45 Tahun PTPN Radio On The Air

16.3.13
Hei...... ini adalah ulang tahun PTPN Radio ke-45. Tidak seperti ulang tahun sebelumnya, untuk kesempatan ini, para DJ akan ber-DUET dengan JakaDara para pemenang kuis, yang 10 hari sebelumnya sudah digelar melalui Facebook FanPage . Para JakaDara yang beruntung juga berhak membawa pulang paket merchandise dari sponsor, serta nantinyakan dipilih 3 yang terbaik untuk mendapatkan custom shoes dari Elmer Shoe.
Pada malam harinya, mulai pukul 21.00-01.00 seluruh DJ berkumpul untuk bersiaran bersama sembari terus membagikan hadiah kepada para pendengar. Sekaligus iseng-iseng membuat Harlem Shake Video sebagai bagian dari kuis juga.
Secara pribadi,,, hehehe..ini ulang tahun paling seru..sepanjang 3 tahun saya bekerja di sini..

























Joglo Semar, 2 Maret 2013 - Garap EO, Manfaatkan Online Marketing

8.3.13

Jurnalis : Paramitha Sari I.W


Garap EO, Manfaatkan Online Marketing


Dibalik perawakannya yang mungil, Sara Neyrhiza menyimpan sejuta ide cemerlang untuk ikut meramaikan dunia entrepreneur Solo.
Selain bekerja sebagai announcer (penyiar) di Radio PTPN Solo dan dosen praktisi di Jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), perempuan berusia 22 tahun ini merupakan pemilik Red Production (EO) hasil kerja sama dengan Budi Pasadena, teman dekatnya, yang beralamat Jalan Pancala C3 Gading Permai Solo Baru.

"Red Production lebih fokus ke bidang birtday party dan family event. Karena handllingnya gampang, pembayaran jauh lebih mudah dan lancar.Selain itu di Solo, EO acara ulang tahun dan keluarga masih jarang. Sehingga saya pikir peluang EO bidang ini masih besar,"kata Sara saat dijumpai Joglosemar, di sela-sela siarannya, jumat (1/3).

Red Production menjadikan online marketing sebagai strategi ampuh dan efektif untuk menggaet klien. Selain itu, jejaring sosial dan forum-forum internet gratis seperti Kaskus pun tak luput digunakan. Dia menilai, dari online marketing, dirinya lebih banyak menarik konsumen daripada melalui mulut ke mulut.

"EO ini juga menyediakan paket khusus, maupun diluar paket tersebut.Seperti, hanya pesan badut saja, dekorasi, dan lain-lain. Strategi lain yang syaa kembangkan adalah memberi potongan harga paket EO di moment-moment tertentu,"ceritanya bersemangat.

Perempuan kelahiran 29 September ini menerangkan, saat ini bisnis EO-nya dari hari ke hari mengalami peningkatan terus. Upaya yang akan ditempuh selanjutnya pada bisnisnya, dengan menggencarkan promosi, memperbanyak kreativitas dalam konsep tema serta memberikan harga yang bersaing di pasaran.
Red Production mulai ditapaki Sara semenjak awal tahun 2011. Sebelum membuka bisnis EO-nya sendiri, Sara telah bergelut dibidang EO dari tahun 2006, semenjak dia masih duduk dibangku sekolah. Menjadi mahasiswi, Sarakemudian bergabung dengan salah satu EO di Solo. Dari sana dia mendapat pengalaman dan motivasi untuk maju membangun cita-citanya untuk membuat EO.

" Ketika bekerja dengan orang, secara konsep kita harus mengikuti pemilik.masalah pembayaran terkadangjuga menjadi kurang sesuai dengan hati, maka dari itu saya berinisiatif membuat Red production." tuturnya.

Dalam perjalanan nya bersama Red Production, dia dia tak lantas mendapatkan perlakuan manis.Perlakuan pahitpun pernah dialaminya.

"Di saat pertama terjun menangani EO ini saya pernah mendapat cek kosong. Saya sampai menjual barang-barang berharga untuk membiayai pekerja,"keluhnya.

Tidak hanya itu saja, tahun ini,dia akan melebarkan sayap bisnisnya dibidang tas dan fashion, yang merupakan bidang favoritnya.

"Untuk kedepan bisa membuat butik tas dan gamis di rumah dan secara reseller. saya juga akan membuat label sendiri bernama Charis. Untuk promosi penjualannya saat ini saya menggunkan forum internet," ucap lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) ini.

