Apa itu Alzheimer?

16.4.18

Saya kira, orang yang berusia lanjut akan wajar mengalami kepikunan. Seperti halnya siklus hidup manusia. Kepikunan menjadi tanda fisik seseorang sudah semakin menua. Namun, ketika berdiskusi beberapa waktu dengan Komunitas Alzi (Alzheimer) Solo Raya, saya baru memahami bahwa jangan menjadikan pikun sebagai pemakluman. Apalagi jika ternyata orang tersebut menderita penyakit alzhaimer. Lantas apa itu penyakit alzheimer? Apakah berbeda dengan kepikunan?

Jangan Maklum dengan Pikun
Dalam segmen Inspirasi Pagi yang saya ampu pada Kamis 12 April 2018, saya mengundang Ibu Mariska,  Ketua Komunitas Alzheimer Solo Raya, dr Maria Rini SpKj, founder Komunitas Alzheimer Solo Raya, dan Ibu Maria Diah Fibriani, Sekretariat Komunitas Alzheimer Solo Raya, untuk mengenal alzheimer lebih dekat.

VERSI AUDIO TALKSHOW BISA DI AKSES : DI SINI

Pikun, Demensia dan Alzheimer


Pertama kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu pikun. Pikun dalam istilah medis disebut sebagai memory loss. Umumnya bisa terjadi karena faktor bertambahnya usia, yang disebabkan oleh penurunan kognitif otak.

Selanjutnya, kita mengenal istilah demensia. Demensia adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsi otak, yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu. 

Orang yang pikun biasanya hanya lupa pada detail, sedangkan penderita demensia bisa mengalami lupa sama sekali pada apa yang terjadi dengan dirinya. 

Misalnya, orang tua yang pikun tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Namun, mungkin mereka akan lupa tidak membawa kunci, atau lupa tempat meletakkan suatu barang.

Berbeda dengan penderita demensia. Penderita demensia bahkan kehilangan kemampuan melaksanakan tugas yang paling mendasar seperti makan, berbicara, atau buang air.

Demensia ini dapat terjadi salah satunya disebabkan oleh penyakit Alzheimer. Alzheimer menyebabkan zat kimia dan struktur otak berubah sehingga menyebabkan kematian sel-sel otak. 

Memahami Dampak dari Alzheimer


Alzheimer adalah penyakit progresif, yakni secara bertahap dari waktu ke waktu dan menyebabkan lebih banyak bagian otak yang rusak. Sehingga kemampuan seseorang untuk mengingat, memahami, berkomunikasi dan berpikir secara bertahap pun menurun.

Salah satu narasumber yang hadir, Ibu Mariska, menjelaskan pengalamannya dalam mendampingi ayahnya yang menderita alzheimer. Beliau mengatakan, selain hilangnya memori, penderita alzheimer juga mengalami perubahan psikologis seperti mudah murah. Selain itu, penderita juga mengalami disorientasi waktu, sehingga sulit memahami perubahan waktu siang dan malam.

Bagi para caregiver (pendamping ) tentu kondisi ini harus dipahami dengan baik. Karena merekalah yang akan merawat dan mendukung para penderita alzheimer untuk dapat bertahan hidup dengan baik.

Yang jadi pertanyaan kemudian, sebenarnya

Apa penyebab alzheimer?


Ternyata, tidak ada satu faktor utama yang telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit Alzheimer. 

Mengutip dari www.alzi.or.id, sangat mungkin bahwa kombinasi beberapa faktor dapat menjadi penyebab alzheimer seperti usia, pembawaan genetik, faktor lingkungan, gaya hidup dan kesehatan umum. Pada beberapa orang, alzheimer dapat berkembang diam-diam selama bertahun-tahun sampai gejalanya muncul.

1. Usia

Usia menjadi faktor risiko terbesar untuk demensia. Demensia mempengaruhi satu dari 14 orang di atas usia 65 tahun dan satu dari enam di atas usia 80 tahun.

2. Pembawaan genetik

Pada beberapa keluarga yang  mempunyai pembawaan penyakit dari satu generasi ke generasi berikutnya, hal ini dapat menyebabkan  penyakit muncul relatif lebih awal.

