Showing posts with label PERSONAL TOUCH. Show all posts
Showing posts with label PERSONAL TOUCH. Show all posts

My Highlights of 2018

1.1.19
LIFESTYLE BLOGGER INDONESIA


Hai!

Apa kabar?

Wufftt, akhirnya bisa duduk manis juga nih saya. Menghela nafas panjang untuk siap berlari lebih cepat di awal tahun. Semoga bukan euphoria semata ya.

Bagaimana tahun 2018 mu? Apakah banyak hal seru? Pundi- pundi tabungan bertambah juga kah? Semoga banyak hal baik yang sudah terjadi. Kalau tabungan masih diam di tempat, mungkin nasib kita samaan. Yah..saya juga masih banyak belanjanya dari pada nabungnya. Tuh, kan penyesalan selalu di akhir.

Tapi tetap punya banyak hal yang HARUS di syukuri di tahun 2018, kan?

Saya mau berkisah tentang kegagalan dulu. Selain tabungan saya tidak meningkat tajam karena saya masih yang boros banget, saya gagal lagi membuat buku solo. Padahal resolusi ini ada sejak 2013 dan sampai menutup 2018 saya belum mampu mewujudkannya. Siapa yang salah? Ya, saya sendiri sih. Effort saya tidak cukup besar untuk cita-cita ini. Jatuhnya jadi omong kosong.

Dan resolusi bikin buku solo masuk lagi di list 2019. Saya memberi sebuah catatan merah, jika buku ini tidak selesai di Januari 2019, maka akan saya tinggalkan. Artinya akan saya coret dari cita-cita tahun ini. Agar nggak jadi bualan lagi-bualan lagi.

Fix! Masukkan buku solo sebagai resolusi pertama.

Sekarang, waktunya saya flash back!

Buat saya, 2018 itu tahunnya berkawan dan jalan-jalan. Ketemu banyak teman baru, banyak kerjaan menyenangkan sekaligus ajakan jalan-jalan. Selain suami saya yang baik banget ngajakin jalan-jalan mulu, eh, kerjaan juga nuntut jalan-jalan. Gusti..Alhamdulillah..

Saya yang kaya ayam dilepas. Setelah sekian lama cukup menahan diri dan tahu diri karena anak masih nyusu emaknya, jadi nggak bisa kemana-mana. Tahun 2018 saya dapat kelonggaran untuk ninggal-ninggal Lila. Dan papanya mau momong juga di rumah.

Apapun itu harus disyukuri. Alhamdulillah again.

Seperti tahun 2017 yang highlightnya saya tulis di sini, sayapun sekarang mau menuliskan highlight saya di tahun 2018.

Di awal tahun, saya meniatkan diri untuk gabung disebuah forum belajar dunia parenting namanya Institut Ibu profesional. Di kelas matrikulasi saya belajar selama sembilan pekan secara online. Banyak hal-hal kaitannya dengan pemberdayaan diri saya kenal melalui pembelajaran ini. 

Selain itu saya jadi punya banyak kenalan baru. Seneng aja gitu punya teman-teman di luar lingkaran pertemanan sebelumnya.

Baca Juga : Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional


Sekitar bulan Febuari 2018, saya kembali ke kabin siar. Kali ini bergabung dengan Radio Gesma FM Kartasura. Sudah sejak lama saya merindukan untuk kembali siaran. Ada rasa yang hilang ketika saya off beberapa tahun tidak menyapa pendengar.

Ketika bergabung di Gesma FM, saya membuat sebuah program sendiri namanya Inspirasi Pagi. Senengnya, saya betul-betul punya kontrol di program ini. Sejak lama saya ingin jadi produser yang ngurusin mulai dari gathering idea sampai dengan eksekusi. Saya lakukan sendiri mulai dari mencari narasumber, membuat publikasi melalui sosmed hingga siaran.

LIFESTYLE BLOGGER INDONESIA

Dan tepat di tanggal 9 Mei 2018 saya mendapatkan penghargaan sebagai Penyiar Radio Wanita Terbaik oleh Komisi Penyiaran Jawa Tengah dalam ajang KPID Award 2018. Lebih bahagia lagi karena talkshow Inspirasi Pagi juga berhasil mendapat penghargaan sebagai Talkshow Radio Terbaik.



Tunai sudah resolusi tahun 2018 ketika saya ingin kembali ke indutri radio. Penghargaan ini sekaligus pembuktian bahwa passion saya ini layak diapresiasi. Semua yang dikerjakan dengan cinta tidak pernah sia-sia.