Produk bisnis usahanya ini, rencana akan didatangkan dari Taiwan. Sara menilai, produknya terlihat lenih jarang di pasaran. Selain itu, dia akan memproduksi tasnya sendiri secara limited (terbatas), namun dengan harga yang terjangkau.

Peningkatan Kapasitas Penyiaran "Peningkatan Kualitas dan Kreativitas Program Siaran"

15.2.13


Insan kepenyiaran se- Solo Raya kembali berkesempatan untuk mendapatkan "vitamin" yang kali ini difasilitasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia Jawa Tengah dalam acara yang bertajuk Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyiaran "Peningkatan Kualitas dan Kreativitas Program Siaran". Seperti event-event sebelumnya acara diselenggarakan selama 2 hari yakni 14-15 Februari 2013 bertempat di Hotel Grand Setia Kawan.

Menjadi kesempatan yang menyenangkan untuk saya secara pribadi, kembali bisa berkumpul dan bertukar fikiran dengan rekan-rekan media baik dari media radio maupun televisi.
Sosok-sosok senior yang hadirpun membawa suasana meriah tersendiri dengan joke lawas yang membuat kembali bersemangat di tengah kantuk  siang hari.

Beberapa materi yang diberikan, seolah menjadi charge untuk semangat berkreativitas di dalam melaksanakan pekerjaan. Seolah yang mungkin selama ini merasa kurang bergairah menjadi tersadar untuk senantiasa bergerak.



Frienny's Bday

14.2.13
Happy B'day to you, dear...
All the best..







Effect Resto
14 Februari 2013
MC by Sara Neyrhiza & Edo

Wanna be my Valentine?



Valentine's day..

Yah, saya mengenal  istilah “itu” pada saat kelas 6 SD. Tidak terlalu paham apa makna di dalamnya, namun saat itu yang saya lakukan adalah member ikan sebuah wafer coklat Superman kepada ketiga sahabat saya.

Selanjutnya, pertama kalinya saya memberikan coklat kepada lawan jenis, “cowok”, saat kelas 2 SMP. 

Ah..saya merasakan getaran-getaran ABG (Anak Baru Gede) kala itu. Membeli sebuah coklat dengan harga cukup mahal, berbentuk hati, bertuliskan “I LOVE YOU” dengan bungkus berhiaskan pita merah jambu. Manis bukan? Sayangnya saya tidak memberikannya sendiri dan harus melalui calo, teman saya.

Valentine di tahun-tahun kemudian seperti sebuah tren biasa, saya berbagi coklat dengan sahabat dekat. Tidak ada dinner, bunga mawar, kado manis atau apapun dengan embel-embel kasih sayang. 

Seolah semakin menua, dan tidak menemukan esensi dari perayaan tersebut, Valentine hanya menjadi sebuah tema dalam budaya pop yang tidak lain adalah gimmick bisnis yang memang menjadi sebuah momentum marketing untuk berbagai industri. Dan buat saya, tidak terlalu penting. Lagi.

Valentine 2013 ini, bersama dengan Manager  Siaran, saya diundang SMP Marsudirini St. Theresia Surakarta. Yang menurut instruksi pihak sekolah, saya diminta untuk sharing mengenai apa itu makna kasih sayang.







Cukup kaget ketika melihat Valentine’s Day merupakan perayaan yang penting di sekolah tersebut. Setelah doa pagi, seluruh siswa dan guru berkumpul di halaman sekolah. 30 menit saya diberikan kesempatan untuk berbicara di hadapan mereka.

Ketika diminta berbicara mengenai kasih sayang, dalam benak saya secara otomatis tergambar wajah-wajah orang-orang yang saya sayangi. Mama, abah, kedua adik saya, kekasih , seolah silih berganti membuat sebuah abstrak memori yang hanya mampu saya lihat. Saya tidak mampu menggambar apa itu kasih sayang,namun sebuah aliran energi membuncah di dalam dada. Dan disana saya meresakan energi Tuhan, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Masih berdiri dihadapan keluarga SMP Marsudirini, s
aya berteriak dengan lantang “ Adakah yang tadi pagi sebelum berangkat sekolah berpamitan dengan orang tuanya?”. Beberapa tangan terulur naik.
“Apakah kalian merasakan kasih sayang orang tua kalian?”