3. Faktor lain

Masih mengutip dari www.alzi.or.id, dijelaskan bahwa alzheimer dapat dikarenakan oleh perbedaan kromosom, orang dengan down sindrome memiliki peningkatan risiko berkembangnya penyakit Alzheimer.

Pada kasus lain, orang yang memiliki cedera kepala berat atau leher (whiplash injuries) juga memiliki peningkatan risiko mengalami perkembangan demensia. Petinju yang menerima pukulan terus menerus di kepala juga memiliki risiko tersebut.

Penelitian juga menunjukan bahwa orang yang merokok, memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi atau diabetes memiliki peningkatan risiko perkembangan penyakit Alzheimer.

Melihat bahwa kemungkinan alzheimer ini dapat menyerang siapa saja di usia tua nanti, penting bagi kita untuk menjaga pola hidup sedari sekarang. Jangan karena masih muda, lantas tidak peduli dengan gaya hidup sehat.  Hal sederhana yang dapat dilakukan misalnya dengan tidak merokok, makan diet seimbang yang sehat dan melakukan pemeriksaan tekanan darah serta kolesterol secara rutin di usia pertengahan. Serta menjaga berat badat.

Menggabungkan kegiatan mental dan sosial ternyata juga membantu. Maka, jangan sungkan untuk bergabung dengan komunitas tertentu sesuai dengan minat masing-masing untuk bersosialisasi dengan banyak orang. Seperi misalnya di Komunitas Alzi Solo Raya ini, dimana tiap anggotanya akan saling memberikan dukungan untuk memiliki pemahaman dalam menjaga orang terdekat (keluarganya) yang menderita alzheimer dengan baik.

Obrolan saya bersama Komunitas Alzi Solo Raya ini memberikan pemahaman dasar mengenai apa itu alzheimer. Sehingga saya akan lebih sadar untuk menjaga kesehatan mulai dari sekarang.




#SKYTALK - Sebuah program konvergensi media yang diproduseri dan dibawakan oleh Sara Neyrhiza. Informasi disajikan dan dapat dinikmati dalam berbagai bentuk, yakni melalui Talkshow radio dalam program bertajuk Inspirasi Pagi, podcast dan artikel di blog www.neyrhiza.com ini. 

EPISODE 4 bersama Komunitas Alzi Solo Raya telah disiarkan dalam Program Gesma Kirana, 97.6 GESMA FM, Kamis, 12 April 2018, pukul 09.00- 10.00 WIB.


VERSI AUDIO TALKSHOW BISA DI AKSES : DI SINI



Baca Juga : #SKYTALK Episode 1 Cara Mendapatkan Uang dari Blog
Baca Juga : #SKYTALK Episode 2 Tips Menjadi Guru Masa Kini
Baca Juga : #SKYTALK Episode 4 Promosi Efektif Melalui Instagram
Baca Juga : #SKYTALK Episode 5 Cari Tahu Perbedaan Pikun, Demsia dan Alzheimer

8 comments on "Apa itu Alzheimer?"
  1. Mantap mak. 😗😗😘

    ReplyDelete
  2. Wah pembahasan tentang Alzheimer. Bagus nih mbak tema yang diangkat.

    ReplyDelete
  3. Jadi Alzheimer ini berbeda dengan Demensia ya mbak. Thanks for sharing mbak, jadi paham dengan perbedaan keduanya nih.

    ReplyDelete
  4. Jadi ingat film mandarin (judulnya lupa) tentang istrinya yang kena Alzheimer. Dari film itu dapat hikmah penderita Alzheimer harus dirangkul, jangan sampai kepercayaan dirinya hilang karena memorinya semakin samar. Nice info mba.

    ReplyDelete
  5. Mba ,Akung sama Uti juga aktif di giatnya komunitas itu loh..

    ReplyDelete

You made it all the way here! Thanks for reading. :)
(Untuk meninggalkan komentar, sebaiknya jangan memilih Anonymous agar tidak menjadi brokenlink dan saya hapus.
Tulis saja nama dan url Google/facebook biar lebih aman)

Auto Post Signature