Namun, akhirnya saya mengakhiri perjalanan saya di Gesma FM di bulan Juli 2018. Saya keluar. Semoga kehadiran saya yang hanya enam bulan di sana, memberikan kontribusi yang baik.

Oiya, kembali ke Maret 2018, awal saya membuka kesempatan untuk lebih sering keluar kota. Diawali dengan terpilih menjadi Mombassador SGM Eksplor Batch 7. Tiga hari saya bertemu dengan para ibu dari seluruh Indonesia di Hotel Alana Yogyakarta. Cerita lengkap serunya Mombassador ini bisa di baca di sini.

Berdasarkan pengalaman mengikuti Mombassador dan meninggalkan anak di rumah dengan baik, suami mengizinkan untuk berbagai aktivitas di luar kota lainnya. Kebetulan ada salah satu kompetisi yang diadadakan oleh Kemenkominfo dalam rangka mendukung Asian Games 2018. Sebuah kompetisi blog berjudul Writingthon.

Atas restu suami, saya mulai mencari data. Hingga berkeliling di Kampung Asian Games di Kota Solo untuk mengeskplorasi tempat tersebut dan menjadikannya bahan tulisan.

WRITINGTHON ASIAN GAMES

Writingthon ini menjadi penting karena salah satu hadiahnya adalah duduk manis di kursi VIP seharga Rp 5.000.000,- untuk menyaksikan Opening Ceremony Asian Games 2018. Waw! Asian Games gitu lho.. Kapan lagi Indonesia bisa jadi tuan rumah? So, seharusnya dalam perjalanan hidup saya,  harus bisa menikmati momen ini.

Baca Juga : Pengalaman Menjadi Duta Asian Games


Akhirnya, apa yang saya cita-citakan terkabul. Saya terpilih menjadi wakil Jawa Tengah dan berangkat ke Jakarta tanggal 15-19 Agustus 2018. Fasilitas selama lima hari di Jakarta sangat memuaskan. Transportasi, akomodasi, dan fasilitas lainnya, bisa dibilang mendekati sempurna. Kurangnya satu, saya tidak mendapatkan jaket karena kehabisan :( Dan sedihnya masih terasa sampai sekarang. hahahaha

Tulisan para blogger yang lolos di ajang Writingthon ini akhirnya juga dibukukan dengan judul Dukung Bersama Asian Games Dari Daerahmu. Lihat selengkapnya di sini.

Kehadiran saya di Opening Ceremony Asian Games adalah highlight terbaik tahun ini. 

SARA NEYRHIZA

Dunia blogging membuat saya jatuh cinta.  Blogging adalah me time terbaik yang bisa saya berikan untuk diri sendiri. Jika ada yang bermanfaat untuk pembaca, itu adalah nilai plus. Jika ada klien pasang iklan di blog ini, berarti ada nilai plus-plus. Kalau tahun 2019 bisa jalan-jalan lebih sering karena blog, berarti itu nilai plus-plus-plus-plus.. ;p ya, kan...

Biar rasa cinta saya dengan dunia menulis ada wujud fisiknya, tahun 2018 juga memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak penulis dengan melahirkan buku antologi. Ada sekitar 9 buku yang terbit tahun ini. 

Menutup akhir tahun 2018, saya bersama 18 penulis melaunching sebuah buku antologi berjudul Resep Bahagia Ala Perempuan Zaman Now. Buku ini menjadi berkesan karena saya terlibat sejak awal mulai dari ide, mengumpulkan naskah, menghubungi penerbit sampai dengan launching buku dilaksanakan. Jadi buku ini membuat saya belajar menyeluruh. Bukan cuma soal nulis saja tapi juga berkoordinasi baik dengan penulis, penerbit, maupun rekanan yang lain.

Sekali lagi Alhamdulillah 2018 membuat saya jarang duduk manis. Saya merasa lebih produktif.

Beberapa kali menjadi pembicara seminar dan workshop baik online maupun offline memberi kesempatan untuk saya berbagi dengan orang lain. Berdiskusi, berjumpa dengan banyak orang membuat hidup lebih hidup.

Saya menikmati sekali hal ini dan ingin terus belajar untuk menjadi orang bermanfaat.

LIFESTYLE BLOGGER INDONESIA

Berbicara soal karir, saya masih ingin menikmati beberapa pekerjaan sekaligus. Tahun 2018 saya kembali terlibat dalam serial animasi berjudul Abi dan Caca yang tayang di Trans7. Semoga bisa menyusul kesuksesan Riska dan si Gembul. Oiya, kalau mau nonton sudah ada videonya di youtube :)

Tahun 2019, pengen apa? Banyak!