“Ya.” Jawab beberapa siswa dengan lantang juga.

“Kasih sayang orang tua bukan berwujud banyaknya uang saku yang kalian terima. Kasih sayang, adalah aliran doa yang dipanjatkan kepada Tuhan,  restu dalam setiap dekapan dan harapan yang mengiringi di setiap kalian melangkah.Kemanapun. Kapanpun”, teriak saya. Sebenarnya lebih kepada untuk saya sendiri, yang tergerak untuk mengatakan kata-kata, yang sebenarnya tidak masuk dalam kamus kosa kata hidup saya.

Terlalu klise ketika kasih sayang, dijabarkan dalam diskripsi tekstual. Seperti halnya emosi marah, benci, rindu, kasih sayang hanya mampu terjabarkan oleh hati yang merasakan.
Hingga detik ini, saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk merasakan apa itu kasih sayang. Untuk setiap zat dimuka bumi, disetiap hembusan nafas hidup.

Terlalu sempit bila kasih sayang hanya berupa simbolis romantisme seperti coklat, red rose, pink teddy bear, dinner, yang mungkin terasa begitu “apik”and so romatic diberikan tepat pada tanggal 14 Februari. Padahal ketika barang-barang itu diberikan pada hari lain, sebenarnya rasanya pun sama saja. Sama bahagianya bagi si penerima. So, ketika harus memberikan kasih sayang itu secara simbolis, adakah sesuatu yang bisa kita berikan setiap hari? Yang mungkin tidak mahal, tidak repot, tidak harus dibungkus kado, tidak pink dan tidak harus tanggal 14 februari??

Doa..

Dan mari memanjatkan doa sebagi bukti kasih sayangmu. Everyday…

Thankyouuuu so much ... keluarga besar SMP Marsudirini... :*



Dewi Cinta

26.1.13

Dewi Cinta. Penyanyi pendatang baru yang lahir di Solo, 15 Agustus 1987, dan mulai hijrah ke Jakarta sejak bangku kuliah.Setelah menjadi presenter beberapa program, kemudian bermain dalam sinetron, dan film, kini Dewi Cinta telah menghasilkan 2 single awal sebagai penanda kehadirannya di kancah industri musik tanah air. Single Main Hati dipilih sebagai single pertama dan single kedua-nya berjudul What Ever




RECTOVERSO - Cinta yang tak Terucap

13.1.13

Saya sudah dibuat jatuh cinta sangat ketika membaca bukunya sembari mendengarkan albumnya. Mungkin selama ini, kisah cerita selalu tersampaikan atau ketika awalnya penuh rintangan pada akhirnya kita akan menemukan kebahagiaan sebagai ending. Tapi di Rectoverso, kita harus siap dengan ending yang tidak pernah usai..

 Jadi kebanyang, betapa saya sangat menunggu dan tidak sabar akan rilisnya film ini di layar lebar.

RECTOVERSO

Sebuah karya Dewi "Dee" Lestari yang diadaptasi menjadi omnibus-film kumpulan film-film pendek. Bila di bukunya terdapat 11 cerita, namun hanya 5 cerita di adaptasi. Ke 5 cerita tersebut disutradarai oleh 5 orang yang berbeda yakni Malaikat Juga Tahu (Marcella Zalianty), Curhat Buat Sahabat (Olga Lidya), Firasat (Rachel Maryam), Hanya Isyarat (Happy Salma) dan Cicak di Dinding (Cathy Sharon).

taken from http://rectoverso-film.tumblr.com/

Beruntung sekali saya bisa bertemu 2 diantara yakni Marcella Zalianty dan Rachel Maryam bersama 2 aktor yang turut datang Rangga Djoned dan Marcell Domints, dalam sesi live on air interview di PTPN Radio.



all images taken from http://rectoverso-film.tumblr.com/


Selama kurang lebih 1 jam on air, ke 4 orang yang hadir banyak bercerita mengenai proses awal pembuatan hingga akhirnya siap dirilis nanti pada tanggal 14 Febuari 2013. Untuk tahu lebih lengkap mengenai Rectoverso, bisa klik di official website http://rectoverso-film.tumblr.com/

diambil dari official twitter film Rectoverso https://twitter.com/FilmRECTOVERSO

diambil dari official twitter film Rectoverso https://twitter.com/FilmRECTOVERSO



Auto Post Signature