Dealing With Bullying on The Late Brunch with Sara Neyrhiza's Podcast

8.11.19





Pernah dijauhi teman saat di sekolah? Pernah diejek masalah fisik karena tubuh pendek? Pernah minder karena merasa berbeda dengan orang lain? Saya pernah.

Saya nggak bilang hal ini lazim dan lumrah. Tapi ternyata banyak yang mengalami atau menjadi korban bullying. Bahkan bukan hanya di sekolah, tapi berlanjut saat dewasa.

Banyak pihak yang menyerukan STOP BULLYING. Mungkin kamu masih ingat, salah satu peristiwa yang melibatkan Melly Goeslaw dengan beberapa rekan sesama artisnya. Karena tidak terima dengan perilaku temannya yang berdandan ala Melly Goeslaw di pesta Halloween, Melly akhirnya menuangkan kemarahannya melalui akun instagram miliknya. Melly, merasa dipermalukan. Jika memang ingin bergaya atau beracting seperti sosok Melly Goeslaw, maka presentasikan dengan baik. Bukan kemudian dijadikan bahan olok-olokan.

Well, ya gitu. Kadang pelakunya nggak sadar jika dia melakukan sesuatu yang menyakiti orang lain. Dianggapnya lucu-lucuan, seru-seruan, atau parahnya menuduh korban sebagai orang yang baperan. Itu kenapa penting banget toh, sebelum bertindak itu dipikir baik-baik. Ini ada manfaatnya nggak, ngerugiin orang lain apa nggak? Think before taking action.


Apa Itu Bullying?

Mengutip dari bullying.co.uk bullying umumnya diartikan sebagai perilaku berulang dengan maksud melukai seseorang baik secara emosional maupun fisik. Bullying ini sering ditujukan pada orang tertentu karena ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, penampilan, hingga kondisi fisik seseorang.

Ketika dulu menjadi korban, saya berpikir ini kenapa sih kok jahat banget ngebully aku? Memangnya aku salah apa?

Bisa jadi korban tidak salah, tapi justru pelakunya yang sedang bermasalah. Misalnya, si pelaku sedang punya masalah yang dipendam sendiri, atau dia pernah menjadi korban bullying di masa lalu. Bisa juga kerena iri hati, mencari perhatian, sampai dengan kondisi keluarga yang tidak baik (broken home).

Parahnya, para pelaku bullying kadang menikmati ketika menyakiti orang lain, merasa lebih kuat ketika menindas orang yang dianggap lemah. Disitulah biasanya para pelaku bullying ini dinilai kehilangan empati.


Jenis-Jenis Bullying?


Bullying dikelompokkan menjadi beberapa tipe. Berikut adalah jenis-jenis bullying dan juga contoh perilaku bullying yang umum ditemui:

1. Bullying fisik

Physical bullying atau bullying fisik adalah tindakan penindasan yang berkaitan dengan fisik. Tindakan ini dapat memberikan efek jangka pendek dan panjang. Misalnya seperti : memukul, menendang, mendorong, menyandung hingga merusak barang.


2. Bullying verbal

Verbal bullying adalah bullying yang dilakukan melalui verbal atau dengan kata-kata dan tulisan. Awalnya bullying jenis ini tidak berbahaya, tapi jika terus berlanjut dapat memengaruhi korban menjadi minder, takut, dan depresi. Contohnya seperti memanggil nama dengan julukan tertentu, mengejek rasis, atau pelecehan verbal.

3. Bullying psikologis 


Menyebarkan berita buruk atau bergoship tentang seseorang, sehingga korbannya merasa buruk terhadap dirinya sendiri. Tindakan ini bisa dilakukan pelaku tanpa harus terlihat oleh korban. Korban bisa merasa asing dari lingkungan, dijauhi dan tidak memiliki kawan di lungkungan sosial.

4. Cyber bullying

Cyber bullying adalah segala jenis penindasan yang terjadi di dunia maya. Perilaku ini sering terjadi khususnya di platform social media. Perilaku yang termasuk cyber bullying adalah seperti: mengiring email atau pesan tertulis, gambar dan video yang menyakitkan, menyebarkan goship ataupun menghina melalui kolom komentar social media.


Apapun bentuknya, jelas bullying adalah hal yang tidak bisa didiamkan. Sebagai korbanpun, kita harus mau terbuka kepada orang terdekat seperti keluarga, jika bullying yang diterima tidak mampu kita hadapi sendiri.


Pengalaman saya menjadi korban bullying dan bagaimana saya mencoba untuk menghadapinya, saya coba tuangkan dalam podcast The Late Brunch with Sara. 
Untuk mendengarkan episode ini, silakan klik di SPOTIFY



Referensi : https://kidshealth.org/en/teens/bullies.html


See you on the next blogpost.






Thank you, 

Post Comment
Post a Comment

You made it all the way here! Thanks for reading. :)
(Untuk meninggalkan komentar, sebaiknya jangan memilih Anonymous agar tidak menjadi brokenlink dan saya hapus.
Tulis saja nama dan url Google/facebook biar lebih aman)

Auto Post Signature