Saya pengen kuliah lagi.

Saya ingin melanjutkan pendidikan dengan jalur beasiswa. Tabungan saya belum cukup untuk membiayai secara mandiri 4-5 tahun sekolah doktoral. Kalau uang suami, mending untuk ganti rumah ajahhh. Duh, jujur banget kan saya ini.

Tahun ini saya mau ngemis (baca: apply beasiswa) untuk membiayai sekolah saya. Inginnya di luar negeri, kalau jodohnya ke UI saya juga sudah senang. Mohon doanya.

Menurut saya waktunya adalah sekarang. Mumpung anak baru Lila, mumpung usia saya masih cukup muda, mumpung saya masih sehat. Mumpung pondasi hidup sudah cukup kuat. Ya Allah, izinkan hambamu menuntut ilmu di negeri orang, membawa serta suami dan anak. Semoga terwujud sebelum usia saya 30 di 2020.

Menutup tulisan ini, saya berdoa tahun 2019 ini jauh lebih baik dari tahun kemarin. Kesalahan yang sudah saya lakukan tidak kembali saya ulangi. 

Tahun 2019, saya ingin belajar, saya ingin cari lebih banyak rezeki, saya ingin lebih banyak bermanfaat

Semoga yang dituliskan ini menjadi doa dan diaminkan pembaca dan penghuni langit. Amin.

Selamat tahun baru. Be The New You!

Let's be friends!


Instagram | Facebook | Twitter

See you on the next blogpost.





Thank you, 


Mau Kurus atau Mau Sehat?

15.10.18

"Jangan sensi, jangan sensi kalau ngomongin berat badan", kata saya pada diri sendiri.

Yah, tapi bagaimana dong. Ketika ada beberapa baju yang dipakai, kemudian bentuk tubuh jadi berasa aneh, disitulah saya mulai sadar. Kayaknya ada yang nggak beres? hahaha

Sebenarnya bukan masalah penampilan saja sih. Tetapi ketika saya melihat timbangan di angka 52 kg, di waktu yang sama saya merasa lebih cepat capek. Kok kayaknya kerja dikit aja, jadi gampang lesu ya? Belum lagi kalau saya ngajar di lantai 4, duh, udah keringetan, nafas kaya hilang separuh.

Yaelah, mbak, baru juga 52 kg...

Itu yang sering saya dengar dari kawan ketika saya mulai merasa insecure masalah BB ini. Ya gimana ya? Saya inget saja dulu pas awal nikah BB 46 kg. Ketika hamil jadi 57 kg. Saat menyusui jadi 48 kg. Terus sekarang 52 kg? No..no!

Apalagi,  i have a petite body. Tinggi cuma 150 cm. Yang kalau gemuk, udah bisa diglindingin gitu kaya bola ( body shamming ke diri sendiri gak papa kan?)

Saya sih iseng-iseng cek indeks massa tubuh a.k.a BMI. Hasilnya masih yang normal ideal. Tetapi kalau lihat timbunan lemak di perut dan lengan..ha..ha..ha ini juga sudah jauh dari ideal namanya.


Ngurangin porsi makan. Yakin bisa?


Beberapa waktu lalu saya ngobrol dengan seorang kawan, namanya Mbak Tiara Rukmaya Dewi. Gara-gara obrolan ini, saya jadi punya mindset berbeda soal menurunkan berat badan. Yang awalnya karena masalah penampilan, sekarang jadi mikir soal kesehatan. Apalagi setelah cek dan ricek, kayaknya saya memang kurang gerak. Nggak pernah olahraga!

Rutin olahraga terakhir kapan ya? Sepertinya saat masih single. Setelah itu nggak pernah tuh yang namanya aerobik. Jadi yakin nih, saya bisa olahraga rutin?

Saya mulai kepo deh membaca artikel-artikel kesehatan. Katanya sih, kalau mau menurunkan berat badan mulailah dulu dari mengurangi porsi makan. Yang biasanya makan sepiring penuh, jadi setengahnya. Banyakin makan buah, sayur dan air putih. Saya juga baca buku Dewi Hughes yang diet kenyang.  Hindarin deh itu karbo dan gula. Tapi kan susah tho..

Tapi kalau nggak pernah dicoba mana bisa tahu?

Akhirnya, hampir dua bulan ini saya mencoba. Cari-cari pola yang paling sesuai untuk badan saya. Ingin berat badan kurang, tapi stamina tetap terjaga.


