Brownies Cinta, Kudapan Manis di Hari Istimewa

3.2.18
Tanggal 3 Februari, tepat anak saya berusia 3 tahun. Tidak ada perayaan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, saya ingin berkumpul bersama keluarga besar di tahun ini. Bersyukur bahwa Lila, putri pertama saya diberikan kesehatan dan tumbuh kembang dengan optimal.

Acara keluarga tidak sempurna rasanya tanpa kudapan manis. Meski roti tart menjadi icon utama, namun keluarga yang berkumpul tentu ingin turut menikmati hidangan lainnya..
"Bonis, Mah", jawab anak saya ketika saya tanya mau beli kue apa buat eyang dan tantenya. 
Saya mengamini keinginan Lila. Keluarga saya memang mayoritas penyuka coklat. Tentu saja brownies menjadi salah satu yang diidolakan.


Bicara brownis kita akan di bawa ke tahun 1893. Pada saat itu ada seorang koki dari Hotel Palmer House membuat suatu inovasi kue. Sang pemilik hotel Bertha Palmer meminta kokinya tersebut  untuk menghidangkan dessert bagi para tamu undangan. Ternyata sang koki melakukan suatu kelalaian. Dia lupa memasukkan bahan kue pengembang yang disebut baking powder dalam resep adonan kue bolu coklatnya. Hasilnya setelah kue bolu tersebut dipanggang, ternyata tidak mengembang seperti halnya kue-kue bolu yang biasa dia buat. Tekstur kue bolu coklat yang harusnya lembut, tebal, dan banyak berpori, menjadi bantat, padat dan sedikit basah.

Tahun 1907 dalam buku panduan memasak Lowney's Cook Book, yang ditulis oleh Maria Willett Howard dan diterbitkan oleh Walter M. Lowney Company di Boston, Massachusetts, ada resep kue coklat dengan tambahan banyak telur dan coklat batangan. Resep ini dinamakan Bangor Brownies.  (Source : http://mentalfloss.com/article/60011/who-invented-brownie)

Brownies ini kemudian menjadi salah satu snack dan camilan yang sangat digemari pada beberapa tahun kemudian dan begitu populer di Amerika Utara hingga akhirnya menyebar pula ke daratan Eropa. Dan kita yang berada di Indonesiapun akhirnya turut juga menikmati enaknya Brownie, atau kita biasa menyembutnya Brownies
Never underestimate, the power of chocolate
Yakin? Ya, itu yang terjadi dengan saya. Jika saya sedang bad mood, saya pasti akan makan coklat atau beli roti coklat. Begitu juga dengan Lila. Jika dia mogok makan, maka saya akan beri dia brownies untuk menambah asupan glukosa tubuhnya agar tidak menjadi lemas. 

Pasti banyak yang sepakat dengan saya bahwa coklat adalah kesukaan banyak orang. Peluang inilah yang ditangkap oleh Pak Fauzi Yunianto. Mantan peternak ini memang mengubah haluan bisnisnya, dari yang semula peternak bebek menjadi pembuat kue. Kecintaannya pada berbisnis, mengantarkan sebuah ide bisnis menjadi sebuah produk bernama Bownies Cinta.

Tentang Brownies Cinta

Pertama kali saya mengenal Brownie Cinta di tahun 2014. Seorang kawan membawa oleh-oleh Brownies berbentuk lambang "LOVE" ❤️. "Romantis sekali", ujar saya kala itu.

Saat itu, yang saya tahu outlet Brownies Cinta ada di Karanganyar, maka saya tidak pernah membelinya secara langsung. Jauh dari rumah saya.


Beberapa waktu ini, saya kembali teringat dengan Brownies Cinta. Teman saya banyak yang memposting brownies ini di akun instagramnya, membuat saya penasaran untuk membelinya. Kemarin saya mencoba mengontak melalui official whatsapp Brownies Cinta. Dan mendapat informasi bahwa ada outlet terdekat dengan rumah saya di Jalan dr. Rajiman, daerah Laweyan, Solo. Karena hujan yang tak kunjung reda, maka saya meminta bantuan go-food untuk membeli dan mengantarkan pesanan saya.

Dengan banyaknya outlet yang mulai tersebar di wilayah Solo Raya, artinya bisnis Brownies Cinta ini telah berkembang dengan baik. Padahal, jika kita menilik kebelakang, usaha ini dirintis oleh sang empunya dari dalam rumah, alias bisnis rumahan. Selain dikelola dengan baik, Brownies Cinta ini memang memiliki cita rasa yang berbeda dengan brownies kebanyakan.

Seperti apa Brownies Cinta?


Brownies Cinta memiliki tiga jenis brownies, yakni brownies kukus, oven dan kering.

Brownies kukus??

Berbeda dengan tekstur brownies panggang yang lebih kering dan padat (terlihat bantat), brownies kukus, memiliki teksturnya sedikit berpori, lembab, dan lebih lembut ketika  dinikmati. 

