau emosi di antara keduanya.

Menurut Edward Hall dalam buku The Silent Language (1959) ada 4 jenis jarak ruang yang menggambarkan hubungan seseorang dengan orang lain. 


1.Jarak Intim
Mulai dari bersentuhan sampai sekitar 15-45 cm. Jarak intim ini bisa terjadi pada lingkungan terdekat seperti pasangan suami istri, atau orang tua dengan anak. Jarak intim terjadi pada saat berciuman, berpelukan atau komunikasi intim lainnya.

2. Jarak Pribadi
Jarak pribadi tidak bisa diakses sembarang orang. Hanya orang yang kita percaya. Jarak pribadi ini antara 45- 75 cm, di mana kita masih bisa bersentuhan dengan orang lain dengan cara mengulurkan tangan. Bila ruang pribadi diganggu, kita sering merasa tidak nyaman dan tegang.

3. Jarak Sosial
Jarak yang kita gunakan untuk berkomunikasi pada pertemuan bisnis dan interaksi sosial dengan tetangga, teman kuliah, dll.  

Jarak ini sekitar 210- 360 cm.Agar komunikasi berjalan efektif maka kuncinya ada pada kontak mata diantara orang yang berkomunikasi.

4. Jarak Publik
Pada jarak ini, seseorang bisa mengambil tindakan defensif bila terancam.  Jarak publik ini sekitar 360-450 cm. Jarak publik kita gunakan ketika berhadapan dengan orang yang tidak kita kenal dengan baik.


Lantas, apa yang memengaruhi komunikasi dengan bahasa ruang ini? 
Ada beberapa faktor seperti status sosial, kultur, konteks, masalah yang dibahas, usia, jenis kelamin dan evaluasi positif dan negatif. Contohnya nih, ketika seorang perempuan masuk dalam ruangan yang di dalamnya terdapat laki- laki dan perempuan yang tidak dikenalnya, maka perempuan tersebut pasti akan cenderung mendekati perempuan yang lain. 


Lalu, kenapa ketika marahan dengan pasangan kita cenderung menjauh? Hal ini terjadi karena ketika lagi marahan dengan pasangan, kita memberikan penilaian negatif terhadap dirinya, penilaian ini bisa karena situasi, sikap, perbuatan atau perkataannya. Sehingga kita memilih untuk menjauh agar merasa lebih nyaman. Maka, proksemika ini sangat erat kaitannya juga dengan kenyamanan fisik dan emosional.



See you on the next blogpost.







Thank you, 




1 comment on "Berkomunikasi dengan Bahasa Ruang atau Proksemika"
  1. Wah dapat info baru nih. Baru tahu kalau ada pengetahuan tentang jarak ruang. Beda-beda ya jaraknya.

    ReplyDelete

You made it all the way here! Thanks for reading. :)
(Untuk meninggalkan komentar, sebaiknya jangan memilih Anonymous agar tidak menjadi brokenlink dan saya hapus.
Tulis saja nama dan url Google/facebook biar lebih aman)

Auto Post Signature