Baca Juga : Seneng-seneng di Transmart. Happylah...

Belajar diet yang enak


Seperti kata orang bijak "Yang penting niat!"

Makanya, niat dibulatin dulu, selanjutnya menjaga komitmen. Program menurunkan BB ini bener-bener saya cari yang paling nyaman. Kalau ngomongin diet kan banyak . Ada diet mayo, diet ala militer, diet OCD dan sebagainya.

Saya memilih mengurangi asupan gula dan karbo. Jadi kalau biasanya pagi-pagi jam 7 sudah sarapan nasi soto (sekalian bareng nyuapin anak kan), saya memilih untuk makan buah jeruk dan satu ikat bayam. Kadang-kadang, saya menggantinya dengan sebutir telor. Itu saja menu saat sarapan.

Siang hari, saya memilih tetap makan karbo. Alasannya, ternyata kalau nggak makan karbo sama sekali, saya nggak bisa BAB (buang air besar). Waduh, kan bahaya... Makanya, saya tetap makan nasi atau roti saat siang hari dengan menu lengkap, ada daging, tempe, sayur dan lainnya.

Malam hari, saya menghindari makan di atas jam 7 malam. Biasanya saya makan telur atau sayur-sayuran dan buah-buahan lagi. Makan dalam porsi yang banyak. Kalau nggak, jam 10 saya sudah laper lagi.


Saya kurangi juga konsumsi gula. Jadi nggak ada tuh, ceritanya saya ngopi sachet.

Oiya, cheating day itu perlu... biar gila

Saya pilih hari minggu untuk makan yang saya suka. Indomie Salted Egg misalnya. Atau makan silverqueen walau cuma 3 potongan kecil. Yang penting lidah masih bisa merasakan makan enak.


Rutin Lari Tiap Pagi


Nah, sambil belajar diet yang nggak terlalu menyiksa, saya coba untuk lari setiap hari. Nggak jauh-jauh, paling 1 km lari, dan 500 meter jalan kaki cepat. Ada salah seorang teman saya yang berprofesi sebagai TNI, dia memberi semangat untuk rajin lari. Lihat badannya yang bagus, mupeng juga kan saya.

Awalnya, saya pikir bakal nggak kuat. Tetapi ternyata bisa konsisten juga. Efek dibadan mulai terasa setelah 2 minggu. Saya merasa lebih bugar dan lebih semangat untuk bangun pagi. Ini penting buat saya, karena berhasil mengubah pola hidup jadi lebih disiplin. Jam 5 pagi saya harus sudah siap dengan pakaian dan sepatu olah raga.


Oiya, kalau malam harus begadangpun, badan rasanya nggak lemes kalau harus aktivitas pagi keesokan harinya. 

Kalau saya punya banyak waktu longgar di pagi hari, saya tambah dengan workout dipandu aplikasi di handphone. Lumayan 15 menit melatih otot perut, biar kempesan dikit.

Saya mulai menyadari deh, kalau lambung itu melar sesuai kebiasaan. Jadi gini, kalau kita biasa isi lambung penuh, makan banyak, rasanya jadi nggak kenyang- kenyang dan pengen nambah makan terus. Nah, setelah saya coba kurangi porsi makan, daya tampung lambung "sepertinya" mengecil. Makan sedikit saja jadi berasa kenyang. Lebih bisa terkendalikan rasa laparnya.

Biarnya lebih afdol, asupan air putih juga harus dijaga. Dari jam 5 pagi, tiap jam ganjil 5, 7, 9, 11 dan seterusnya sampai jam 19.00 saya minum segelas air. Dipaksa biar jadi terbiasa.

Dan akhirnya setelah menimbang tadi pagi, keluarlah angka 48 kg ditimbangan. Lumayan lah...meski belum sesuai target saya. Yang membuat saya happy adalah ternyata bisa juga mengendalikan hawa nafsu makan. Walaupun sebenarnya sudah terlatih saat puasa Ramadhan juga. Tapi konsisten memilih menu yang sehat dan rajin olah raga, itu belum pernah saya lakukan seumur hidup.

Terus habis ini mau ngapain lagi?

Saya ingin tetap bisa rajin lari dan jaga pola makan sampai ketemu BB diangka yang saya inginkan. Nggak ngoyo, tapi nggak pengen malas juga.


Dan yang terpenting bisa selalu sehat dan... disayang suami pastinya. Gotcha!

Kamu, lagi diet juga? Cerita dong di kolom komentar...