Brownies Cinta memiliki 2 kemasan yang berbeda yakni reguler dan kemasan kecil. Kebetulan, kemarin yang saya beli adalah yang kemasan kecil.

Brownis Cinta kemasan kecil, menggunakan box berukuran 12 x 12 cm. Box berwarna coklat ini terlihat manis, dengan desain penutup bening transparan dibagian atasnya. Sehingga kita dapat melihat isi brownies di dalamnya.


Pada bagian kemasan di samping depan, terdapat informasi outlet Brownies Cinta. Di bagian kiri teradapat kode izin LPPOM MUI. Di bagian samping kiri disertakan informasi komposisi Brownies Cinta ini yakni terbuat dari tepung terigu, gula, telur, cokelat dan susu.

Di samping kiri kemasan box, ada penanda expired. hanya saja, tidak tercantum tanggal di sana. Namun, jika membeli via go food seperti yang saya lakukan, ada informasi yang tertera bahwa Brownies Cinta ini dapat bertahan selama 3 hari di suhu normal.

Brownies Cinta memeiliki beberapa varian yang menggoda selera, antara lain :

🍰 Original
🍰 Hitam Putih
🍰 Coklat Mocca
🍰 Coklat Kacang
🍰 Coklat Tiramisu
🍰 Strawberry Coklat
🍰 Blueberry Coklat
🍰 Pandan Coklat
🍰 Pelangi
🍰 Oven Almond
🍰 Ketan Kukus
🍰 Ketan Oven

Nah, yang kemarin saya beli adalah Brownies Cinta Hitam Putih. Harga untuk ukuran kecilnya adalah Rp 21.000,-


Varian hitam putih ini sekilas warnanya mirip dengan roti mandarin. Terdiri dari 2 layer, daging cake berwarna putih (white chocolate), lelehan krim coklat dan cake warna hitam (rasa original dark chocolate). Dari teksturnya, bagian warna putih ternyata lebih empuk dan lembut dibanding yang warna hitam.

Brownies Cinta ini punya rasa manis yang pas. Mungkin karena masih ditambah krim cokelat itulah, jadi sedikit kemanisan. Sama seperti bownies pada umunya, rasa manis ini memberi efek mengenyangkan diperut. Jadi sangat pas jika menyantap Brownies Cinta ini saat sarapan ditemanin secangkir teh tawar. Ups, itu yang saya lakukan...

Sekarang untuk mendapatkan Brownies Cinta ini sangat mudah. Ada 5 outlet tersebar di wilayah Solo Raya. Jika ingin mudah tanpa repot, bisa juga memesan dengan jasa pengantar makanan online.

Selain di makan langsung, saya juga suka menikmati Brownies Cinta ini dalam kondisi dingin. Ternyata, setelah dimasukkan ke dalam kulkaspun, tekstur brownies juga tidak berubah. Tetap lembut saat dimakan.


Jadi, selain untuk sajian di rumah sehari-hari, Brownies Cinta ini sangat layak dihidangkan di acara-acara istimewa, seperti arisan, pernikahan, rapat maupun ulang tahun. Apalagi harganya cukup terjangkau mulai dari Rp 20.000 - Rp 45.000,-

Untuk informasi selengkapnya, juga promo-promo menarik lainnya, bisa mengakses official instagram Brownies Cinta di @browniescintaofficial 


Brownies Cinta, Sajian Istimewa Untuk yang Tercinta..
Outlet Brownies Cinta

❤️ Jl. dr. Rajiman No 495, Laweyan. Solo
0858 6667 8626

❤️ Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
0857 4905 6656

❤️ Jl. Lawu-Jetis, Kalisoro, Tawangmangu
0858 7042 5745

❤️ Badranasri, Cangakan, Karanganyar
0856 4220 6564

❤️ Jl. Raya Sukowati 402, Sragen Manggis, Sragen
0857 9949 1112

📌 Cari tahu lokasi outlet Brownies Cinta, di sini



CARA MEMBUAT BROWNIES YANG MUDAH, MEMBUAT BROWNIES YANG ENAK, JUAL BROWNIES MURAH, MEMBUAT BROWNIES KUKUS, EASY COOK STAMED BROWNIES, RESEP MEMBUAT BROWNIES, KANDUNGAN GULA PADA BROWNIES
4 comments on "Brownies Cinta, Kudapan Manis di Hari Istimewa"
  1. Yang varian hitam putih rasa manisnya di bawah yg original. Kesukaan bapak ibu~~. Emang bikin nagih rotinya

    ReplyDelete
  2. wah saya termasuk pecinta berat brownies. dulu lumayan rajin bikin sayang sekarang sudah nggak rajin lagi

    ReplyDelete

You made it all the way here! Thanks for reading. :)
(Untuk meninggalkan komentar, sebaiknya jangan memilih Anonymous agar tidak menjadi brokenlink dan saya hapus.
Tulis saja nama dan url Google/facebook biar lebih aman)

Auto Post Signature