Let's be friends!

Instagram | Facebook | Twitter

See you on the next blogpost.



Thank you,


Selamat Idul Fitri 1439 H

15.6.18

My Highlight of 2017

31.12.17
Selalu ada kecewa dalam limpahan bahagia. Agar tidak terlena dan lupa.

Penghujung Tahun.

Seperti kebanyakan orang, saya kembali membuka buku diary yang tertuliskan resolusi di sana. Saya kembali melihat apakah semua sudah terpenuhi dan kemudian siap merancang misi satu tahun ke depan. 

Kembali ke masa lalu sejenak.

Awal 2017 saya masih disibukkan dengan menyeleseikan studi. Harapan saya Januari sudah selesai semua. Hanya saja, kendala kebijakan kampus yang mengharuskan mahasiswa pasca sarjana menerbitkan artikel di jurnal terakreditasi membuat kelulusan saya meleset 2 bulan dari yang saya perkiraan.

Saya bahagia akhirnya dapat selesai 3 semester saja. Meski kemudian dihinggapi kecewa karena pembayaran semester tetaplah harus sampai 4 semester. Nominal yang tidak sedikit cukup menguras tabungan saya. "Semua pasti ada gantinya", batin saya, sambil meringis melihat saldo yang menipis.

Menyelesaikan sekolah ini membuat saya jungkir balik. Mungkin mudah untuk orang lain, tapi cukup berat untuk saya.

Dulu saya ingin melanjutkan sekolah, setelah bangku sarjana selesai saya tempuh. Tetapi kemudian ajakan menikah dari sesorang yang sudah dekat dengan saya selama 7 tahun tidak dapat saya tolak. Namun, saya punya 1 syarat, setelah saya punya anak, saya harus lanjut sekolah.

Tahun 2015 setelah si kecil lahir, suami saya memenuhi janjinya. Dia mengizinkan saya sekolah, bekerja, sembari momong si kecil yang masih bayi. Meninggalkan anak yang saat itu masih 5 bulan bukan perkara mudah. Saya yang masih memberinya ASI, setiap pagi dan malam hari harus memompa payudara agar persediaan ASIP tercukupi. Pagi-pagi saya harus menyiapkan segala perlengkapan dan membawa si kecil ke rumah mama saya untuk dititipkan hingga saya pulang kuliah. 

Presentasi sambil gendong anak
Dari hari Senin sampai Jumat saya terus berkutat dengan kuliah, mengajar, mengerjakan tugas dan mengurusi tanggungjawab rumah tangga. Meski harus jumpalitan, saya sangat bersyukur suami saya mensupport segalanya. Terkadang, beliau harus saya tinggal di rumah sendiri, jika saya begitu kelelahan dan memilih untuk menginap di rumah mama saya. Belum lagi, menghadapi rengekan saya jika Sabtu Minggu minta diajak jalan-jalan sebagai obat kebosanan.

Namun, semua sudah berakhir. Untuk obsesi yang satu ini, saya sudah merepotkan banyak orang. Termasuk mama dan kedua adik saya yang bergantian mengasuh anak saya ketika saya tinggal.
Dibalik perjuangan seseorang, ada orang lain yang turut berkorban.Terima Kasih.
Memonetize Blog.

Setelah lulus, saya meminta izin suami lagi untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi. Suami cukup paham, bahwa menikah diusia 23 dan memiliki anak di usia 24 tahun, membuat tantangan berumah tangga datang lebih awal. Itu mengapa ketika saya ingin bergabung dengan komunitas, beliau tidak melarang.

Bulan Maret 2017 saya bergabung di Komunitas Blogger Solo dan Kumpulan Emak Blogger Solo. Melalui 2 komunitas itu, hobi saya menulis blog tersalurkan dengan baik. Saya juga berkenalan dengan banyak orang baru.

Aktivitas momotret produk bersama rekan Blogger Solo
Awalnya saya menulis blog sebagai media dokumentasi aktivitas pekerjaan saya ketika menjadi penyiar dan reporter radio. Agar pengalaman tersebut tersimpan dalam bentuk tulisan. Namun, sejak mengenal komunitas blogger, saya mulai memonetize blog. Membuat blog saya menjadi lebih profesional.

Sayapun tidak ragu untuk bergabung dengan komunitas blogger berskala nasional. Sejak itulah, berbagai tawaran kerja sama masuk. Mulai dari campaign bagian dari promosi suatu merek, content placement, content creation, dan product endorser. Belum lagi undangan event mulai banyak yang berdatangan. Bukan hanya dari berbagai instansi/ perusahaan di Solo, tetapi juga luar kota.

Nominal pendapatan dari aktivitas menulis blog dan social media ini terbilang lumayan, terutama untuk saya yang mulai menjalankan blog di lini komersial. Hobi ini menjanjikan.

Saya sangat bersyukur bertemu dengan banyak teman yang menyenangkan. Mereka memotivasi agar saya selalu merawat blog ini dengan baik. Blogging selalu menjadi hiburan disela-sela mengerjakan tugas kantor dan mengurus keluarga.

Riska dan Si Gembul

Bulan Juni, adalah kali pertama serial Riska dan si Gembul diputar di MNC TV. Salah satu serial animasi, dimana saya menjadi dubber karakter utamanya bernama  Riska.


Meski menjadi dubber dan voice over talent adalah pekerjaan yang sudah saya geluti sejak 10 tahun lalu, namun ini kali pertama suara saya muncul di televisi. Saya senang mendapatkan pengalaman baru ini. Selain sebagai pengisi suara, saya juga menyanyikan theme song serial ini, serta turut menyumbang sebagai penulis cerita untuk beberapa episode.


Selain di televisi, serial Riska dan Si gembul saat ini juga dapat disaksikan di kanal Youtube. 
Ah, ya,,,salah satu fans saya adalah anak saya sendiri. Terima Kasih Nak..

Duta Cerita, Mengenal Keberagaman

Bertemu dengan teman-teman yang beragam, salah satu yang saya cita-citakan. Meski singkat hanya melalui workshop selama 3 hari, saya bertemu dengan Duta Cerita. 

Bersama rekan Duta Cerita
Duta Cerita adalah program iklusivitas yang digagas oleh Yayasan Habibie Center. Melalui program ini saya beremu dengan banyak orang dari lintas suku, agama dan ras. Kami saling bertukar pikiran dan bercerita. Menghargai perbedaan dan menguatkan keyakinan bahwa kami semua adalah Indoneisa. Tidak selayaknya bermusuhan, karena takdir kita memang beragam. Unity in Diversity.


Kekecewaan Sebagai Bagian Pelajaran Hidup

2 Bulan terakhir di tahun 2017 lebih banyak diisi dengan aktivitas mengajar di kampus. Khususnya dikelas manajemen event yang saya ampu. Saya membimbing 9 kelompok untuk melaksanakan tugas membuat event yang berbeda-beda. Sekali lagi saya bersyukur, event-event mahasiswa berjalan dengan baik. Goal untuk mendapatkan publikasi dari media massa juga dapat teraih.

Ironisnya, setelah saya mengevaluasi kinerja saya selama 1 tahun ini, saya harus mengakui bahwa beberapa lini usaha saya tidak berjalan mulus. Event organizer saya misalnya.

Target bulanan yang harusnya diraih ternyata tidak dapat dicapai. Beberapa klien yang mencoba mendekat, akhirnya pergi tanpa pamit, juga tanpa ada kesepakatan yang terjadi.


Pernah ada 1 event saya gagal total. Bahkan, setelahnya saya menangis semalaman. Berpuluh kali mengerjakan event ulang tahun, baru kali ini saya salah menuliskan nama anak yang berulang tahun pada MMT Backdrop. Tentu saja sang tuan rumah marah besar. Saya tidak dapat berbuat apa-apa, karena waktu yang sudah mepet dimulainya acara.
 Saya merasa begitu bodoh. 
Pengalaman ini begitu menyesakkan jiwa hingga saya ngambek dan takut menerima job yang sama. Karena kecerobohan ini saya harus membayar mahal. Bukan hanya malu tetapi juga nama baik. Pelajaran berharga dalam hidup saya untuk lebih teliti dan berhati-hati seberapa tinggi jam terbang yang dimiliki.

Ya, 2017 telah berakhir. Saya bersyukur seluruh keluarga diberikan kesehatan. Alhamdullilah, tahun ini menyenangkan. Dan seperti biasa tidak ada perayaan dan kembang api dipergantian tahun.

Malam tahun baru kami tidur di rumah seperti biasa. Tidak ada pesta. Kami sudah kekenyangan hanya dengan memesan nasi goreng bakso kesukaan. Meski kemudian tetap bangun kesiangan. Seolah-olah ikut begadang.

Tahun 2018

Banyak cita-cita seperti biasa. Namun, saya ingin sekali menyelesaikan menulis buku. Diperam, namun tak matang-matang. Jelas saja, karena tidak dikerjakan. Mohon doanya semoga segera paripurna. Buku ini seperti hutang yang harus segera dibayar.

Di tahun ini saya ingin terus menulis blog. Saya begitu mencintai kegiatan ini. Menulis seperti self healing. Jika saya sedang sedih, menulis bagai obat penghibur. Dan kemudian menjadi bahagia jika kemudian invoice klien telah cair. :)

Awal tahun ini saya juga akan terlibat dalam kelas Institut Ibu-Ibu Profesional Solo Raya. Saya sudah tidak sabar ingin belajar banyak hal baru dan bertemu dengan kawan-kawan baru. Tentu saja suami saya mendukung sepenuhnya. "Bersenang-senanglah, namun tetaplah jadi ibu dan istri sepenuhnya," pesan dari suami saya.

Semoga di tahun 2018 kita semua selalu diberi limpahan kesehatan dan perlindungan. Apapun yang kita cita-citakan dapat bermanfaat untuk banyak orang.


31 Desember 2017
Di bawah lampu temaram

25

30.9.15
Tidak ada yang istimewa. Kue inipun hanya berharga 25 ribu rupiah pemberian suami (meskipun ada perayaan-perayaan lanjutan..hehee). Tapi...Alhamdulillah. Allah masih memberikan kesempatan untuk saya berkumpul bersama orang-orang yang saya sayangi, ditambah lagi hadirnya My Lil dalam kehidupan keluarga kecil kami.
"Maka nikmat Allah mana lagi yang kau dustakan........."

Semoga hidup saya Barokah..


MM UNS

10.9.15
Menyempatkan diri berfoto bersama usai pelantikan.


I'm a Mom.

3.2.15
Alhamdulillah....

Zefrina Zein K. / 03022015

Bedah Usaha Liputan 6 Pagi

30.9.13
Siswi Yuni Pratiwi adalah salah satu rekan wirausaha yang menggeluti usaha kerajinan towel cake. Yaitu kerajinan handuk yang dibentuk sedemikian rupa hingga membentu kue-kue yang cantik.
Disuatu kesempatan, Siswi mendapat peliputan dari Liputan 6, untuk menceritakan detail usahanya.


Sebagai salah satu rekan sekaligus pelanggannya, saya diminta untuk memberikan testimoni mengenal produk towel cake Siswi. Salah satu pertimbangan, ketika saya melakukan pemesanan adalah karena bentuknya yang cantik dan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan produk orang lain.


#Today #23 Always Bersyukur

29.9.13
29-9
Di mulai dari dering telpon di jam 00.00 (Anggaplah demikian, walau kurang 3 menit, namun tepat di 00.00 telpon masih tersambung) dari seseorang yang satu-satunya saya harapkan menelpon
Kemudian SMS pertama, dari seorang sahabat
Tiba tepat pukul 05.11, saat bertugas di kantor, seseorang datang membawa cupcake cokelatnya. Begitu istimewa. Bahkan saya tidak tega untuk menggigit ujungnya.Hingga saat ini.
Terima kasih untuk ucapan mama, di sela saat ia memasak.
10.00 Seorang sahabat datang. mengajak untuk berkumpul bersama rekan yang lain.
Black Forest dengan ukiran nama dan lilin 23 disipkan. Terakhir kali saya mendapat saat 17.
6 Tahun yang lalu.
Rekan-rekan berkupul. Beberapa cupcake cream tersaji. Mari tertawa.
Berlanjut menuju pusat perbelanjaan.
Menghabiskan saldo kartu permainan. Bermain ding dong, mengumpulkan karcis dan ditukar dengan gantungan kunci dan pensil.
Diantarnya saya pulang ke rumah.
Masih menyimpan harapan, kalau bisa malam tak sendirian.
Telpon berdering dan ia menjemput.
Melajulah ke tempat yang direncanakan semenjak jauh hari.
Menikmati sepiring nasi goreng dan cumi telur asin.
Kekenyangan, padahal tadi kelaparan.
Diantarnya aku kembali.
Nasehat perpisahan. 
Permulaan usia baru yang bertambah.
Bersyukur. Alhamdulillah..












17 Jaya!

17.8.13
Seperti, tahun-tahun yang lalu. Ketika menghirup udara pagi di tanggal 17 Agustus, terasa kembali sesak di dada. Menyeruak kerinduan yang sangat. Tanpa seolah menjadi pengikut akan euforia 17an dengan sok-sok berlagak Nasionalis. Namun kenangan akan saat itu seolah terputar kembali, membuka album-album kisah dengan berbagai cerita di dalamnya.

Saat itu jumlah kami ber17. Seperti halnya suatu himpunan, kami banyak menghabiskan waktu bersama. Dipertemukan oleh motivasi yang berbeda, toh, pada akhirnya kami diikat oleh suatu konstitusi dan tidak bisa bercerai.

Mengibarkan bendera, terlihat seperti tugas mudah.Namun dari tugas inilah kami memulai mengenal banyak hal, yang belum kami ketahui sebelumnya. Ibarat langkah tegap, kami tidak boleh langsung berjalan, namun harus mempersiapkan diri terlebih dahulu, mempersiapkan barisan, jalan di tempat dan ketika aba-aba "Grak" telah diperintahkan, mulailah langkah kami.
Dalam hidup ini, boleh saja kita ingin jadi ini itu, jadi besar dan luar biasa, tetapi, tidak ada yang langsung instan. Selalu ada proses belajar, jatuh bangun untuk lebih tegak dan tegar menjalani jalan yang kita pilih.

Pelepasan Dek - Penyerahan jabatan Pasukan 17 SMA N 3 Surakarta
1 tahun kami menjabat, kala itu. Kadang terasa berat, kadang merasa senang, sering tersenyum bangga. Lapangan upacara menjadi performance stage. Sampainya sang merah putih di tiang tertinggi, tidak menjadi sekedar seremonial. Rasa hikmat terletak pada hati kami masing-masing. Kalau itu hanyalah sesuatu yang semu, nyatanya, sampai saat ini kami masih merasakan, masih saya rasakan.
Siapa kami saat itu, penting untuk saat itu, dan kenangan untuk saat ini. Semua memang bisa terlepas, terhempas, hilang beriringan dengan waktu, namun tidak untuk dilupakan, bukan?

MOHON MAAF LAHIR BATIN

9.8.13

Berani Jujur, Hebat!! Saatnya Kamu Berteriak ANTI KORUPSI!!

8.11.12

Video ini diambil tanggal 19 desember 2011 di SMA N 4 Surakarta

Rangkaian kampanye antikorupsi yang dilaksanakan di penghujung 2011 lalu, yang digelar Lembaga Pengabdian Hukum (LPH) Yekti Angudi Piyadeging Hukum Indonesia (YAPHI) serta melibatkan Indonesia Corruption Watch (ICW), Transparansi Internasional Indonesia (TII), Uni Eropa (UE), Kedutaan Norwegia, United Nations Office on Drugs and Crime  (UNODC), dan United Nations Development Programme (UNDP).

MAMA CAKE THE MOVIE : Asupan nutrisi hati dan otak

18.9.12
Lama saya tidak merasakan merinding ketika menonton film di bioskop. Satu-satunya ambisi untuk nonton film adalah Twilight Saga ( untuk hal ini, hormon kewanitaan saya yang banyak berpengaruhh. Sorry : p).

Tapi apa yang bisa saya harapkan dari sebuah film INDONESIA yang "sengaja" saya tonton karena mendapat Voucher Free Ticket.


Tapi... Ini film PALING BAGUS TAHUN 2012!!!! 
Kamu akan merasakan otak dan hati mendapatkan injeksi (mungkin sejenis vitamin) yang membuatmu tidak bisa tidur dan terjaga dengan memikirkan orang-orang yang kamu sayang... disekelilingmu dan dirimu sendiri.

Saya tidak berniat menulis review. Saya akan menikmati setiap apa yang saya lihat tersusun rapi di dalam ingatan...  Mungkin kamu bisa menikmati hal yang sama. Juga.

Mama Cake The Movie Official Trailer : YouTube








All images captured from Mama Cake The Movie Official Trailer : YouTube

Happy Sunday...

16.9.12
Akhir pekan...
Menyempatkan diri sejenak menuju Games Center, lantai 3 Sami Luwes. Tidak terlalu luas, namun tempat ini membuka memori lama masa kanak-kanak saya. Beberapa permainan, masih dapat saya kenali. Bentuknya, wujudnya masih sama dengan sebelum terjadi tragedi '98 dimana Sami Luwes ini pernah ludes dibakar.
Tak perlu banyak duit dan top up untuk mengisi kartu permainan dengan sejumlah saldo. Sebuah koin bisa didapat dengan 1000 rupiah saja.
Lets play the games and enjoy your weekend...



Cats & Mic
Insert your coin


Dont hit the cats

Tickets may be exchanged for any of several different prizes













Auto Post Signature